Iyalah . . . #makhluk_udik Bandung coret menyimaknya dan beranggapan demikian hentakan demi hentakan dilakukan oleh pelayan bagian menghidangkan bumbu kacang ber aroma rempah – rempah khususnya cengkeh, kacang dengan gaya racikan kasar plus seiris jeruk tampak sangat seksi juga saat disandingkan dengan sepiring sate khas Matang dan kuah soto yang bening beserta tiga irisan lemak. dan hentakan itu bunyi botol kecap yang ditekan berulang - ulang demi menghangatkan suasana sekitar . . . .
Berdasar penjelasan Bang Mulyadi salah seorang pelayan yang terdengar teriakan – teriakannya yang saling bersahutan antara pelayan satu dengan lainnya bak irama Tari Saman yang menyejarah, sate ada rasa manisnya asli dengan gula aren pilihan, cara membuatnya hehehe.... Biasalah Ibu sebagaimana lazimnya orang membuat sate demikian ia menyampaikan sambil senyum – senyum ingin merahasiakan.
[caption caption="Bumbu dengan style kacang plus cengkeh dan kasar, pic : dok.pribadi"]
INTAN ROSMADEWI
SATE MATANG
PEUNAYONG - MATANG. ACEH
Penulis percaya bahwa cara membuatnya mungkin tidak berbeda dengan para penjual sate yang tersebar di seluruh Indonesia, akan tetapi paduan empuk . . . manis yang pas di sandingkan dengan soto bening kaya rempah sungguh pengalaman pertama kali bagi #makhluk_udik Bandung coret ini.
Sungguh berkesan, maka merasa perlu memesan beberapa bungkus untuk di bawa ke rumah sang putera di Cot Bagi Blang Bintang.
Sebelum pulang perlu menggali sedikit rahasia tentang kuah bening yang mereka hidangkan, dengan pura – pura bertanya ala diplomatic agar tampak tidak sedang membuka rahasia dagang.
“Bang dalam sehari bisa berapa kilogram daging sapinya ?”
“Kurang lebih rata – rata empat puluh kilogram Ibu...,“