Mohon tunggu...
Intan Rosmadewi
Intan Rosmadewi Mohon Tunggu... Guru SMP - Pengajar

Pengajar, Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain ; sesungguhnya adalah kebaikan untuk diri kita sendiri QS. Isra' ( 17 ) : 7

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mesjid Salman ITB yang Semakin Asri

3 November 2015   14:11 Diperbarui: 3 November 2015   14:20 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Mesjid Salman ITB Asri, nyaman dan bersih pict:dok.pribadi"][/caption]

Seperti perca – perca kertas mungil berwarna putih diselingi beberapa berwarna ungu sepulas saja berserakan dan berhamburan, #makhluk_udik Bandung coret menyusuri sobekan itu.

Selangkah demi selangkah semakin banyak berhamburan, terfikir “ada acara apakah para mahasiswa ini ?” terkesan ada pesta tabur kertas.

Tentu saja semakin jauh melangkah ternyata itu bukan perca – perca kertas dan bukan pula dari olah kegiatan mahasiswa yang bermukin di sekitar mesjid.

Ketika mendongak kepala dan berusaha membuktikan pertanyaan demi pertanyaan yang muncul seketika, ow . . . itu adalah guguran bungan yang menebar disekitar gerbang menuju Mesjid Salman ITB.

Subhanallah . . .

Saat kemarau sedemikian teriknya Mesjid ini masih memantulkan aura asri, dingin, sejuk dan tertata rapi juga indah bahkan banyak hal berubah secara penglihatan luar cukup signifikan.

Paling tidak penulis bangga jikapun tamu dari luar singgah di sini akan merasa nyaman dan betah sekali, bukan semata keunikan arsitekturnya akan tetapi banyak hal yang memikat dari Mesjid ini.

Arsitektur bangunan ini tidak seperti umumnya mesjid – mesjid di Nusantara berkubah bundar tinggi dan megah; berbeda memang suhunan atau atap justru tanpa kubah sepertinya gunung yang dijungkirkan arsiteknya Pak Noe’man, jika dalam perspektif kekinian tampak jelas arsiteknya Achmad Noeman anti mainstrem.

Banyak umat dan mahasiswa yang memiliki kenangan spiritual di Mesjid ini demikian penulis dengan rentang panjang keberadaan di kota Bandung. 

Mesjid Mencerahkan

Jika melirik gejolak kegiatan Yayasan Salman ITB dengan simbol Mesjid dari tahun ke tahun akan terpantau apa saja kegiatannya, siapa yang mereka undang dan apa yang dikaji dan di bahas nara sumber.

Keterbatasan #makhluk_udik melihat dari rentang waktu yang cukup panjang paling tidak sejak tahun 1980 an bahwa fokus program yayasan Salman adalah pembinaan intelektual dan spiritual umat plus bidang ekonomi yang pasti tidak akan terlepaskan.

Hal ini akan dapat kita saksikan lewat bangunan – bangunan sederhana disepuran Mesjid Salman ada gedung pertemuan, beberapa toko perlengkapan harian dan Kantin sederhana murah meriah yang ditutup saat waktu shalat tiba.

Di gedung pertemuan penulis sempat beberapa kali mengikuti seminar pendidikan, dan politik biasa dengan nara sumber pilihan baik dari pemerintahan pusat profinsi dan bahkan dari fihak manajemen Yayasan Salman.

Kadang penulis membeli beberapa kebutuhan yang Cuma ada di Salman ditempat lain tidak ada, demikian suka menyempatkan diri makan siang usai shalat jamaah dzuhur dengan menu : makanan dan minuman yang cukup variatif.

Dan Yayasan Salman juga membantu masyarakat dengan mahasiswa memfasilitasi cicilan motor khususnya dengan bunga yang bersaing artinya cukup rendah, lewat BMT al Salaam

Mesjid Referensi Umat

Paling tidak Mesjid Salman ITB akan menjadi rujukan mesjid – mesjid kampus di sekitarnya atau bahkan seluruh Indonesia way not . . .

Sepekan sekali pada tahun 1985 penulis biasa mengantar putera / puteri yang ikut serta dalam kegiatan Mentoring anak – anak Salman ITB; bahkan si sulung sempat ikut Jamboree anak – anak muslim seluruh Indonesia.

Dari kegiatan anak – anak Salman ITB yang cukup banyak pilihan diantaranya

  • BBAQ ( Baca Tulis al Qur’an)

Para adik di kelompokkan ada yang di Iqra 1, 2, 3 dan seterusnya.

Tentu saja Kakak pembimbing dibekali kemampuan mengasuh adik – adik dengan berbagai usia, kelas dan sikap; penulis mengamati pada umumnya mereka cukup tangguh dan sabar membina adik – adik di BBAQ ini, diakhir semester mesti ada sertifikat bagi adik.

  • Surviva

Kelompok ini adalah latihan ketrampilan naik gunung, panjat tebing, hiking dan sejenisnya biasanya kebanyakan adik – adik yang laki – laki bergerombol ikut dalam kelompok Surviva meskipun ada satu dua adik – adik perempuan, jika menyimak kegiatan – kegiatan Surviva ini selalu seru dan banyak ceritera yang dikisah putera – putera kecil kami yang saat ini mereka sudah pada punya anak juga.

  • Karya Ilmiah

Kakak Pembina mengarahkan adik – adik ke program – program penelitian, tidak sedikit juga yang ikut program ini saat itu sedangkan yang penulis pantauan Kakak mentor melakukan penelitian – penelitian sederhana yang sangat dekat dengan alam seperti proses ulat menjadi kupu – kupu dan biasanya adik – adik melakukan laporan secara tertulis. Keren rasanya anak – anak bisa gabung dalam kelompok ini, berasa anak kita telah menjadi ilmuwan, karena juga yang jadi mentornya semua adalah para mahasiswa ITB yang aktif di Mesjid Salman.

  • Vocal Group

Putera / puteri penulis tidak ada yang bergabung dalam kelompok ini, disamping emaknya memang jauh dari musik karena udiknya ya . . . budaya keluarga amat kurang perhatiannya terhadap musik meskipun senang juga mendengar musik indah.

Namun ada kenangan dari adik – adik grup vocal ini dua albun yang abadi hingga kini bersama Neno Warisman masih bisa diunggah di YouTube, sering penulis perkenalkan kepada cucu dan anak – anak lewat unduhan yang penulis simpan.

Hingga kini Mesjid Salman berkontribusi secara langsung dan tidak langsung terhadap perkembangan intelektual dan spiritual keluarga kami.

Maka saat kemaren sempat kembali menginjakkan kaki di Mesjid Salman ITB, disana semakin rapih dan bersih dan ada tambahan yang cukup menyentuh tersedia minuman : air putih, teh tawar dan teh manis, terkadang ada kopi panas juga. Mungkin ini aspek servis meskipun relatif sederhana jika menjamu untuk seribu jamaah tentu butuh energi juga.

[caption caption="#Makhluk_udik Bandung coret berusaha menentukan posisi yang tepat yaa . . . . berhasil tidak berhasil Alhamdulillah publish yaaq di K"]

[/caption]

 

Barakallahu . . . .

Salam Bahagia Dunia dan Akhirat

21 Muharam 1437 H / 3 Nopember 2015 M  

 

Sumber Bacaan, Pak Ahmad Noeman

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun