Masya Allah beberapa toilet yang ada di Mina disamping aroma yang sedemikian menyengat tentang limbah individu, juga berasa aneh ketika tahun 2011 kenapa diseputaran toilet juga bertebaran pakain puluhan dan ratusan berbaur sampah tissue, gelas dan botol plastik demikian kardus – kardus sisa makanan instan, sehingga ketika jamaah akan menuju toilet harus menempuh perjalanan
diantara timbunan sampah dari macam – macam sampah, entahlah pemahaman penulis tidak ada petugas khusus yang menangani toilet di Mina khususnya ; karena sangat berbeda dengan jama’ah rasakan di Mekkah atau Madinah.
Sehingga gambaran ini sungguh mengerikan, dan kengerian menuju toilet di Mina kira – kira penulis sebut saja toilet neraka jahannam, karena saat pelaksanaan ibadah hajji di tahun 1996 tidaklah mendapat pengalaman seburuk ini.
![luxury toilet (googling)](https://assets.kompasiana.com/statics/crawl/556291650423bdb32a8b4567.jpeg?t=o&v=555)
Luxury Toilet
Suatu ketika salah seorang kerabat, mengajak penulis naik ke lantai dua rumah – nya, pada awalnya saya kurang eungeuh . . . maksud ajakan ini apa.
Saat akhirnya faham bahwa beliau baru saja membangun toilet super mewah khusus untuk diri dan suaminya kemudian berusaha memamerkan kepada penulis sebagai rasa syukur atas perlakuan suami yang memanjakan istrinya.
Positip saja penulis menanggapi sikap ia mempertontonkan toilet mewahnya, sejauh itu tidak mengganggu bagi fikiran saya, dan kenyataannya penulis mudah lupa juga akan hal seperti ini.
Bagi masyarakat umum di negeri ini ;
semewah apapun toilet yang akan digunakan dan kita bangun,
inti dan hakekatnya adalah hajat kita kesampaian dan kita menjadi manusia yang sehat tidak mengalami penderitaan berkepanjangan, lebih utama lagi bisa bersyukur atas kenikmatan yang Allah anugerahkan secara berlimpah terkait kelancaran bertoilet ria.
Bisnis Toilet
Dari berbagai pengalaman bertoilet ria, tentu kondisi dan kenyataan penting ini menjadi peluang bisnis bagi pemilik modal dan pebisnis disektor pelayanan masyarakat yang memang tugasnya antar daerah, akan terasa kegunaan dan pentingnya rest area, untuk transit sejenak menunaikan ibadah shalat, mandi, berwudhu, makan dan mengisi bensin bagi yang membawa kendaraan pribadi.