Mohon tunggu...
Intan Rosmadewi
Intan Rosmadewi Mohon Tunggu... Guru SMP - Pengajar

Pengajar, Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain ; sesungguhnya adalah kebaikan untuk diri kita sendiri QS. Isra' ( 17 ) : 7

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berjumpa Eva Evi Founder TwinVers Di Cafe Upnormal Bandung Juara !

17 Agustus 2015   20:22 Diperbarui: 17 Agustus 2015   20:22 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Eva dan Evi salah dua blogger yang penulis kenal secara selewat saja pada wall group blogger Bandung, sangat tidak begitu mengenal kedua-nya.

Saat muncul posting undangan launching Gathering Komunitas Kembar Twin Universe ; cukup menarik bagi penuli untuk menghadirinya akan tetapi seat sudah di close.

Penulis titip pesan di wall blogger Bandung agar yang berhalangan hadir berharap bisa segera update komen semoga penulis bisa menggantikan bagi siapapun yang berhalangan hadir tersebut maka posisi sebagai waiting list, menunggu dengan penasaran dan mencoba melarak lirik blog kembar Eva dan Evi.

Mereka berdua kembar identik Eva dan Evi, peminat dunia kepenulisan dan otomatis pula tertarik pada berbagai macam jenis buku passionnya di fiksi, hal ini terbukti saat goodybag di sebar dan sejenak prnulis intip Alhamdulillah kami mendapat buku . . . sekitar 5 eksemplar fiksi dan satu buku tebal dengan format lebar membahas tentang manajenem.  

Alhamdulillah juga rupanya Bang Aswi berhalangan hadir mendadak ada tamu dari Jakarta, inilah rezeki sehingga penulis berkesempatan dan bisa mengikuti acara Gathering Komunitas Kembar Twin Universe.

Kami berdua emaknya dan anak : Fawwaz Ibrahim menyusuri jalan Cihampelas itu dari ujung mulai perempatan Ciumbuleuit hingga jembatan layang tidak menemukan cafe Upnormal ( hadheuh . . . lumayan puanas kota Bandung ), pas ketemu bukan disitu karena katanya di Upnormal dua.

Menyusuri sekitar lebih kurang seratus meter setelah Upnormal satu, dapet juga tempat yang dituju dan ditunjuk kearah lantai dua.

Ruangan cafe Upnormal sudah padat, kami mencari kursi kosong masih ada dua dan paling depan wach . . . pandangan fokus tanpa terhalang batas apapun juga boleh di kata beruntung.

Display wall cafe Upnormal bagian depan bernuansa warna merah anggur lembut, dan pada latar sebelah kanan cukup menonjol dinding bertuliskan : “take a selfie” dengan taburan emoticon senyum lebar, jika mengamati sekelilingnya mencitrakan kaum muda yang energik.

Salah satu acara yang paling berbobot dalam pertemuan siang itu adalah talk show sambil mencoba menatap wajah – wajah kembar yang menakjubkan.

Sejak awal pemandu acara gathering perempuan muda belia, berhijab rapih, makeup wajah sangat alamiah nyaris polos saja ia bernama Nisa Juliana cukup terampil mengocok perut para hadirin dan pandai berdalih dan berkelit saat beberapa kali melakukan kesalahan karena nama – nama kembar tampak cukup ribet juga bagi dirinya.

Ada dua pembicara perempuan dalam acara terebut, yaitu :

Ike Junita Dosen Komunikasi UNISBA

Dengan tampilan cukup intelek, sederhana beliau sampaikan beberapa hal tentang cara komunikasi para kembar mereka lebih banyak dengan cara Non Verbal dalam kenyataan di lapangan twin itu sering pakai Sandi atau Kode yang berkembang diantara keduanya sesuai dengan perkembangan fisik dan usia.

Sandi atau kode yang berkembang antara para kembar itu tidak sama, masing – masing kembar punya kode atau sandi yang berbeda misalnya dalam menyatakan ketidak setujuan kembar A dengan gerakan – gerakan mata antar keduanya; sedang kembar B bisa saja dengan isyarat tangan dan seterusnya.

Sehingga Ibu Ike menekankan lagi bahwa :

Bahasa simbol setiap kembar masing – masing berbeda, sehingga menurutnya mendidik dan mengasuh anak kembar kita sebagai orang tuanaya musti ekstra cerdas juga ekstra energi karena lebih rumit.

tentang bahasa simbol ini yang di kembangkan oleh para kembar, sedemikian sangat di fahami oleh Ibu Ike disamping memang profesinya sebagai dosen juga karena beliaupun memiliki anak kembar yang turut hadir dalam acara gathering twinvers mereka bernama Jenina dan Aghnia.

Salah satu hal yang paling unik dan merepotkan dari persepsi dan reaksi masyarakat adanya daya membanding – bandingkan antara si kembar, sesungguhnya hal ini bagi kembar akan menimbulkan beban psickologis misalnya kembar identik bernama Dini lebih cantik di banding kembarannya bernama Dina.

Dari sisi Ibu Ike beliau memberikan beberapa tips, katanya :

“Apa yang harus kita lakukan karena mereka di bandingkan”

Pengalaman sebagai orang tua kembar, menurutnya sesungguhnya yang membanding – bandingkan itu adalah lingkungan karena para kembar itu memiliki sense of self yang berbeda, figur dan idola juga tidak sama, secara personal juga berbeda setiap kembar, masing - masingnya unik dan specifik.

Karena jika kita mengamati dengan seksama dan diingat – ingat bahwa para kembar itu diluar kesadaran tentang kekuatan empati bagi Ike “bahasa non verbal itu bahasa yang sangat alamiah dan jelas diyakininya tidak berbohong atau berdusta”.

Jadi bagi pasangan yang punya cita – cita ingin memiliki anak – anak kembar siap – siap memperdalam tentang cara berkomunikasi si kembar untuk meringankan permasalahan dalam menangani keduanya khusus terkait komunikasi.

DR. Siska Nurochmah M.Sc Medical Practition  

Saat layar yang telah disiapkan oleh panitia menyala muncul judul presentasi DR. Siska yang lumayan panjang :

IDENTITY LANGUAGE DEVELOPMENT COOPERATION AND COMPETITION IN TWIN SHIP

Nona muda ini, membuka bahasan kerennya dengan menjelaskan secara genetika ( emak – emak menyimaknya agak keleyeng – keleyeng gemana . . . lari cari bantua Mr. Google )

Kembar itu secara umum:

  1. Kembar Identik ( monozigotik / MZ ) ; berkembang dari satu sel telur yang membelah dirinya menjadi embrio yang berbeda, rahim yang sama berbagi dua yang umumnya porsi untuk satu embrio. Kembar identik ata MZ memiliki tingkat keserupaan yang sangat tinggi artinya sama persis sebagaimana bercermin di depan mirror sulit membedakan keduanya, akan tetapi secara detail mereka adalah berbeda seperti dalam sidik jari, style, selera dan sebagainya seperti pada kembar identik di warung Upnormal satu suka warna merah sedang satunya suka warnah hijau . . . 

 

  1. Kembar Non Identik ( dizigotik / DZ ) ; berkembang dari sel telur yang berbeda, kembar DZ secara kajian ilmu gen hampir atau mirip dengan saudara non kembar, sehingga dalam kenyataan kembar MZ bisa lahir dengan jenis kelamin yang berbeda. Sehingga dengan perbedaan gender ini dalam masyarakat dikenal juga dengan istilah kembar dampit, atau bahkan lahir dengan warna kulit yang berbeda maka dikenal dengan istilah kembar campuran.  

Muncul pertanyaan bisa tidak Teknologi meRekayasa Genetik sehingga pasangan suami istri ingin memiliki anak kembar lalu di akalin dengan canggihnya perkembangan ilmu pengetahuan di bidang kedokteran khususnya melakukan semacam Opsi – inseminasi buatan, atau bayi tabung :

  1. Siska menjawab cerdas, “Bisa khususnya bagi pasangan yang mandul dengan cara fihak Ibu atau   perempuannya di rangsang untuk mengeluarkan sel telur kemudian – zygot di letakkan dalam satu tabung kemudian dibuahi dari sperma pasangannya yang telah diambil.

Tentu saja bagi mereka yang memiliki permasalahan kemandulan bisa dilakukan, untuk teknisnya tentu bisa dikonsultasikan pada ahlinya.

Gathering Yang Padat Acara

Berbagai acara di gelar dari yang sifatnya hiburan hingga yang bernilai edukasi salut untuk kembar asyik ini, mereka berdua membangun komunitas kembar sejak 3 desember 2014 dengan beberapa tujuan diantaranya : agar bisa saling berbagi pengalaman dan berbagi jaringan, lahir di Bandung dengan inovasi dan kreasi yang akan terus berkembang.

SEMOGA SUKSES BAGI KEDUANYA :

EVA SRI RAHAYU dan  EVI SRI REZEKI

catatan ini dari Gathering Cafe Up Normal ahad 2 Agustus 2015 / 17 Syawwal 1436 H   

Senin, 17 Agustus 2015

diatas kereta jurusan Malang - Bandung             

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun