Akankah jemaah haji Indonesia kembali gigit jari lantaran tidak berangkat ke Tanah Suci. Karena hingga pertengahan bulan Ramadhan ini, belum juga ada kabar kepastian berangkat haji.
Sebelumnya DPR dan Pemerintah bersuara optimis bahwa musim haji 2021 bisa terselenggara. Mereka optimis, Saudi akan membuka akses dan memberikan kepastian kuota haji 2021. Optimisme itu kemudian mendorong semua pihak terkait melakukan sejumlah persiapan.
Sebelumnya diberitakan, Kementerian Agama telah menyiapkan sejumlah skenario penyelenggaraan haji untuk kuota 50%, 30%, 20%, 10%, dan 5%. Skenario ini disusun sebagai antisipasi tatkala kuota haji dari Saudi tidak lagi 100%. Selain juga antisipasi persiapan penyelenggaraan haji dengan waktu yang makin memendek.
Sebagaimana diketahui, dalam kondisi normal persiapan penyelenggaraan haji dilakukan kurang lebih selama tujuh bulan. Mulai dari pembahasan biaya haji, pelunasan, penyiapan pelayanan, manasik, sampai pemberangkatan jemaah.
Namun, kini waktu yang tersedia kurang dari dua setengah bulan. Akankah pemerintah sudah siap dengan keputusan seperti tahun lalu? Atau tetap menunggu kuota dan membuka haji dengan semua risikonya.
Kepastian Tidak Berangkat
Tepatnya tanggal 2 Juni 2020, Menteri Agama Fahrur Razi menggelar konferensi pers umumkan Indonesia tidak memberangkatkan jemaah haji. Secara waktu, keputusan itu diambil 56 hari sebelum hari Wukuf tanggal 28 Juli 2020.
Meski pada akhirnya pemerintah Saudi memutuskan haji tetap dilaksanakan. Haji secara terbatas diperuntukkan bagi warga negara yang sudah menetap di sana. Penyelenggaraan haji dilaksanakan dengan protokol kesehatan sangat ketat.
Keputusan berat harus ditempuh karena tidak mungkin berlarut menunggu kepastian Saudi yang tak kunjung pasti. Sementara waktu untuk persiapan semakin pendek dan kondisi Pandemi saat itu belum juga menggembirakan.
Saat Menag menyampaikan pengumuman tidak berangkatkan jemaah, pada umumnya jemaah dan masyarakat bisa memahami dan memaklumi. Maklum saja, kondisi pandemi Covid-19 masih menjadi berita panas. Setiap orang merasa takut akan penyakit satu itu. Khawatir tertular, mereka bersikap menahan diri untuk tidak bepergian atau berinteraksi dengan orang lain.
Jika mengikuti jejak tahun lalu, maka pemerintah semestinya akan mengumumkan kepastian berangkat haji tahun ini paling lambat tanggal 22 Mei 2021.