Mohon tunggu...
Rosita Yapen
Rosita Yapen Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Main futsal

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jalan Kebaikan

14 Juni 2024   12:32 Diperbarui: 14 Juni 2024   13:20 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di persimpangan kehidupan yang ramai,

Ada jalan setapak yang jarang dilalui,

Terhampar sunyi, dihiasi embun pagi,

Di sanalah jalan kebaikan menanti.

Langkah demi langkah, tanpa henti,

Menyusuri jejak hati yang tulus,

Berbagi senyum, mencipta harmoni,

Menjaga asa di setiap putus.

Di jalan ini, tiada megah dan gemerlap,

Hanya ketulusan yang menjadi pelita,

Menyinari gelap, menghapus kelam,

Menyemai cinta di tanah cinta.

Tak perlu sorak, tak perlu puja,

Karena kebaikan tak butuh balas jasa,

Ia tumbuh dari hati yang murni,

Menjadi bunga di taman nurani.

Lalu, adakah jalan yang lebih indah,

Selain jalan kebaikan yang suci?

Di sanalah kita temukan makna sejati,

Hidup bersama dalam kasih yang abadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun