Mohon tunggu...
Intan Rosmadewi
Intan Rosmadewi Mohon Tunggu... Guru SMP - Pengajar

Pengajar, Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain ; sesungguhnya adalah kebaikan untuk diri kita sendiri QS. Isra' ( 17 ) : 7

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Puteri Kami Mendadak Jamnas Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan 2015

30 Juli 2015   11:05 Diperbarui: 11 Agustus 2015   23:22 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

 

 

Bunda diktekan satu kata demi satu kata do’a tersebut dan ia ikuti dengan takrim dan haru biru saat ia pertama kali dapat menumpang sebuah kapal . . .

Adalah anugerah Allah saat akhirnya puteri ke sembilan kami jadi berangkat ke Makassar meskipun dengan ketrampilan minim, jikapun sampai arena perkemahan Bantimurung sepertinya kelompok puteri kami ini semacam tim penggembira atau peninjau atau semacam tim hore agar lapangan luas yang ada semakin semarak dengan adanya rombongan peserta dari Bandung ( hm . . . jauhnya pelayaran anak kami ! )  

( kiri : Logo Jamnas GKHW 2015 tengah dan kanan picture dok.pribadi )

Packing Barang yang Hingar Bingar     

Kholillah berangkat dengan pengetahuan minim tentang perkemahan, sejak sabtu 25 juli Kakak ke empatnya bertanya berbagai hal tentang perbekalan yang akan ia persiapkan dan planning dirinya tentang keselamatan, ia gagap dan seakan tidak memperoleh info apapun, maka kami berinisiatif cepat ; terutama yang perlu Bunda persiapkan :

  1. Perbekalan Bandung – Surabaya ( alat shalat, alat mandi, makanan dan minuman ) ini disimpan di luar saja.
  2. Perbekalan di Pelayaran Surabaya – Makassar ( disamping poin satu, bunda tambah sambel terasi instan, sambal pedas instan, cream creackers )
  3. Perbekalan selama di Bumi Perkemahan ( poin satu, poin dua plus beberapa makanan kaleng, garam !! ) Bunda jelaskan garam sedemikian penting tabur saja disekeliling tenda, jaga – jaga.

Tentu saja poin tiga letakkan paling bawah, packing – packing ini membutuhkan waktu hingga empat jam . . . karena saling bersikukuh bahwa packing barang akan dilakukan oleh pembina putera ( amphuuun habis ni puteri Bunda !! )

Kakaknya, ceramahlah . . . packing barang itu urusan masing – masing individu bukan urusan Kakak Pembina , apalagi Kakak Pembina putera sampai sang Kakak emosi : “kamu itu anak perempuan, lalu akan packing Kakak Pembina Putera, apa kamu tidak malu seluruh pakaian dalam dirapihkan Kakak Pembina putera ikh !! malu Kholil . . . lalu jika semua anggota kepanduan yang melaksanakan pengepakan barang Kakak Pembina – nya, ngapain kerja kalian ?”   Bunda melerai kedua-nya dan menasihati Kakak perempuannya ; “sudah – sudah kamu juga ngga perlu emosi, adik kamu itu bingung, tidak faham dan kurang wawasan ya udah kita saja yang mengepak barangnya sampil juga memberikan beberapa instruksi”.

Sambil mengepak barang – barang puteri ke sembilan, Bunda sedikit berkisah padanya ;

“Kholillah . . . kamu harus bersyukur, bisa berangkat jambore dengan peralatan dan perlengkapan yang memadai sampai mengepak barang dilalukan Bunda dengan Tetehnya, dulu Bunda tidak memiliki sleeping bag sebagus yang kamu bawa saat ini, Bunda menjahit sendiri dari selimut bekas dilapis plastik putih transparan dengan jahit tangan, ransel yang Bunda pakai dipinjami Kakak Pembina ke teman – temannya sesama pramuka, bahkan tas tenteng terbuat dari karung tepung terigu” kisah nyata itu Bunda sampaikan agar ia faham bahwa hidup kami dahulu tidak lah mudah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun