Mohon tunggu...
Intan Rosmadewi
Intan Rosmadewi Mohon Tunggu... Guru SMP - Pengajar

Pengajar, Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain ; sesungguhnya adalah kebaikan untuk diri kita sendiri QS. Isra' ( 17 ) : 7

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

[KPK] Menikmati Hidangan Sea Food dari Penduduk Asli Selayar di Kecamatan Taliwang

27 Februari 2016   09:03 Diperbarui: 23 Mei 2016   15:58 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="urab rumput laut sate abalon sayur sepat dan es rumput laut, pict : Ikbal"][/caption]

INTAN ROSMADEWI

BEBIRU (URAB RUMPUT LAUT) DAN SAMBAL HITAM

ASLI DARI DESA KERTASARI TALIWANG - LOMBOK


Surprise . . .

Sungguh amat membahagiakan apa yang penulis rasakan hari dimana kami berjumpa dengan orang – orang yang  berasal dari Pulau Selayar, dan pulau tersebut  merupakan asal – muasal tempat kelahiran Ayahanda dan juga saya sebagai puteri pertamanya dan  kemudian besar di Bandung.

Pulau Selayaradalah salah satu pulau yang terpisah dengan Sulawesi Selatan sehingga jika hendak berkunjung ke tanah leluhur penulis harus menyeberang baik menggunakan kapal laut kecil atau pesawat sejenis capung dengan jumlah penumpang paling banyak 20 orang.

Jika menyeberang menggunakan jalan laut  musti lewat Pelabuhan Pamatata,  sepertinya sih hampir setiap hari kapal menyeberang dengan durasi waktu sekitar empat hingga lima jam (serasa lupa lagi . . .) ; sedang jika terbang dari Selayar menuju Makassar hanya dari  Bandar Penerbangan  H. Aroeppala di  dusun Padang, teramat sederhana bahkan nyaris seperti terminal biasa. 

Maka sejak Ati Koddong muncul di salah satu tv swasta Pulau Selayar hampir dikenal di berbagai lapisan masyarakat khususnya Indonesia penggemar dangdut mania,  padahal tempat tinggal Ati konon sekitar 40 km dari Ibu Kota Selayar Bentengdengan luas pulau sekitar 2000 km persegi, keindahan alam yang memikat itulah salah satu daya pesonanya.

[caption caption="rumput laut hijau yang segar menggiurkan, pict : Ikbal Al Kautsar"]

[/caption]

Masyarakat asli Pulau Selayar adalah mereka yang bermukim di sekitaran Taliwang.

Masyarakat desa Kertasari konon berjumlah sekitar 1000 orang lebih dan hampir 99 % penduduknya berasal dari Kepulauan Selayar, akh saudara – saudara sekampung berjumpa di Taliwang.

Dengan suka cita mereka membagi kepandaian mengolah beberapa hasil  kekayaan laut, khususnya rumput laut, abalon dan ikan. 

Sampai di desa Kertasari udara teramat panas, akan tetapi keringat mengucur rasa haus dan letih kami abaikan ketika melihat dua orang penenun sarung tengah asyik menyelesaikan kegiatannya,  seorang Ibu menguntai benang dan yang lainnya menenun.

Saat hampir semua penasaran menyaksikan benang,  alat tenun dan sang penenun berselonjor kedua kakinya,  saya bersama Ikbal Kautsarmenerobos dapur orang Selayar untuk mengenal lebih dalam tentang menu yang mereka olah dan sebagiannya telah dihidangkan di atas meja, sungguh menggiurkan

Kami saling bersepakat,  “Bunda bertanya pada mereka menghimpun menu – menunya dan aku ngambil gambar” demikian ucapan Ikbal yakin.

“Oke, sepakat . . .pas tugas kita”

[caption caption="seorang Ibu membersihkan hasil panenan rumput laut, pict : Iqbal Kautsar"]

[/caption]

Tentu saja kami sangat terkesan  dengan perjumpaan ini, penulis orang Bandung yang lahir di Selayar sedemikian disambut hangat oleh penduduk sekitar, Ibu Maryani membuka semua rahasia hidangan yang mereka sajikan di meja depan bahkan sate abalon sudah diangsur oleh hampir semua bootcampers, masing masing satu tusuk nambah dan nambah.

Stok sate abalon memang cukup berlimpah !!

Ini berbagai hidangan yang kami nikmati dengan komentar tiada henti, "enak akh mo nambah lagi"

Urab Rumput Laut Nikmat

Diantara beberapa Ibu – ibu asli Selayar,  justru yang paling komunikatif adalah Ibu Maryani asli Lombok yang sudah seperti orang Selayar saja seperti apa yang ia tuturkan :

Membuat urab rumput laut bisa menggunakan yang berwarna merah demikianpun yang warna hijau persyaratannya di cuci bersih saat merebus gunakan perasan jeruk, jika tidak ada ;   resep  alternatif tradisional adalah dengan cara merendam rumput laut sehari semalam menggunakan abu gosok.

Setelah rumput laut kita yakini benar – benar bersih dan tidak bau amis, ditiriskan dan rebus kemudian  tiriskan kembali maka rumput laut siap diolah.

Bumbu Urab, sama dengan yang biasa emak - emak lakukan : kelapa parud, garam, cabe merah, lombok rawit, tomat, bawang putih, bawang merah jeruk nipis dan toge sebagai campurannya.

caranya pun cukup sederhana lombok rawit diiris atau di gunting – gunting halus, seluruh bumbu di ulek hingga halus kemudian di tumis satukan dengan kelapa parud.

Setelah semua bumbu matang,  rumput laut di gunting atau iris ukuran setengah ibu jari campurkan dengan toge dan campurkan dengan kelapa yang telah di bumbui tadi.

Agar terjaga kehigienannya para Ibu menggunakan sarung tangan plastik yang transparan, diaduk - aduk hingga merata.  Tampak para Ibu gembira dan ceria, para tamu bahagia menyantap urab rumput laut yang krenyel – krenyel gurih dan kenyal. 

[caption caption="zoom in Urab Rumput Laut pic : Adhi Kurniawan"]

[/caption]

Sate Abalon (Mata Tujuh)

Bahan : Abalon (Mata Tujuh) ; Cara Membuat : abalon dimasak hingga empuk kemudian ditiriskan, di potong – potong dadu, ditusuk - tusukkan ketindik sate kemudian di bakar ; Bumbu Sate :  garam, kacang tanah, merica, cabe, bawang putih bawang merah kecap jeruk.

bumbu - bumbu tersebut membuatnya sama dengan bumbu kacang sate daging sapi atau daging ayam, di lengkapi dengan jeruk dan daun jeruk

Abalon rasanya mirip daging cumi empuk dan gurih gemanaaa ya rasanya katakan satu kata tepatnya :  mantaap.

Sambal Hitam

Inilah salah satu sambal pedas yang sensasional sekali, sebenarnya bahan dasarnya sama saja dengan sambal yang sehari – hari kita buat namun caranya yang unik  memang mengundang rasa yang berbeda, yaitu : terasi, bawang merah, bawang putih dibakar dalam bara api ; sedang cabe merah digoreng sekejap untuk menghilangkan aroma cabe yang pahang dan keras, selanjutnya semua bahan di ulek halus ditambah sedikit gula dan daun jeruk kemudian keseluruhannya di goreng dengan api kecil hingga menghitam.

Mencoba mempraktekkannya adalah cara yang paling tepat untuk membuktikan rasa yang sensaional itu, yaa . . . Selamat Mencoba !!!

[caption caption="saat mengiris lapis (agar - agar) asli rumput laut, belum mengalami proses atau teknologi, pict : Iqbal Kautsar"]

[/caption]

Es Rumput Laut

Bahan dasarnya adalah rumput laut, akan tetapi kali ini rumput laut dibuat lapis, maka berbentuk agar – agar kenyal yang biasa kita kenal, diiris – iris dadu campuran : nanas, kelapa muda plus es batu.

Air Santan kelapa yang kental dimasukkan kedalam irisan agar – agar, nanas, kelapa muda dan es batu kemudian  terakhir di siram air gula merah yang kental.

Siang itu  (Sabtu, 20 Februari 2016)   kami semua para bootcampers disamping di jamu dengan aneka hidangan seafood, nampaknya tuan rumah tidak merasa sempurna jika tidak mempersembahkan sayur sepat,

bahan dan bumbu hampir sama dengan yang di Maluk akan tetapi di Taliwang sepatnya di tambah ikan atau cumi yang terlebih dahulu di bakar.

Mantap 

Sedemikian berlimpahnya hidangan seafood bahkan masih ditambah dengan dodol dan cheese steak rumput laut, semoga penulis berkesempatan menuliskannya dikesempatan berikut.

Hidangan dari Ibu – ibu Selayar ini, penulis rasakan sebagai salah satu kemewahan dunia yang sulit diukur. rumput laut yang renyah dan kenyal serta terasa sangat fresh karena baru dipanen belum di bekukkan berhari - hari bila kita menyantap di luar sini,  abalon yang baru kali ini kami nikmati dan urab rumput laut yang sulit untuk di komentar.

Sungguh ucapan Alhamdulillah paling layak kita hantarkan pada –Nya,

Teriring salam dan doa untuk masyarakat Batu Hijau dan sekitarnya Pak Ary Burhanudin,  Pak Lalu Budi Karyadi Jazakumullahu Khoiron Katsiiron.

BANDUNG,  Ciburial Indah Sabtu 18 Jumadil Awwal 1437 H

27 Februari 2016 

Pulau Selayar

PICTURE : IKBAL KAUTSAR

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun