***
Dalam hampir semua kasus, driver meminta penumpang membatalkan pesanan. Penumpang "terpaksa" melakukan pembatalan, guna melakukan order ulang. Terlihat alternatif alasan bisa dipilih. Paling banter memilih "atas permintaan driver". Duh ga kreatif banget.
Apapun alasan, dalam layanan jasa, tidak bisa sepenuhnya dibenarkan. Tatkala driver tidak mau mengantarkan, ya batalkan sendiri berikut resikonya yang bakalan diterima. Konon bila driver membatalkan sepihak, berdampak cukup signifikan pada dirinya.Â
Jika kompasianer mengalaminya dan tidak sedang buru-buru, cobalah sesekali biarkan itu. Jangan dibatalkan. Ayo adu kuat. Siapa yang bakalan batalkan lebih dulu.
Pertanyaan berikutnya sampai kapan kita menunggu perusahaan mampu menangkap fenomena ini di lapangan. Sekaligus menyiapkan logika bisnis keren yang menguntukan penumpang dan driver. Semoga~
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H