Mereka seharian penuh memantau baik lewat sms, tilpun dan WA, ketika yakin Bundanya selamat . . . lega berucap syukur tiada terkira.
Sepertinya yang membuat munculnya kekuatan dan keberanian sang Bunda disamping nama Tjoet Nya’ Din yang sepanjang hayat lekat dalam memori juga daya Tarik alam B A sungguh tidak terkirakan dalam sejarah sejak lama kita kenal Aceh adalah kota para ulama dan para pejuang tangguh juga sastrawan hebat
Menakjubkan . . . !!
Buktikan . . . . Aceh memiliki lebih dari 300 tujuan wisata yang sangat memikat dan menjadikan kita ingin kembali dan kembali.
(Angka Tujuan Wisata sempat penulis baca sepintas dari brosur Departemen Pariwisata Aceh)
Mesjid Bait Ar Rahmaan destinasi yang jangan di lewatkan . . .
Demikian yang terasa oleh #Makhluk_Udik Bandung coret ini, ingin segera berziarah kesana entah menyaksikan kekokohan bangunannya, keindahan arsitekturnya keantikan sejarahnya atau mengisi ruang spiritual yang kerontang kurang ngecharge.
Pastinya priotitas utama adalah mengisi ruang spiritual yang terasa semakin melemah dan memudar , sehingga Bait Ar Rahmaan            ( Baiturrahman ) semoga bisa menjadi salah satu alternatif penyemangat jiwa dalam sessi taqarrub pada-Nya dan segera menuliskannya dengan data yang terbatas, picture yang kurang bagus dan fasilitas jaringan yang relatif sulit esok harinya dapat mempublish dua catatan :
[caption caption="dengan nama pena Abanggeuntanyo, berjumpalah di Banda Aceh pic : dok.pribadi"]
Kompasianers Share And Connecting Terbukti Ajaib
Dari catatan perjalanan ini di luar dugaan penulis, ternyata beberapa Kompasianers Aceh diantaranya Bang Zulkarnain, Pak Thabrani Yunis, Toean Datoek Kriko Syukri Muhammad Syukri juga Abanggeuntanyo meninggalkan komentar responsive yang sangat membahagiakan penulis . . .
Maka setelah sampai di Bandung penulis merasakan dengan yakin bahwa salah satu keunggulan masyarakat Aceh adalah respon positif terhadap fenomena yang terjadi disekitarnya.