Mohon tunggu...
Rosidin Karidi
Rosidin Karidi Mohon Tunggu... Human Resources - Orang Biasa

Dunia ini terlalu luas untuk ku. Menjadikan sadar semakin sedikit yang ku tahu.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Tips Mengatur Aktivitas Ibadah Haji di Masjid Nabawi

29 Juni 2018   13:26 Diperbarui: 29 Juni 2018   19:33 2758
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Haji adalah ibadah, maka hampir seluruh aktivitas sudah semestinya untuk ibadah. Kewajiban berhaji cukup sekali seumur hidup, dan kesempatan datang ke Tanah Suci pada musim haji tidaklah mudah. Kesempatan ini janganlah disia-siakan. Bisa jadi hanya sekali seumur hidup. Maka dari itu gunakan waktu secara maksimal untuk ibadah di Masjid Nabawi.

Selama di Madinah, jemaah praktis tidak mempunyai agenda lain selain ibadah. Sejak bangun hingga menjelang tidur, hampir seluruh waktunya bisa digunakan untuk ibadah. Meski pada dasarnya ibadah bisa dilakukan dimana saja, termasuk di hotel atau perjalanan.

Meski terasa bebas, ada baiknya jemaah mengatur waktu secara cermat. Hal ini lakukan agar aktivitas lainnya tidak terganggu, seperti jadwal makan, jadwal tidur dan lainnya. 

Menjaga kesehatan juga penting mengingat cuaca di Saudi relatif lebih panas dibanding Indonesia. Permasalahannya, bagaimana mengatur waktu agar bisa ibadah di Masjid Nabawi secara maksimal.

Melalui tulisan ini, penulis ingin berbagi pengalaman bagaimana mengatur aktivitas beribadah dengan tetap memperhatikan kondisi kesehatan dan aktivitas lainnya.

Dari sisi pengaturan waktu, beribadah ke Masjid Nabawi relatif lebih mudah karena jarak dengan hotel tempat jemaah menginap relatif dekat. Hotel jemaah paling jauh berjarak 600 meter. Ini praktis bisa ditempuh dengan jalan kaki tidak sampai lima belas menit. Artinya jemaah masih bisa berangkat dan pulang disetiap waktu shalat wajib, kecuali maghrib yang relatif lebih sempit waktunya.

Jemaah haji Indonesia memperoleh kesempatan singgah di Madinah selama delapan hari. Selama itu, kesempatan digunakan untuk melaksanakan shalat 40 waktu atau biasa disebut "sholat arbain". Arbain ini dipercaya memiliki kadar pahala berkali lipat dibanding shalat di masjid biasa di Indonesia.

Setiba di Madinah, segera kemas barang, koper, dan tas masuk kamar, mandi dan bersiap ke masjid. Ketika target anda adalah bisa shalat 40 waktu, maka lakukan segera. Jika tidak, maka bisa saja diujung tidak cukup waktu karena harus segera bergeser ke Mekah atau pulang ke Tanah Air. 

Mengatur aktivitas selama di Madinah bisa dimulai berangkat ke masjid pada pukul empat pagi. Tentunya sudah mandi, rapi dengan wewangian secukupnya. Di pintu masjid, ambil plastik pembungkus sandal, bawa dan tempatkan yang aman. Terpenting tidak lupa letak menaruh sandal. 

Sesampai di masjid, lakukan shalat sunah dilanjut membaca Alquran hingga waktu subuh tiba. Jika haus, mendekatlah ke tempat air zamzam yang banyak disajikan di dalam masjid. Alquran bisa diambil dari rak yang ada di setiap pilar masjid. Usai dibaca, tempatkan lagi dan tata secara rapi.

Usai Shalat Subuh tak perlu buru-buru keluar, toh pintu masih sesak pastinya. Tuntaskan doa, dan tambah dengan amalan ibadah lainnya seperti baca Alquran atau mendengar ceramah dari ustadz setempat. Mereka menggelar ceramah secara berkelompok, dengan senang hati memberikan pencerahan dalam pemahaman agama Islam. Biar tidak "roaming" carilah ustadz berbahasa Indonesia.

Kembali ke hotel jam tujuh atau delapan pagi. Kalo bawa botol, isi dengan air  zamzam. Sambil jalan pulang bisa melihat keindahan arsitek Masjid Nabawi, sesekali masuk atau keluar dari pintu berbeda. Sepanjang jalan menuju hotel, akan melewati banyak pedagang dengan berbagai aneka barang dagangan. Tidak harus beli, lihat-lihat saja dulu sambil menimang harga.

Sesampai di hotel, istirahat dan minum air  zamzam. Sarapan roti dengan secangkir teh susu, aduh nikmatnya. Lelah sirna, sambil cari keringat saatnya bebersih kamar dan cuci baju. Biasanya hotel sediakan mesin cuci. Usai mencuci, leyeh-leyeh sambil istirahat dan tidur, lumayan 1-2 jam.

Jelang Dzuhur, berangkat lagi ke masjid. Tidak perlu buru-buru. Siang cukup terik, bawa payung, botol minum, dan sandal yang memadai yang bisa melindungi kaki dari panasnya jalan. Tak perlu memaksakan diri masuk hingga shaf terdepan. Sedapatnya saja, di belakang pun ga masalah. Usai Shalat Dzuhur, silahkan lanjut shalat sunnah, dan pulang.

Sampai di hotel sudah tersedia makan siang. Santaplah dengan nikmat. Perut kenyang, istirahat bisa main ke kamar tetangga, ngobrol, apa saja. Tak lama kemudian masuk waktu Asyar. Berangkatlah ke masjid. Seperti halnya Shalat Dzuhur, tidak perlu buru-buru. Jika berniat sampai malam, ada baiknya bawa makanan kecil. 

Usai Shalat Ashar, cuaca lebih nyaman untuk nikmati sore kota Madinah. Bagi yang mau sambil jalan pulang sambil berbelanja, atau tetap di masjid lakukan ibadah baca Alquran menunggu bedug maghrib. Jika batal wudhu, tempat wudhu ada di pelataran masjid atau toilet di bawah tanah.

Shalat Magrib, biasanya relatif lebih ramai. Demi kenyamanan, berangkatlah lebih awal untuk masuk ke masjid. Karena usia shalat maghrib tak perlu geser lagi sekalian nunggu waktu isya. Sambil menunggu shalat isya, lakukan amalan dengan shalat sunah, berdoa, dan atau baca Alquran.

Usia Shalat Isya juga tak perlu buru-buru keluar. Perbanyak amalan ibadah shalat sunah dan baca Alquran. Setelah agak sepi sekitar jam sembilan, jalan kembali ke hotel. Sesampai di hotel, makan malam, istirahat bercengkerama dengan tetangga. Jagalah kesehatan dengan kecukupan tidur. 

Bangun jam tiga, Shalat Tahajud. Lakukan aktivitas secara rutin. Agar tidak terkesan membosankan, jemaah bisa membuat variasi aktivitas lain. Misalnya mengunjungi museum Alquran di sekitar masjid, diskusi keagamaan, atau memperdalam pengetahuan manasik bersama pembimbing jemaah.

Itulah secuil tips mengatur waktu untuk ibadah di Masjid Nabawi. Nikmatilah indahnya ibadah di Tanah Suci. Semoga menjadi haji mabrur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun