Mohon tunggu...
Rosidin Karidi
Rosidin Karidi Mohon Tunggu... Human Resources - Orang Biasa

Dunia ini terlalu luas untuk ku. Menjadikan sadar semakin sedikit yang ku tahu.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pergi Haji, Lebih Baik Bawa Rupiah atau Riyal?

1 Mei 2018   20:33 Diperbarui: 1 Mei 2018   20:54 5752
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi | sumber: krjogja.com

Dari hitungan di atas, jemaah masih memegang sisa 350 Riyal. Lumayan kan bisa untuk sedekah, wisata atau sekedar beli cemilan dan oleh-oleh. 

Rupiah atau Riyal

Bagaimana jika jemaah hendak memenuhi kebutuhan diluar itu semua. Tidak cukup mengandalkan uang 1.500 Riyal saja.

Membeli makan atau minum dengan pecahan 500, hampir dipastikan tidak ada kembalian. Kalopun ada pedagang malas. Makanya diperlukan uang pecahan kecil, lima puluh  hingga satu Riyal. Untuk itu, jemaah cukup menukar 1 juta rupiah sebagai pegangan. 

Menukar Rupiah ke Riyal di Indonesia memang serba salah, terlebih musim haji. Kurs melonjak dari biasanya. Hal ini disebabkan permintaan mata uang Riyal salama musim haji sangat tinggi. Untuk memenuhi kebutuhan uang saku 204 ribu jemaah haji saja, harus ada 306 juta Riyal atau setara Rp 1,1 Triliun.

Selain money changer, di asrama haji ada layanan tempat penukaran uang. Tapi di sini, Rupiah sering dihargai sangat murah, hingga 4.000 rupiah per satu riyal. Selisihnya cukup signifikan. Untuk yang satu ini, penulis tidak merekomendasikan jemaah menukar Rupiah di asrama haji.

Membawa uang dalam bentuk Rupiah bisa menjadi solusi. Banyak pedagang di Saudi menerima pembayaran Rupiah dengan nilai tukar kompetitif. Terlebih pedagang emas, tangannya cekatan pegang kalkulator tawarkan harga dalam kurs rupiah.

Membawa Rupiah saat berhaji tidak ada salahnya, asal tidak melebihi batas aturan penerbangan. Dengan rupiah, terbebas dari dua kali kerugian. Rugi pertama saat menukar ke Riyal dengan harga tinggi. Saat kembali ke Indonesia, menukar sisa Riyal dengan harga murah.

Alternatif berikutnya adalah membawa kartu ATM. Tapi untuk akses mesin ATM tidak banyak, baik di sekitar Masjidil Haram atau Nabawi. Jemaah harus tahu di mana saja 

Selebihnya kembali ke pribadi jemaah... Semoga mabur. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun