Jika jurnalis tidak memiliki kemampuan untuk menguasai 14 elemen di atas, maka perlunya pemikiran ide untuk memanfaatkan 14 elemen tersebut.
Mari kita lihat salah satu artikel suaramerdeka.com yang berjudul, SumilakPedhut Wirata Jadi Tema Menarik dalam Pagelaran Wayang Kulit Pepadi Kota Semarang.
Dalam artikel tersebut menyampaikan informasi dengan menggunakan teks, foto, hyperlink saja, tidak ada media lainnya yang membantu dalam menyampaikan informasi.
Dalam mengunggah artikel di situs web, perlunya tag untuk mempermudah audiens dalam mencari artikel yang sudah kita unggah.
Â
Masih menggunakan artikel suaramerdeka.com di atas, bahwa artikel tersebut juga menggunakan beberapa tag seperti, Kota Semarang, wayang kulit, Anang Budi Utomo, dan PEPADI.
Dengan adanya empat tag yang dibuatnya tersbut, akan mempermudah audiens dalam mencari berita terkait dengan pagelaran wayang kulit pepadi yang diselenggarakan di Kota Semarang.
Selain itu, informasi masa kini juga perlu diadaptasi, seperti contohnya pada artikel tersebut, bahwa artikel tersebut sudah menyampaikan informasi dengan data terstruktur.
Data terstruktur dalam artikel tersebut seperti, menyampaikan peristiwa apa, dimana, kapan, tema, siapa yang menjadi dalang dalam pagelaran wayang kulit tersebut, siapa saja yang hadir, hingga bagaimana pagelaran tersebut tetap berjalan dengan prokes.
Scannability
Dalam buku Jurnalisme Multimedia (Widodo. 2020) menjelaskan bahwa terdapat 79% pengguna web memindai halaman.Â