Mohon tunggu...
Intan Rosmadewi
Intan Rosmadewi Mohon Tunggu... Guru SMP - Pengajar

Pengajar, Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain ; sesungguhnya adalah kebaikan untuk diri kita sendiri QS. Isra' ( 17 ) : 7

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Pengaburan Makna “Muslimah Sesungguhnya” pada Ajang Pemilihan Puteri Muslimah 2016

13 Mei 2016   15:01 Diperbarui: 14 Mei 2016   01:45 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemilihan Puteri Muslimah 2016

Posisi kaum wanita di Indonesia dalam pandangan penulis di banding dengan di Timur Tengah rasanya lebih bisa memilih untuk menyatakan identitas dirinya apakah sebagai ibu rumah tangga yang sangat fungsional untuk kepentingan keluarga dan masa depan bangsa, ataukah memilih menjadi wanita karier dengan berbagai dilema dan kendala, mungkin ada pilihan yang relatif aman menjadi ibu rumah tangga dan bekerja di rumah berusaha mencari tambahan penghasilan.

Apapun pilihannya menjadi wanita Indonesia sangatlah beruntung dan perlu kita syukuri bersama dengan cara berkiprah di bidang masing – masing kemudian sama – sama berusaha meng upgrade diri menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang terus maju bahkan melesat kadang tidak terduga perkembangannya.

Salah satu dampak dari kemajuan jaman bagi kaum wanita di Indonesia adalah diperluasnya panggung pemilihan yang awalnya hanya Pemilihan Puteri Indonesia dimana ada Yayasan khusus yang menaunginya kemudian pada Rabu 11 Mei 2016 bangsa Indonesia yang rajin nonton Indosiar maka akan menyaksikan pada malam itu ada event Pemilihan Puteri Muslimah Indonesia 2016 dengan sponsor utama produk kecantikan Wardah dengan salah satu brand ambasadornya adalah Dewi Sandra diantara kita mungkin mengenalnya telah berkerudung sejak beberapa tahun terakhir.

“Muslimah Sesungguhnya”

Sesungguhnya apapun kiprah yang dilakukan oleh satu brand tentu sah – sah saja apalagi ini jelas kita saksikan sebagai ajang promosi produk kecantikan . . . monggo . . . silahkan dan pasti anggaran yang disiapkan tidaklah sedikit, akan tetapi penulis cukup tercengang ( dasar lebay ! ) ketika sore hari sekitar jam 15.00 an ada woro woro yang dilakukan oleh tiga perempuan berkerudung indah mereka memang cantik dan glamour dengan jeda (iklan) yang cukup sering menginformasikan kegiatan para peserta Pemilihan Puteri Muslimah Indonesia 2016 dengan kalimat yang di ulang berkali – kali : “Menjadi Muslimah Sesungguhnya”

Pengaburan Makna

“Menjadi Muslimah Sesungguhnya” mungkin jika dalam tulisan ini harus pakai hesteg (#MenjadiMuslimahSesungguhnya), tentu ini menjadi daya tarik khusus bagi penulis untuk duduk menyimak dengan berbagai macam pertanyaan diantaranya :

  • Apa konsep menjadi muslimah sesungguhnya versi produk kecantikan wardah, karena disana disematkan juga salah seorang jurinya adalah Yenni Wachid
  • Apa sajakah kegiatan yang mendukung konsep menjadi muslimah sesungguhnya
  • Selanjutnya bagaimanakan para muslimah yang terpilih dan tidak terpiliih akankah mereka tetap menjadi muslimah yang sesungguhnya.

Jika dilihat dari beberapa kegiatan yang dimunculkan berdasar apa yang dipaparkan tiga muslimah berbaju putih tentu saja membingungkan masyarakat awam bin masyarakat kebanyakan yang baru mengenal Islam, mungkin bagi yang telah mendalami Islam secara konsisten berfikir : “wach ini mah bakalan jadi komoditas saja” its oke saja akan tetapi wanita – wanita yang ikut pemilihanpun juga kasihan bahwa menjadi “muslimah yang sesungguhnya” itu harus pandai bernyanyi karena ada kelas olah vocal dan harus pandai bergaya di panggung karena ada kelas koreo dan jangan canggung di depan camera karena ada sessi pemotretan dimana kalau dilihat dari pemahaman para ulama secara ekstrim pasti akan menjadi perdebatan yang cukup berisik.

  • Apa konsep menjadi muslimah sesungguhnya versi produk kecantikan wardah, karena disana disematkan juga salah seorang jurinya adalah Yenni Wachid

Pada saat acara berlangsung penulis memang tidak menonton, sekilas pagi hari sempat melihat pada kesimpulannya yang di maksud “muslimah yang sesungguhnya” bukan berdasar kajian mendalam tentang nilai Islam kata tersebut di sematkan jelas untuk mencuri pasar agar produk sponsor grafiknya meningkat, logis.

Akan tetapi menjadi muslimah sesungguhnya kemudian serta merta harus :

Pandai olah vokal plus bisa bernyanyi karena pemirsa bisa menonton bahwa dalam ajang pemilihan ini ada khusus kelas vokal, dalam batasan tertentu Islam bertoleransi namun ada ulama yang mengharamkan suara perempuan sehingga ritual Talbiyah saat pelaksanaan Ibadah Hajji dan Umrah bagi perempuan cukup dalam hati atau pelan – pelan.

Kelas Kecantikan(Wahdah Days) ; betul Allah mencintai orang – orang menjaga kecantikan diri dan kalbunya di sunnahkan berdandan dan berharum – harum seorang istri untuk menyenangkan suaminya dan seorang suami mematut diri untuk kesenangan istrinya batasannya sampai disitu.

Berlenggang Lenggok Berfoto, hal ini termasuk yang sensitif jika dibahas secara mendalam dan mendasar bagi penulis ringkasnya sebagai muslimah yang sesungguhnya itu tidaklah perlu pandai berlenggak lenggok dan pandai beraksi di depan kamera, ketentuannya menggunakan dasarnya ayat atau hadis yang mana.

Otomatis saja dalam pagelaran pemilihan Puteri Muslimah Indonesia Tahun 2016 semua peserta menggunakan kostum mahal dan layak tonton . . . . lalu apakah menjadi Muslimah Sesungguhnya memang harus seperti itu pan . . . . tidak.

Hal yang paling mencengangkan adanya kelas Yoga di ajang pemilihan ini . . . please deh !!

Asal usul Yoga

Jika ditelusiri asal usul Yoga semua kita maklum dari India disini bisa kita coba tinjau bersama.

http://artikel-senam-yoga.blogspot.co.id/2012/05/pengertian-dan-asal-usul-yoga.html

Dalam ajaran Islam Yoga Haram

Jika saja kita gunakan link ini dalam ajaran Islam jelas Yoga Haram dengan beberapa alasan

https://id-id.facebook.com/notes/satu-hari-satu-ayat-quran/yoga-haram-fatwa-ulama-se-dunia/10151479361379651/

Yoga Dalam Pandangan Islam

Majelis Ulama Indonesia ( MUI ) telah mengeluarkan fatwa mengenai Yoga, dalam fatwa MUI yang dikeluarkan pada 2009 terdapat tiga keputusan mengenai aktiftis yoga :

  • Yoga yang murni ritual dan spiritual agama lain, hukum melakukannya bagi orang Islam adalah haram.
  • Yoga yang mengandung meditasi dan mantra atau spiritual dan ajaran agama lain hukumnya haram, sebagai langkah preventit ( sad al – dzari’ah )
  • Yoga yang murni olah raga pernafasan untuk kepentingan kesehatan hukumnya boleh.

http://musmagz.com/fiqih/yoga-dalam-hukum-islam/

Karena misinya menjadi Muslimah Yang Sesungguhnya fikiran penulis di larikan kepada QS. Al Ahzab (33) : 35 maka garis – garisnya jelas dan tegas :

35. Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin[1218], laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.

Bagi penulis kata “Muslimah Yang Sesungguhnya” tentu berlandaskan Al Qur’an dan Hadis, maka apa yang di fikirkan (konsep) apa yang di programkan dan direalisasikan (amalan) tidak akan bisa melepaskan landasan hukum pada Al Qur’an dan Sunnah Nabi.

Maka ajang pemilihan Putri yang kemudian di sematkan kata Muslimah di dalamnya rasanya agak – agak sedikit latah dan mirip – mirip dengan kegiatan ajang pemilihan puteri puteri yang sering kita simak dan amati selewat – selewat Cuma saja kemudian peserta menggunakan busana tertutup di bungkuslah sedikit – sedikit dengan simbol simbol yang beraroma keIslaman.

Rasanya pernah disaat Ibu Indar Parawansa menjadi Menteri Peranan Wanita beliau tidak memperkenankan kegiatan – kegiatan pemilihan puteri – puteri yang sempat ada di Indonesia, penulis yakin karena salah satunya dasar hukum Muslimah yang sesungguhnya adalah apa yang dipaparkan Allah dalam ayat tersebut, dan menjadi Muslimah yang sesungguhnya proses panjang juga jatuh bangun membina hubungan secara vertikal kepada Allah dan horizontal pada sesama makhluk Nya tidak cukup hanya sekedar pelatihan kewanitaan dan keperempuanan beberapa pekan.

Salam Jum'at Mubarokan,  6 Sya'ban 1437 H / 13 Mei 2016 M

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun