Mohon tunggu...
Rosidin Karidi
Rosidin Karidi Mohon Tunggu... Human Resources - Orang Biasa

Dunia ini terlalu luas untuk ku. Menjadikan sadar semakin sedikit yang ku tahu.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rasa Pahit Buah Visa Nonhaji

2 Agustus 2024   00:30 Diperbarui: 2 Agustus 2024   00:32 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Umumnya oknum dalam menjual visa non haji menyasar kalangan yang minim literasi. Saat menjual mereka pun tidak pernah jujur akan kondisi visa yang sebenarnya. Tidak jelas dengan layanan yang bakal diterima. Bahkan ada kalanya oknum tersebut memberi doktrin agar tidak bercerita kepada siapa pun dengan berbagai alasan.

Dengan rayuan meyakinkan, seakan asli padahal palsu. Karena itu, calon jemaah harus cermat teliti dengan jenis visa yang diterima. Setiap lembar visa sudah tertulis dengan jelas jenisnya.

Selain visa ziarah, yang sering disalahgunakan adalah visa umrah. Praktik yang umum dilakukan jemaah dengan sengaja tinggal lebih lama (over stay) dari batas umrah hingga masuk ke musim haji. Bentuk lain adalah visa kerja, visa turis, visa bisnis, visa residen, dan lainnya.

Penipuan Haji

Ibadah haji meski diberi label sebagai Rukun Islam bukan berarti terlepas dari kejahatan penipuan. Ragam cara digunakan oknum untuk mencari uang menyasar dari mereka yang minim literasi penyelenggaraan ibadah haji. Umumnya lantaran korban tidak memahami karakteristik visa dan dampaknya terhadap hukum.

Keinginan kuat pergi haji memang jadi keniscayaan. Namun tidak harus kemudian mengabaikan aturan dan menghalalkan segala macam cara. Janganlah ibadah yang mengharap rida Allah SWT dikotori dengan tindakan kurang terpuji yang akhirnya kerugian menimpa.

Visa furoda menjadi kendaraan empuk bagi oknum membungkus visa ziarah disulap seakan visa haji. Hal inilah yang terjadi pada bu Nunuk. Dia rela membayar lebih dari 200 juta rupiah untuk dapatkan visa dengan berbagai layanan. Namun apa faktanya. Jangankan layanan nyaman, bahkan apartemen untuk menginap pun tak lepas dari incaran razia polisi setempat.

Apa yang dialami bu Nunuk bisa menimpa siapa saja. Karena itu, belajar dari cerita bu Nunuk cukuplah sampai di sini. Jangan ada lagi korban lain menyusul. Melek literasi hukum soal visa haji itu penting. Intinya jangan sampai tertipu oknum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun