Mohon tunggu...
Intan Rosmadewi
Intan Rosmadewi Mohon Tunggu... Guru SMP - Pengajar

Pengajar, Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain ; sesungguhnya adalah kebaikan untuk diri kita sendiri QS. Isra' ( 17 ) : 7

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Restu Mande Sigap Membantu Penggemar Rendang Hadapi Iedhul Qurban Dengan Bahagia

23 September 2015   14:46 Diperbarui: 23 September 2015   14:46 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Randang Paru Restu Mande 'sabana lamak' pic.dok : pribadi"][/caption]

 

 

Iedhul Qurban akan segera datang, tinggal hitungan jam kehadirannya tentu disambut dengan berbagai cara . . .   berharap semua umat muslim sedunia berbahagia.

Iedul Qurban merupakan simbol perjuangan tentang kepatuhan seorang hamba pilihan bernama Ibrahim As, beserta puteranya yang gagah dan shaleh Nabi Ismail As keduanya menghambakan diri kepada Allah SWT sebenar – benar penghambaan yang dicontohkan kepada seluruh makhluk dunia di muka bumi ini.

Seorang Ibrahim AS, dengan semua perintah Allah yang secara generik tidaklah bisa dilaksanakan, demi Allah dan demi ketaatan pada Nya putera tunggalnya dari sang istri Ibunda Siti Hajar ia relakan . . . di kurbankan.

Maka barokah dari pertolongan Nya ; kurban manusia pertama kali di jagat raya ini tergantikan dengan seekor hewan pilihan dikirim Allah lewat Malaikat Nya.

Dari ringkasan sejarah ini mentradisilah ritual penyembelihan hewan kurban dilaksanakan satu tahun satu kali bagi umat muslim yang telah memenuhi syarat.

Yang berkurban diperkenankan mengambil sepertiga bagian dari hewan yang ia sembelih selebihnya ditebar dan dibagikan keseluruh tetangga sekampung bahkan senegara.

Masyarakat dimuka bumi bersuka cita mengolah daging kurban dengan cara, bumbu dan selera yang saling berbeda.

Indonesia yang teramat kaya budaya kuliner, masing – masing daerah memiliki ciri khas yang dapat dibanggakan, Sulawesi Selatan terkenal dengan olahan cotto Makasar, Madura dengan sate, Surabaya bangga dengan rawon segar berkuah hitam pekat disebut juga black soup dan Minangkabau dengan randang kaya rempah pedas juga tangguh tahan lama.

[caption caption="daun limau ; bumbu restu mande instan"]

[/caption]

 

Randang Padang Restu Mande, dari sini : 
Randang Paru asli dibuat oleh Restu Mande, pic.dok pribadi

 

ANEKA RANDANG MINANG

Penulis sebagai #makhluk_udik dari Bandung coret akan selalu terkenang dengan randang urang awak ini baik randang pada umumnya berbahan daging sapi atau kerbau, juga bahkan aneka randang kreatifitas penduduk lokal Sumbar dan sekitarnya.

Randang daging sapi cukup mendunia, karena juga diantaranya menjadi perbekalan jamaah haji dari tanah Minang menuju tanah suci sejak dahulu kala, diwilayah lokal masyarakat juga mengenal :

  • Randang nangka

Berbahan nangka pilihan dan khusus untuk di buat rendang, entah apa namanya akan tetapi enak juga bahkan rada – rada mirip abon daging.

  • Randang pisang muda

Pernah satu kali saja mendapat olahan randang dari pisang muda, specifik dan manis mungkin rasanya mirip mendekati kentang dan kacang merah, termasuk langka juga.

 

  • Randang pakis

Mengingat keluarga kami lebih cocok dengan rendang pakis di banding dengan rendang daging, maka ada keluarga yang mensuplai rendang pakis ini minimalnya satu tahun satu kali, konon pakis yang di buat rendang biasa disebut dengan pakis lilin.

Jika jaman kini ada sejenis makanan dari rumput laut berjulukan mori,   rasa randang pakis mendekati krenyes – krenyesnya akan tetapi tentu pedas dan gurih beraroma rempah – rempah pekat.

  • Randang lokan

Karena urang Batang Kapas – Painan Sumbar adalah salah seorang sahabat masa sekolah sekitar tahun 1978 – 80 an, ia membangun persahabatan diantaranya secara berkala juga mengirim randang lokan. Ajiib . . . .

  • Kentang

Randang berbahan dasar kentang plus daging dan juga kacang merah, sungguh memiliki sensasi husus karena mixingnya itu, sehingga puteri penulis yang suka kacang, ya diaduk – aduklah randang tsb di cari – cari kacangnya, yang lebih suka daging dicarilah daging dengan menyibakkan bumbu rempah yang bergalendo ( Bah. Sunda, minyak beku rasanya manis dan gurih ).

  • Kacang merah

Randang kacang merah, sebagaimana randang kentang tidak jauh berbeda, akan tetapi orang Minanglah yang memiliki ketrampilan jenis kacang apa yang bisa di buat randang.

  • Randang belut

Orang jika di beritahukan terlebih dahulu bahwa itu randang belut, ada sebagian yang kurang berkenan diantaranya karena alergi mengingat kandungan proteinnya yang relatif tinggi.   Akan tetapi saat dihidangkan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu belut di buat randang mendekati rasa daging ayam plus telur plus keju . . . .

Apapun yang akan dibuat randang, prinsip – prinsip membuat randang yang harus segala sesuatunya disiapkan, adalah :

  • Santan kental

Sebatas pengetahuan penulis, untuk ukuran daging sapi atau kerbau sekitar satu kilogram butuh tiga butir kelapa yang cukup tua, adalah yang sangat unik dari masyarakat tradisional menggunakan alat kukuran ( sejenis parudan ), berbentuk bulat dengan diameter antara 6 – 9 cm ujungnya diruncing tajamkan, dipasangkan dengan kayu panjang melintang sekitar setengah meter berfungsi sebagai tempat duduk saat memarudnya atau mangukuar kelapa tsb.

Sempat seorang Ibu dari Solok Selatan dan berusaha membuatkan randang daging di Bandung, beliau merasa kurang puas karena katanya kualitas kelapa di Jawa – Barat itu kurang baik, tidak bersantan dan tidak begitu optimal hasilnya untuk kreasi rendang yang biasa beliau buat

  • Cabe giling

Manggiliang (menggiling) cabai istilah urang Minang sesungguhnya jika di Jawa Barat maksudnya mengulek dengan ulekan batu rata – rata berbentuk oval dan batu penggiling bulat, awalnya penulis merasa ganjil, heran dan aneh tentu sangat berbeda dengan peralatan yang biasa digunakan pada masyarakat Sunda.

 

  • Bumbu dasar dan rempah - rempah

Bawang merah, bawang putih, lengkuas, sedikit kunyit cabe daun kunyit serai dan daun jeruk limau berbentuk angka delapan, itu yang biasa di gunakan penduduk Minangkabau, diantaranya juga ada yang menggunakan sedikit merica, ketumbar dan kemiri meskipun yang original pada umumnya kurang menggunakan ke tiga bumbu ini bahkan randang yang di buat di Jabar sudah di modifikasi dengan menambahkan sedikit gula merah agar mendekati selera orang Bandung yang suka hidangan sedikit agak manis.

  • Jam terbang koki atau chef atau Amak – amak nan sudah berpengalaman

Terasa amat berbeda mendapat kiriman rendang dari beberapa wilayah, yang cukup berpengalaman contoh randang pakis, disamping pedas gurih juga kering tanpa dimasukkan ke lemari pendingin dengan olahan yang baik tahan sampai 15 hari, akan tetapi sempat mendapat kiriman rendang pakis yang basah dan berat agak sedikit berbobot maka tiga hari saja rasanya sudah lain.

Sehingga dapat difahami ada juga yang kurang sempurna cara membuatnya, atau bisa jadi tergesa – gesa saat mengeringkannya hingga betul – betul keluar minyak dari rendang olahan yang dipersiapkan dengan secara sempurna.

 

[caption caption="Salah satu event promo"]

[/caption] 

Randang Paru pic : dok, pribadi
Mata Besi Untuk Kukuran Karambial  

Pangukuran Tradisional Masyarakat Minangkabau

Cara Membuatnya :

Warisan kuliner yang di turun kepada penulis saat berlibur di daerah Payakumbuh Sumbar, sekitar tahun tujuh puluhan akhir.

Setelah kelapa diparud (dikukur) dan di buat santan kental langsung saja di masak dengan semua bumbu yang telah dihaluskan plus rempah rempahnya.

Lado (cabe merah keriting) ditumbuk / digiling / diulek sampai halus beserta bumbu dasar seperti bawang merah, bawang putih dan sebagainya kemudian saat menjelang halus tambahkan satu genggam kelapa parud yang diulek bersama bumbu hingga betul – betul halus, hal ini dilakukan untuk menambah dan mempercepat kentalnya calon bumbu rendang.

Jadi istilah urang Minang itu di buat hingga menjadi kaleyo ( rendang muda ) dimasak dengan bara api pada dapur tradisional dan menggunakan kayu bakar, santan plus bumbu telah menjadi kaleyo baru bahan dimasukkan   apakah pakis lilin,   lokan,   daging sapi daging kerbau dan sebagainya.

Maka menjadikan kaleyo menjadi rendang membutuhkan keuletan dan kesabaran mengontrol api di tungku atau hawu ( bahasa Sunda ), sehingga jika tidak waspada bisa saja kaleyo menjadi gosong atau mungkin gagal menjadi rendang.

Alat yang digunakan di masa lalu memarut ( mengukur karambiel ) sebagaimana penulis uraikan, ya tidak ada lagi pilihan selain pemarut tradisional itu, setelah tahun 2000 an kembali penulis sempat menginjakkan kaki ke Minangkabau, hampir seluruh pasar, rumah tangga dan warung – warung makan menggunakan mesin pemarut yang lebih modern dan cepat tidak ribed bahkan rumah tangga kecil ada juga diantaranya atau blender husus yang bisa berfungsi sebagai parutan kelapa ukuran kecil.

 

[caption caption="Randang Jengkol Restu Mande . . . huhuhu . . . . nendang rasa di lidah !"]

[/caption]

 

 

 

RESTU MANDE PRODUK RENDANG

Dari proses pembuatan rendang urang Minang yang sedemikian rupa panjangnya dan membutuhkan waktu seharian penuh, tenaga yang terkuras meletihkan maka saat ini ada terobosan cerdas dan spektakuler dari Rumah Makan Padang Restu Mande, Rendang Kemasan Vakum dipelopori oleh Bapak Amril.

Membuat randang seperti urang Minang / Padang mengolah kuliner khas ini dengan bumbu produk olahan Restu Mande membuatnya tidak pakai susah, tidak pakai lama dan tidak pakai letih.

"Hidangan Padang Asli dari Dapur Sendiri"

Dengan terobosan spektakuler yang diproduk Bapak Amril, maka konsumen yang ingin membuat randang khususnya,   cukup tinggal tambahkan santan saja dan semua bumbu, daun kunyit, daun jeruk dan rempah2 sudah termasuk didalamnya, tidak usah pakai bumbu apa – apa lagi.

Maka, makanan istimewa akan terhidang di dapur Anda.        

Bermula dari warung kecil di pasar Antri Cimahi, Ibu Nenden dan Uda Amril merintis dari bawah  

BUMBU PADANG RESTU MANDE, HIDANGAN PADANG ASLI DARI DAPUR SENDIRI

Maju – nya usaha bumbu Padang Restu Mande diantara sebabnya menurut Ibu Nenden istri dari Pak Amril, adalah kritikan – kritikan membangun yang sangat peduli dari orang – orang Minang sendiri yang sadar bahwa rasa randang yang di kembangkan selazimnya rasa original masyarakat dimana randang itu berasal, maka Ibu nenden dengan ramah dan santun menurut beliau kita itu harus terua banyak belajar tentang segala yang terkait pengembangan Restu Mande.

Bahkan sepemantauan penulis dari akun Restu Mande dapat dilihat kegiatan promo yang dilakukan Restu Mande dengan cara bekerja sama . . .   sebagai peserta mitra IKM, Ditjen IKM, Kementrian Perindustrian di Indonesia Convention & Exibition (ICE) BSD City, 1- 9 Agustus 2015, stand 3615. 

Berawal dari warung kecil sederhana di Pasar antri Cimahi – Bandung Jawa Barat maka kini, masyarakat kota Bandung dengan instan dapat mengeksplorasi berbagai bumbu produk Restu Mande, yaitu :

  • Bumbu Gulai Ayam,
  • Bumbu Gulai Daging / cincang,
  • Bumbu Ikan Gulai / Kepala Kakap
  • Bumbu Ikan /Ayam Bakar
  • Bumbu Asam Pedas
  • Bumbu Gulai Tunjang

 

[caption caption="Aneka Bumbu Randang Padang Restu Mande"]

[/caption]

Dikemas secara modern dan Higienis per 150gr,  untuk bahan baku 800gr -1kg daging, maka kisah membuat rendang yang jelimet dan ribet bisa kita tinggalkan segera saja dengan memikirkan perencanaan kapan akan praktek membuktikan kenikmatan rasa bumbu Restu Mane.

Menurut Teh Lygia sebagai pecandu bumbu randang Restu Mande, olahan randang ini tidak hanya terpaku pada daging akan tetapi kita dapat mengkreasikannya dengan cumi, tuna, paru bahkan tahu tempe juga jengkol atau petai itu bisa, pasti semuanya akan menjadikan Bunda, Emak dan Teteh sangat takjub dengan hasil uji joba ini.

Mangga . . .

Salam Kuliner Nasional Indonesia

Bagi Seluruh Muslim Yang Melaksanakan Iedul Qurban

Selamat Melaksanakan Ibadah Qurban 1436 H

 

 

[caption caption="Restu Mande berpartisipasi memeriahkan "70 tahun Indonesia Merdeka" "]

[/caption]

 

 

 

 

 

Pemesanan online 0811229004, WA 082240671671 PinBB 2BD87DA1

TERSEDIA   di Supermarket
Jakarta                 : GrandLucky SCBD
Bali                      : GrandLucky Denpasar
Bandung               : Carreffour Kiaracondong, Carrefour ParisVanJava, Transmart Carrefour Cimahi,  Transmart Carrefour Tranmart Cipadung,

  • Yogya Supermarket Jln Sunda,
  • Yogya Supermarket Jalan Riau,
  • Griya Pasteur,
  • Griya Setra Sari Mall,
  • Griya Junntion Cemara/Sukajadi

Outlet                   :

Jalan Brigjen Katamso No 64 Bdg    0227237360
Jalan Brigjen Katamso No 71 Bdg

FB Restu Mande    

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun