Mohon tunggu...
Rosi Sugiarto
Rosi Sugiarto Mohon Tunggu... -

Kelana di Jalan Cinta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Horni dan Hamil Kutukan bagi Wanita

23 November 2015   14:21 Diperbarui: 23 November 2015   14:51 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

1.    Susah payah wanita sewaktu mengandung akan dibuat Tuhan sangat banyak. Inilah kutukan Tuhan hingga akhir zaman. Setiap wanita yang mengandung akan mengalami sangat banyak penderitaan.

2.    wanita akan melahirkan anaknya dengan penuh derita dan kesakitan. Inilah kutukan Tuhan hingga akhir zaman. Setiap wanita yang telah hamil dengan penuh derita harus dilanjutkan dengan proses melahirkan yang sangat menyakitkan. Bahkan banyak wanita yang harus bertaruh nyawa dan meninggal sewaktu melahirkan 

3.    Wanita sangat horni dan berahi terhadap lelaki. Meski wanita sudah tahu betapa menderitanya wanita sewaktu hamil dan betapa sakitnya sewaktu melahirkan, namun wanita dikutuk oleh Tuhan untuk selalu horni dan berahi terhadap lelaki, terutama suaminya. Sehingga meski harus menderita kehamilan dan sakit melahirkan, wanita tetap menyukai bercinta dengan lelaki. Karena sewaktu wanita sedang berahi dan horni lupa akan sakitnya derita hamil dan melahirkan. Dan dirasakan hanyalah nikmatnya memperturutkan rasa berahinya kepada lelaki 

4.    Lelaki berkuasa atas wanita. Penderitaan wanita semakin parah dengan kutukan Tuhan selanjutnya, bahwa Wanita harus bertekuk lutut pada lelaki. Dalam kehidupan dunia ini wanita seringkali diperbudak para lelaki. Baik di alam liar, di rumah tangga bahkan sampai di dunia politik.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun