Ada dua pembicara perempuan dalam acara terebut, yaitu :
Ike Junita Dosen Komunikasi UNISBA
Dengan tampilan cukup intelek, sederhana beliau sampaikan beberapa hal tentang cara komunikasi para kembar mereka lebih banyak dengan cara Non Verbal dalam kenyataan di lapangan twin itu sering pakai Sandi atau Kode yang berkembang diantara keduanya sesuai dengan perkembangan fisik dan usia.
Sandi atau kode yang berkembang antara para kembar itu tidak sama, masing – masing kembar punya kode atau sandi yang berbeda misalnya dalam menyatakan ketidak setujuan kembar A dengan gerakan – gerakan mata antar keduanya; sedang kembar B bisa saja dengan isyarat tangan dan seterusnya.
Sehingga Ibu Ike menekankan lagi bahwa :
Bahasa simbol setiap kembar masing – masing berbeda, sehingga menurutnya mendidik dan mengasuh anak kembar kita sebagai orang tuanaya musti ekstra cerdas juga ekstra energi karena lebih rumit.
tentang bahasa simbol ini yang di kembangkan oleh para kembar, sedemikian sangat di fahami oleh Ibu Ike disamping memang profesinya sebagai dosen juga karena beliaupun memiliki anak kembar yang turut hadir dalam acara gathering twinvers mereka bernama Jenina dan Aghnia.
Salah satu hal yang paling unik dan merepotkan dari persepsi dan reaksi masyarakat adanya daya membanding – bandingkan antara si kembar, sesungguhnya hal ini bagi kembar akan menimbulkan beban psickologis misalnya kembar identik bernama Dini lebih cantik di banding kembarannya bernama Dina.
Dari sisi Ibu Ike beliau memberikan beberapa tips, katanya :
“Apa yang harus kita lakukan karena mereka di bandingkan”
Pengalaman sebagai orang tua kembar, menurutnya sesungguhnya yang membanding – bandingkan itu adalah lingkungan karena para kembar itu memiliki sense of self yang berbeda, figur dan idola juga tidak sama, secara personal juga berbeda setiap kembar, masing - masingnya unik dan specifik.
Karena jika kita mengamati dengan seksama dan diingat – ingat bahwa para kembar itu diluar kesadaran tentang kekuatan empati bagi Ike “bahasa non verbal itu bahasa yang sangat alamiah dan jelas diyakininya tidak berbohong atau berdusta”.