Mohon tunggu...
Intan Rosmadewi
Intan Rosmadewi Mohon Tunggu... Guru SMP - Pengajar

Pengajar, Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain ; sesungguhnya adalah kebaikan untuk diri kita sendiri QS. Isra' ( 17 ) : 7

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apakah Jama’ah Mengejar Bada Dzawwal Tragedi Mina Kembali Terjadi ?

28 September 2015   15:07 Diperbarui: 28 September 2015   17:07 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kami menepi menyelamatkan diri dan semua yang berhamburan diinjak mereka dengan tanpa peduli ; bahkan beberapa teman laki – laki menyelamatkan diri menuju bawah – bawah bis yang tengah yang berhenti dengan ihram yang terlepas dan berbagai keadaan jamaah kepanikan.

Alhamdulillah ketika itu tidak ada korban, paling cedera – cedera sedikit, akan tetapi dari kejadian tahun 96 itu terbayang bahwa kelompok jamaah Afrika ( entah dari negara mana ) melakukan jumrah bada dzawal saat fajar pergi dan muncul Matahari . . .

Rombongan penulis yang 72 orang saat buldoser merangsek mereka terpencar dan banyak yang tersesat meskipun pada akhirnya sampai di Mina sebelum waktu isya.

Otomatis menggunakan fatwa selain bada dzawal.

Yang tepat dalam masalah ini, bolehnya melempar jumroh pada hari tasyriq sebelum zawal pada kondisi hajat saja. Namun waktu yang afdhol adalah setelah zawal karena hal ini disepakati oleh para ulama.

 

dari pengalaman secara individual dan bahkan kita calon yang akan berangkat haji pada tahun yang akan datang minimalnya perlu perlindungan dan pengamanan diri masing – masing; diantara yang dapat kita lakuan untuk Jumrah :

  • Lihat Situasinya jika memang tidak berbahaya untuk keselamatan jiwa bisa dilaksanakan ba’da dzawal sebaiknya lakukan jumrah saat itu, jika tidak jangan terlalu bernafsu tunggu hingga jamaah mereda
  • Jika dilantai satu sedemikian membludak, alternatif dapat dilakukan di lantai dua atau tiga
  • Sejak awal prosesi hendak jamaah berkoordinasi dengan Karu ( ketua regu) Karom (Ketua Kloter)
  • Selalu bermunajat kepadaNya mohon selalu perlindungan diperbanyak Istighfar dan banyak peduli kepada orang yang buruh pertongan disekitar kita, karena kesholehan sosial InsyaAllah akan menjadi wasilah bagi keselamatan personal.

 

Dan sedikit kita melihat juga menyimak makna kata Mina sendiri jika meninjau buku KH Muchtar Adam di halaman 131 :

  1. Bermakna kurban, karena dimina terletak Jabal Qurban tempat menumpahkan darah
  2. Bermakna “harapan” diistilahkan sebagi Muna, karena Nabi Adam As ditempat inilah mengharapkan surga.  

Menyimak makna ini, penting kita renungkan bersama bahwa tidak hanya semata dan sekedar hewan yang dikurbankan, atau membayar dam (denda) bagi yang melakukan pelanggaran demi pelanggaran saat prosesi ibadah haji bahkan sudah banyak dirilis kejadian demi kejadian tragedi Mina hingga delapan kali dan ini . . . dirangkum dari data Khaleej Times :

  • 2 Juli 1990 sebanyak 1426 korban tewas.
  • 23 Mei 1994, Mina kembali memakan korban, 270 tewas.
  • 9 April 1998, sebanyak 118 korban mati syahid di Mina.
  • 5 Maret 2001, Mina kembali menelan korban 35 tewas.  
  • 11 Februari 2003, sebanyak 15 orang meninggal.
  • 1 Februari, 250 jemaah pelempar jumrah tutup usia di Tanah Suci.
  • 12 Januari 2006,  jumlah jamaah yang syahid  364 orang tewas. 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun