Mohon tunggu...
Intan Rosmadewi
Intan Rosmadewi Mohon Tunggu... Guru SMP - Pengajar

Pengajar, Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain ; sesungguhnya adalah kebaikan untuk diri kita sendiri QS. Isra' ( 17 ) : 7

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dapatkah Merencanakan Pendidikan Anak Sejak Dini dengan Tanpa Memiliki Biaya

31 Oktober 2015   23:46 Diperbarui: 1 November 2015   09:34 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seakan – akan rakyat Indonesia yang menyandang kata miskin di belakang namanya atau dengan bahasa yang di akrabkan dengan golongan dhuafa dan mustadh’afin tidak boleh memiliki cita – cita untuk menjadi kelompok terdidik. Ini kenyataan yang sungguh Tragis !!

Padahal ya . . .

Dalam Undang – undang no 20 tahun 2003

Tentang sistem Pendidikan Nasional dinyatakan, bahwa :

“Sistem Pendidikan Nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan Pendidikan, peningkatan mutu, serta relevansi dan efisiensi pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional dan global, sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah dan berkesinambungan.”  

Jadi jika menyimak undang – undang ini, sesungguhnya sistem pendidikan di Indonesia itu harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan.

Banyak peluang bagi kaum dhuafa dan mustadh’afin ini dapat mencapai cita – cita dengan cara mencari kemungkinan dengan keyakinan, memang kedepan akan lebih memberikan harapan jika ada sinergi yang di bangun antara lembaga – lembaga asuransi yang terpercaya dengan pemerintah sebagai Ibu Pertiwi yang mereka berkewajiban menjamin pendidikan anak bangsa sejak pendidikan dasar hingga perguruan tinggi.

Hak rakyat untuk memperoleh pendidikan yang memadai, tidak saja karena dilindungi oleh undang – undang juga karena Indonesia ini sedemikian kaya rayanya.

Sekira anak bangsa ini menjadi cerdas – cerdas dan bermoral,   Insya Allah negeri ini akan mengalami masa depan yang cemerlang.  

Jangan sampai uang yang seharusnya menjadi hak rakyat untuk kepentingan biaya pendidikan justru entah kemana dan kita hanya mendengar bahwa sekian milyar dan sekian triliyun dikorupsi, dan digunakan untuk bermewah – mewahan.

Kisah rakyat kecil semakin hari semakin miskin dan semakin nyata,  sedang para pejabat berlomba – lomba menumpuk harta dan kekayaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun