Mohon tunggu...
ROSITA ANGEL CAHYADI
ROSITA ANGEL CAHYADI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan

Saya adalah Mahasiswa jurusan Matematika yang senang traveling dan suka menonton. Selain itu, saya juga suka mencoba hal-hal baru. Dan saya juga tertarik di bidang seni.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Budaya Korea Selatan yang Mampu Mengguncang Identitas Nasional

22 Oktober 2022   18:28 Diperbarui: 22 Oktober 2022   18:49 1024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BAB I

PENGANTAR

Indonesia merupakan negara multikultural yang terdiri dari berbagai macam suku, ras, budaya, etnis, agama maupun golongan. Hal ini disebabkan oleh kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari banyak pulau yang tersebar mulai dari Sabang sampai Merauke.

Dengan berbagai macam kultural inilah yang memberikan negara kita sebuah identitas nasional. Identitas Nasional merupakan jati diri dari suatu bangsa. Artinya, jati diri tersebut merupakan milik dari suatu bangsa dan berbeda dengan bangsa lainnya. 

Dengan kata lain, identitas nasional merupakan suatu jati diri yang tidak hanya mengacu pada individu tertentu, tetapi juga berlaku untuk suatu kelompok/organisasi/negara. Kata identitas berasal dari identity yang berarti ciri-ciri, tanda, ciri khas, jati diri pada perorangan atau suatu kelompok tertentu yang dapat membedakannya dengan orang lain atau kelompok yang lainnya. 

Sedangkan kata nasional merupakan gambaran akan suatu identitas yang melekat pada diri seseorang atau suatu kelompok tertentu atau suatu organisasi yang lebih besar berdasarkan kesamaan fisik, budaya, ragam, bahasa, sejarah, cita-cita, maupun tujuan. Dalam studi sosiologi dan antropologi, pengertian identitas bisa mengacu pada deskripsi tentang sifat khas yang menerangkan sesuai dengan kesadaran diri maupun kelompok.

Budaya merupakan suatu hal yang memiliki hubungan yang erat dalam terwujudnya suatu peradaban. Menurut Koenjtaraningrat (1996), kebudayaan atau budaya  adalah  keseluruhan  sistem  gagasan,  tindakan  dan  hasil  karya manusia  dalam rangka  kehidupan  masyarakat  yang  dijadikan  milik  diri  manusia  dengan  belajar. 

Pengertian Koenjtaranigrat ini merujuk  pada  gagasan  J.  J  Honigmann  (1973)  mengenai wujud kebudayaan  atau  yang disebut  juga  gejala  kebudayaan. Indonesia memiliki budaya yang sangat beranekaragam. Ada sekitar lebih dari 300 suku bangsa yang terdapat di Indonesia dan suku-suku ini tersebar luas sehingga menciptakan keanekaragaman di negara kita.

Dengan semakin majunya teknologi dan semakin berkembangnya jaman, kita semakin dimudahkan untuk mengakses konten-konten yang ada di internet. Kita bisa menjelajah dan melihat budaya-budaya yang ada di luar.

Terlebih lagi pada masa kini, dengan kemajuan komunikasi global dan meningkatnya hubungan antar budaya, menimbulkan pemikiran dan kesadaran bahwa di balik keragaman tersebut timbul berbagai kekuatan dan kekayaan budaya hingga mampu menimbulkan berbagai permasalahan sosial. 

Hal ini didasarkan karena adanya perbedaan pendapat yang memandang keragaman budaya sebagai sesuatu yang positif, sementara itu ada pula yang menganggap perbedaan budaya tersebut akan mengakibatkan hilangnya rasa kemanusiaan dan menjadi akar berbagai konflik. 

Dari mudahnya mengakses budaya luar ini, mengakibatkan nilai-nilai kebudayaan yang ada terkikis bahkan tersisihkan, sehingga mengakibatkan banyaknya kebudayaan Indonesia yang tidak lagi "dikenali" oleh pemuda-pemudi zaman sekarang dikarenakan kurangnya perhatian dan juga upaya pelestarian oleh masyarakat sekitar. 

Masuknya budaya-budaya Barat dan Korea yang semakin berkembang dapat memberikan pengaruh yang cukup besar bagi kehidupan remaja dan juga pemuda Indonesia sekarang ini. 

Budaya di sini bukan hanya terbatas pada budaya dalam bentuk kesenian (secara fisik) saja, tetapi lebih dari itu, pengaruh ini lebih mengarah kepada karakter, perilaku dan kearifan lokal yang dimiliki oleh bangsa ini. Tergesernya kebudayaan lokal oleh banyaknya kebudayaan asing yang masuk ke masyarakat secara masif tanpa adanya seleksi yang ketat tentunya akan memberikan efek yang besar pada kebudayaan Indonesia.

Belakangan ini, semakin maraknya budaya Korea Selatan yang masuk ke Indonesia. Dengan masuknya kebudayaan Korea Selatan di Indonesia ini dapat memberikan dampak negatif antara lain lunturnya nilai kebudayaan Indonesia. 

Demam korea yang masuk ini memberi dampak yang mengkhawatirkan, karena hampir semua gaya hidup di Indonesia sudah meniru kebudayaan Korea Selatan. Aliran musik masyarakat Indonesia sudah berganti menjadi aliran musik Korea Selatan dengan ciri khas boyband dan girlbandnya. 

Selain itu, ada juga banyak makanan atau jajanan khas Korea Selatan yang sudah banyak ditemui di Indonesia dan membuat kebanyakan masyarakat Indonesia lebih menyukai makanan Korea Selatan tersebut daripada makanan khas Indonesia sendiri. 

Selain itu, timbulnya tren-tren baru yang menggandeng aktor atau aktris maupun penyanyi asal Korea Selatan ini sebagai ambassador untuk produk-produk mereka. Padahal, produk-produk ini berasal dari Indonesia yang seharusnya dipromosikan oleh warga Indonesia sendiri.

Tetapi, artis-artis Korealah yang memegang kekuasaan untuk mempromosikan produk-produk Indonesia. Dapat kita lihat dari banyaknya produk-produk makanan dan minuman maupun kosmetik yang dipromosikan oleh artis Korea Selatan. 

Contohnya terdapat pada iklan kopi Luwak White Koffie yang menggunakan aktor Lee Min Ho sebagai brand ambassadornya; iklan Tokopedia yang menggunakan BTS dan Blackpink; iklan Mie Sedap yang menggunakan Siwon sebagai brand ambassadornya; dan produk-produk kecantikan seperti Somethinc dan Scarlet Whitening yang mengunakan boyband NCT Dream, Song Joong Ki sebagai ambassador dari brand mereka. Hal ini menunjukan bahwa budaya Korea Selatan sangat mempengaruhi masyarakat Indonesia.

Selain dalam menguasai dunia periklanan, budaya Korea Selatan juga mampu mempengaruhi gaya busana maupun cara berpakaian masyarakat Indonesia. Hal ini, dapat kita lihat dari banyaknya masyarakat muda ataupun remaja-remaja yang mengikuti tren gaya berpakaian, gaya rambut, make-up, maupun aksesoris-aksesoris seperti idola-idola mereka.

Lebih dari itu, budaya Korea Selatan juga mempengaruhi dunia hiburan Indonesia seperti dalam dunia musik, dengan terinspirasi dari boyband dan girlband Korea, lahirlah banyak boyband dan girlband Indonesia, diantaranya Sm*sh, 7 Icons atau pun Cowboy Junior. 

Acara-acara televisi pun mulai mengemas program acaranya dengan kesan Korea. Salah satunya sinetron yang dibuat Trans Tv berjudul Cinta Cenat Cenut, yang melibatkan Sm*sh sebagai pemeran utama dalam sinetron tersebut. Dan dapat terlihat  bagaimana gaya rambut, dandanan, fashion dan pernak-pernik Korea menjadi muatan penting dalam garapan sinetron tersebut.

BAB II

PEMBAHASAN

Keberadaan kebudayaan bagi suatu bangsa sangatlah besar. Tidak hanya karena merupakan warisan dari generasi sebelumnya, tetapi juga merupakan suatu hasil pemikiran yang digunakan untuk menafsirkan dan memahami lingkungan dan menjadi pedoman  untuk bertindak.

 Nilai-nilai kebudayaan yang ada tersebut akan membentuk suatu identitas nasional yang nantinya akan menjadi ciri khas dari bangsa Indonesia yang dapat membedakan Indonesia dengan bangsa-bangsa lainnya. 

Terlebih lagi di era globalisasi ini, gejala perubahan yang terjadi di masyarakat dan hampir melanda seluruh bangsa sering dianggap sebagai ancaman dan tantangan terhadap integritas maupun identitas suatu negara.

 Dan dengan masuknya budaya-budaya Korea Selatan ke Indonesia ini, terutama hampir ke seluruh sektor bidang kehidupan masyarakat dapat memberi pengaruh dan efek yang besar bagi budaya dan masyarakat Indonesia itu sendiri.

Budaya-budaya Korea Selatan yang masuk ke Indonesia sendiri ini awal mulanya disebabkan oleh semakin berkembangnya zaman dan juga karena masuknya arus globalisasi. Dengan mudahnya dalam mengakses internet, kita dengan cepat bisa menemukan dan melihat budaya-budaya Korea Selatan teresebut. 

Selain itu, kurang kreatifnya masyarakat Indonesia dalam mengolah dan mempromosikan budaya Indonesia sendiri dapat menyebabkan budaya Indonesia tersaingi oleh budaya Korea Selatan itu sendiri. Lebih dari itu, budaya-budaya Korea Selatan baik dalam dunia musik maupun hiburan mereka lebih menarik, menghibur dan selalu memuculkan ide yang baru dan tanpa batas. 

Berbeda dengan dunia hiburan Korea Selatan, pada dunia hiburan Indonesia yaitu sinetron yang hanya tersangkut pada satu atau dua sumber masalah saja sehingga bersifat monoton, berulang, dan mudah ditebak sehinnga masyarakat-masyarakat Indonesia menjadi kurang tertarik dan akhirnya berpindah pada film atau drama Korea yang memiliki alur cerita yang lebih menarik. 

Selain itu, munculnya gagasan-gagasan atau ide yang beranggapan bahwa adanya standar kecantikan, ketampanan dan juga popularitas pada seseorang sehingga jika dibandingkan dengan standar tersebut yang memenuhinya adalah orang-orang Korea Selatan. 

Oleh karena itu, banyaknya anak muda yang mengidolakan artis-artis Korea Selatan. Lebih dari itu, kurangnya minat dan kencintaan masyarakat terutama pada kaum muda Indonesia dalam mempelajari budaya Indonesia, ini terjadi karena kurang ditanamkannya niat dan dan kurangnya pengajaran akan pentingnya mencintai budaya sendiri.

 Terlebih lagi pada kaum muda yang beranngapan bahwa budaya Indonesia adalah hal yang kuno, tua, dan sudah tertinggal zaman akan semakin membuat budaya-budaya yang ada di Indonesia semakin terkikis dan terlupakan. Selain itu pada kaum muda juga beranggapan bahwa budaya luar atau budaya Korea Selatan adalah yang paling menarik, cocok, dan sesuai bagi mereka dan harus diikuti trennya.

Dengan masuknya budaya Korea Selatan memiliki pengaruh-pengaruh baik dari psikologi, sosiologi, religius, maupun dalam politik. Dalam psikologi, budaya Korea Selatan mampu memberi ide, gagasan ataupun pikiran pada kaum muda untuk mengikuti tren-tren yang ada dan dimiliki Korea Selatan sendiri tersebut. 

Hal ini, memberikan pengaruh pada masyarakat Indonesia bahwa budaya Korea Selatan dapat menjadi acuan dan gaya hidup yang harus mereka ikuti.

Gaya hidup ini dapat mempengaruhi psikologi dan pikiran mereka dimana mereka harus membeli segala kebutuhan baik pakaian maupun pernak-pernik yang berhubungan dengan idol mereka. Jika hal ini tidak dibatasi, maka dapat menyebabkan gaya hidup yang kompulsif.

Selain dari gaya hidup yang terpengaruhi, dari aspek sosiologi pun dapat terpengaruhi dimana norma-norma maupun budaya yang ada di Indonesia akan tercampur dan bisa juga tergantikan oleh budaya-budaya Korea Selatan karena kurangnya pendidikan akan budaya Indonesia dan lebih terpengaruhi oleh budaya luar karena lebih mudah diakses dan dijangkau.

Hal ini juga bisa memberi dampak negatif maupun positif karena ada banyak budaya luar yang bisa memberi manfaat dan dapat ditiru ada juga yang tidak. Oleh karena itu, pentingnya bagi kita untuk menyaring dan memfilter budaya yang kita lihat.

Dari masuknya budaya Korea Selatan ke Indonesia ini, bisa juga memberikan maksud dan tujuan tersembunyi yang tidak kita ketahui. Budaya Korea Selatan yang marak dan ramai digemari oleh masyarakat Indonesia ini bisa memiliki tujuan politik yaitu bisa memberi pengaruh ideologi dengan bantuan imperialism budaya. 

Selain itu  dengan pengaruh budaya Korea Selatan, Indonesia juga akhirnya bisa dapat mengadakan kerjasama dengan negara Korea Selatan dalam berbagai bidang.

 

BAB III

KESIMPULAN

Budaya Korea Selatan memberi pengaruh yang sangat besar dalam segala aspek kehidupan  budaya Indonesia yang dimana menjadi identitas nasional kita. 

Hal ini mengakibatkan nilai-nilai kebudayaan yang ada di Indonesia menjadi terkikis bahkan tersisihkan, dan akhirnya akan terlupakan oleh rakyat Indonesia sendiri. Hal ini cukup berbahaya karena akan merusak eksistensi budaya Indonesia dan dapat mengguncang identitas nasional kita.

Akan tetapi hal tersebut dapat dicegah. Jika suatu bangsa memiliki identitas nasional yang kuat, yaitu dalam hal kebudayaan lokal, maka pengaruh negatif dari globalisasi tidak akan mengurangi atau bahkan melunturkan nilai-nilai dan karakter khas yang dimiliki suatu bangsa. 

Keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia inilah yang menunjukkan eksistensi masyarakat Indonesia, dan menjadi pertanda bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar. Karena itu, sebagai upaya untuk menguatkan identitas nasional kita, perlu adanya pelestarian dan pemeliharaan kebudayaan Indonesia yang wajib dilakukan. 

Kita sebagai masyarakat Indonesia apalagi kaum muda harus mau mempelajari sejarah kebudayaan yang ada di Indonesia, supaya kita menjadi lebih mengerti dan memahami budaya Indonesia. 

Selain itu, rasa memiliki rasa bangga dan mencintai akan budaya lokal harus ditingkatkan dan tertanam dalam setiap pribadi masyarakat Indonesia terutama pada kaum muda seperti mau mempelajari tarian maupun lagu daerah, belajar karya seni daerah, sekaligus mau mempelajari dan mengembangkan budaya Indonesia menjadi lebih menarik sehingga mampu menarik kaum muda lainnya dan bahkan dunia luar untuk mau mengenal dan mempelajari budaya Indonesia. Karena kaum muda adalah garda terdepan dan penerus bangsa yang anatinya akan melestarikan budaya Indonesia kita. 

Jika bukan oleh kaum muda maka budaya Indonesia kita akan semakin terguncang dan tergantikan oleh budaya luar. Dan akhirnya akan membuat identitas nasional kita sebagai rakyat Indonesia hilang dan tergantikan. Oleh karena itu, marilah kita mencintai budaya Indonesia kita.

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

https://binus.ac.id/character-building/2020/05/identitas-nasional-ditengah-kondisi-pengklaiman-budaya-asli-indonesia-oleh-negara-asing-2/

https://agusczenko.wordpress.com/2015/07/04/essay-meningkatkan-rasa-cinta-budaya-indonesia-sebagai-upaya-memperkuat-identitas-bangsa/

https://www.liputan6.com/citizen6/read/479145/positif-negatif-tren-hallyu-di-indonesia

https://www.celebrities.id/read/15-artis-korea-jadi-brand-ambassador-produk-lokal-indonesia-1AI3F0?page=2

https://isi-dps.ac.id/gurita-budaya-populer-korea-di-indonesia/

https://www.bantennews.co.id/bantenesia/pengaruh-budaya-kpop-terhadap-psikologi-remaja

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun