Mohon tunggu...
Rosichan Anwar
Rosichan Anwar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sistem Pengendalian Manajemen PT. Japfa Comfeed Food Indonesia TBK.

23 Juni 2024   13:34 Diperbarui: 23 Juni 2024   13:46 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.japfacomfeed.co.id/sekilas-perusahaan

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN PT. JAPFA COMFEED INDONESIA TBK

 

PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk adalah salah satu Perusahaan agri-food terbesar dan terkemuka di Indonesia. PT. Japfa Comfeed Indonesia penghasil protein hewani berkualitas terpercaya dengan setia melayani kebutuhan sejak tahun 1975. PT. Japfa Comfeed Indonesia memiliki unit bisnis utama yaitu pakan ternak, pembibitan ayam, pengolahan unggan serta pembudidayaan pertanian.

Keunggulan dari perusahaan ini meliputri integrasi vertical dan skala ekonomi. Hal ini dimaksud bahwa perusahaan menjalin hubungan baik antara operasional yang dilakukan di hulu dengan hilir. Dengan dijaganya hubungan tersebut maka akan terjamin kualitas produk yang unggul.

Japfa Comfeed Indonesia didirikan tanggal 18 Januari 1971 dengan nama PT. Java Pelletizing Factory, Ltd dan memulai usaha komersialnya pada tahun 1971. Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Japfa Comfeed Indonesia yaitu :Japfa Holding Pte Ltd (dahulu Malvolia Pte. Ltd.) (induk usaha 54,87%), perusahaan yang berkedudukan di Singapura dan KKR jade Investments Pte. Ltd. (11,98%). 

Berdasarkan anggaran tersebut, ruang lingkup PT. Japfa Comfeed Indonesia meliputi pengolahan segala macam bahan untuk pembuatan atau produksi bahan makanan hewan yang mengandung minyak nabati, pembibitan, peternakan ayam, perunggasan, perikanan dan menjalankan perdagangan dalam dan luar negeri. Merk utama dari PT. Japfa Comfeed Indonesia pakan ternak (Comfeed and Benefeed), produk daging ayam segar (Best Chicken), daging (Tokusen Wagyu Beef) dan produk vaksin (Vaqsimune).

Japfa terus melakukan pengembangan perusahaan dengan melakukan kerja sama kemitraan dengan beberapa perusahaan lainnya. Pada era tahun 1990-an, Japfa melakukan akuisis strategis dengan empat perusahaan yang bergerak dalam bidang pakan ternak. Perusahaan tersebut antara lain PT. Comfeed Indonesia, PT. Ometraco Satwafeed, PT. Indopell Raya dan PT. Suri Tani Pemuka. 

Di samping itu, Japfa juga melakukan akuisis tahap kedua pada tahun 1992 dengan mengambil alih PT. Multibreeder Adirama Indonesia dengan bisnis utama pembibitan ayam. Pada tahun yang sama Japfa juga ambil alih terhadap PT. Ciomas Adisatwa yang bergerak dalam pengelolahaan ungags dan Suri Tani Permuka dengan budidaya udang.

Japfa didukung oleh Divisi Aquaculture dan Divisi Unggas sebagai salah satu produsen unggas secara global memproduksi pakan unggas, DOC (Day Old Chicken) pembibitan, dan pengolahan ayam. Tiap tahunnya divisi ini memberikan kontribusi pendapatan penghasilan sebesar 83% dari penjualan bersih perusahaan. 

Dalam pembibitan, perawatan serta pengolahan sapi potong. Divisi ini beroperasi dengan merk "Santori" yang merupakan peternakan terbesar di Asia. Sedangkan untuk divisi Aquaculture, Japfa berkembang dengan budidaya udang lokal yang tumbuh untuk komoditas ekspor.

Japfa Comfeed memiliki struktur keuangan yang kuat dan sehat dengan neraca yang kuat dan arus kas yang positif. Perusahaan memiliki akses ke berbagai sumber pendanaan, termasuk pinjaman bank, obligasi, dan ekuitas. Japfa Comfeed menggunakan pendanaan ini untuk membiayai operasinya, investasinya, dan akuisisi. Berikut merupakan beberapa hal penting mengenai keuangan PT. Japfa Comfeed Food Indonesia:

1. Neraca yang Kuat

Aset Japfa Comfeed per 31 Desember 2022 mencapai Rp 45,5 triliun, sedangkan liabilitasnya sebesar Rp 29 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki ekuitas yang kuat sebesar Rp 16,5 triliun, yang memberikan fleksibilitas bagi perusahaan untuk membiayai operasinya dan investasinya.

2. Arus Kas yang Positif

Pada tahun 2022, Japfa Comfeed menghasilkan arus kas operasi bersih positif sebesar Rp 6,2 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan menghasilkan lebih banyak kas daripada yang digunakannya, yang memungkinkannya untuk memenuhi kewajibannya dan berinvestasi di masa depan.

3. Akses ke Berbagai Sumber Pendanaan

Japfa Comfeed memiliki akses ke berbagai sumber pendanaan, termasuk pinjaman bank, obligasi, dan ekuitas. Hal ini memberikan perusahaan fleksibilitas untuk membiayai kebutuhan pendanaannya dengan cara yang paling efisien.

4. Kebijakan Keuangan yang Kuat

Japfa Comfeed memiliki kebijakan keuangan yang kuat yang dirancang untuk meminimalkan risiko dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Kebijakan ini memastikan penggunaan modal yang efisien dan efektif, serta menjaga tingkat leverage yang terkendali.

Japfa Comfeed berkomitmen untuk menjaga disiplin keuangan yang ketat dan mengelola keuangannya dengan hati-hati. Perusahaan memiliki kebijakan keuangan yang kuat yang dirancang untuk meminimalkan risiko dan memaksimalkan nilai pemegang saham.

PERENCANAAN STRATEGIS DAN OPERASIONAL

 

1. Perencanaan Strategis

PT Japfa Comfeed Food Tbk (JPFA) memiliki visi dan misi yang jelas untuk menjadi perusahaan agroindustri terdepan di Indonesia dan Asia Tenggara. Untuk mencapai visi dan misinya, Japfa Comfeed menerapkan perencanaan strategis yang komprehensif yang mencakup:

A. Analisis Lingkungan: Mengidentifikasi peluang dan tantangan yang dihadapi perusahaan di lingkungan internal dan eksternal.

Analisis Internal:

  • Kekuatan: Kemampuan dan sumber daya yang dimiliki perusahaan yang dapat memberikan keunggulan kompetitif.
  • Kelemahan: Aspek-aspek yang dapat menghambat perusahaan dalam mencapai tujuannya.

Analisis Eksternal:

  • Peluang: Faktor eksternal yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya.
  • Ancaman: Faktor eksternal yang dapat membahayakan perusahaan dalam mencapai tujuannya

B. Penetapan Tujuan Strategis: Menetapkan tujuan strategis yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berjangka waktu (SMART).

  • Spesifik: Jelas, terukur, dan mudah dipahami.
  • Terukur: Dapat diukur kemajuannya dengan indikator yang jelas.
  • Dapat Dicapai: Realistis dan dapat dicapai dengan sumber daya yang dimiliki.
  • Relevan: Sesuai dengan visi dan misi perusahaan.
  • Berjangka Waktu: Memiliki target waktu yang jelas untuk pencapaiannya.

C. Pengembangan Strategi: Mengembangkan strategi yang tepat untuk mencapai tujuan strategis yang telah ditetapkan.

  • Implementasi Strategi: Melaksanakan strategi yang telah dikembangkan dengan efektif dan efisien.
  • Monitoring dan Evaluasi: Memantau dan mengevaluasi kemajuan pelaksanaan strategi dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.

2. Perencanaan Operasional

Perencanaan operasional di PT Japfa Comfeed Food diterjemahkan dari strategi yang telah ditetapkan dalam perencanaan strategis. Tahapan perencanaan operasional ini mencakup:

A. Penetapan Tujuan Operasional:

  • Menetapkan tujuan operasional yang SMART untuk setiap departemen atau unit kerja dalam perusahaan.
  • Tujuan operasional harus selaras dengan tujuan strategis perusahaan.

B. Penyusunan Rencana Kerja:

 Menyusun rencana kerja yang detail untuk mencapai tujuan operasional yang telah ditetapkan. Rencana kerja harus mencakup:

  • Aktivitas yang akan dilakukan.
  • Jadwal pelaksanaan.
  • Anggaran yang dibutuhkan.
  • Orang-orang yang bertanggung jawab.
  • Indikator keberhasilan.

C. Implementasi Rencana Kerja:

  • Melaksanakan rencana kerja dengan konsisten dan efektif.
  •  Memantau kemajuan pelaksanaan rencana kerja secara berkala.
  • Melakukan penyesuaian rencana kerja jika diperlukan.

D. Pengendalian Operasional:

Melakukan pengendalian operasional untuk memastikan bahwa kegiatan operasional berjalan sesuai dengan rencana. Pengendalian operasional meliputi:

  • Pemantauan kinerja.
  • Pengukuran efisiensi dan efektivitas.
  • Identifikasi dan penyelesaian masalah.

E. Evaluasi Kinerja

 Mengevaluasi kinerja operasional secara berkala untuk mengukur kemajuan pencapaian tujuan. Evaluasi kinerja harus mencakup:

  • Analisis pencapaian target.
  • Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja.
  • Pembelajaran dari pengalaman.

PT Japfa Comfeed Food memiliki perencanaan strategis dan operasional yang kuat untuk mencapai visi dan misinya. Perusahaan berkomitmen untuk menjalankan bisnisnya secara berkelanjutan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG). Japfa Comfeed Food memiliki potensi untuk terus tumbuh dan berkembang di masa depan dengan memanfaatkan peluang yang ada dan mengatasi tantangan yang dihadapi.

 PELAKSANAAN DAN PENGUKURAN KINERJA

1. Pelaksanaan Kinerja

PT Japfa Comfeed Food menerapkan berbagai strategi dan program untuk mencapai tujuan strategis dan operasionalnya. Berikut adalah beberapa contohnya:

A. Peningkatan Integrasi Vertikal

Japfa Comfeed Food terus memperluas rantai pasokan perusahaan untuk meningkatkan kontrol kualitas dan efisiensi. Hal ini dilakukan dengan membangun dan mengakuisisi pabrik pakan ternak, peternakan, dan fasilitas pengolahan daging.

B, Pengembangan Produk Baru

Japfa Comfeed Food secara berkelanjutan mengembangkan produk baru untuk memenuhi permintaan konsumen yang terus berkembang. Contohnya, perusahaan telah meluncurkan produk pakan ternak baru yang diformulasikan khusus untuk meningkatkan kesehatan dan produktivitas ternak.

C. Perluasan Jangkauan Pasar

Japfa Comfeed Food terus memperluas jangkauan pasarnya di dalam negeri dan luar negeri. Perusahaan ini telah membuka kantor baru di berbagai negara di Asia Tenggara dan berencana untuk ekspor produknya ke lebih banyak negara di masa depan.

D. Peningkatan Efisiensi Operasi

Japfa Comfeed Food menerapkan berbagai inisiatif untuk meningkatkan efisiensi operasinya, seperti mengadopsi teknologi baru dan menerapkan praktik terbaik manajemen operasi.

E. Komitmen Terhadap Keberlanjutan

Japfa Comfeed Food berkomitmen untuk menjalankan bisnisnya secara berkelanjutan dengan memperhatikan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG). Perusahaan ini telah menerapkan berbagai program untuk mengurangi dampak lingkungan dari operasinya, meningkatkan kesejahteraan karyawannya, dan berkontribusi pada komunitas di mana ia beroperasi.

2. Pengukuran Kinerja

Japfa Comfeed Food menggunakan berbagai indikator kinerja utama (KPI) untuk mengukur kemajuan pelaksanaan strateginya dan pencapaian tujuannya. Berikut adalah beberapa contoh KPI yang digunakan oleh perusahaan:

a. Keuangan:

  • Pendapatan.
  • Laba bersih.
  • Margin laba bruto.
  • Arus kas operasi.
  • Return on investment (ROI).

b. Operasional:

  • Volume produksi.
  • Pangsa pasar.
  • Kepuasan pelanggan.
  • Efisiensi biaya.
  • Tingkat kecelakaan kerja.

C. Keberlanjutan:

  • Emisi gas rumah kaca.
  • Penggunaan air.
  • Pengelolaan limbah.
  • Kesejahteraan karyawan.
  • Kontribusi kepada komunitas.

Japfa Comfeed Food secara berkala memantau dan mengevaluasi kinerjanya terhadap KPI yang telah ditetapkan. Hasil evaluasi ini digunakan untuk mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dan untuk membuat penyesuaian pada strategi dan program perusahaan.

TANTANGAN DALAM PELAKSANAAN DAN PENGUKURAN KINERJA

Japfa Comfeed Food menghadapi beberapa tantangan dalam melaksanakan dan mengukur kinerjanya, seperti:

1. Lingkungan Bisnis yang Dinamis

Industri agroindustri di Indonesia sangat dinamis dan kompetitif, dengan banyak pemain besar yang bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar. Hal ini dapat membuat sulit bagi Japfa Comfeed Food untuk mencapai target kinerjanya.

2. Perubahan Peraturan

Perubahan peraturan pemerintah dapat berdampak signifikan pada operasi bisnis Japfa Comfeed Food. Perusahaan harus terus memantau perubahan peraturan dan memastikan kepatuhannya.

3. Ketersediaan Sumber Daya

Japfa Comfeed Food membutuhkan sumber daya yang signifikan, seperti modal, tenaga kerja, dan bahan baku, untuk menjalankan bisnisnya. Ketersediaan sumber daya ini dapat berfluktuasi, yang dapat berdampak pada kinerja perusahaan.

4. Kesadaran Terhadap Keberlanjutan

Konsumen dan investor semakin sadar akan aspek keberlanjutan dari bisnis. Japfa Comfeed Food harus terus meningkatkan kinerjanya dalam hal ESG untuk memenuhi harapan para pemangku kepentingannya.

PENGAWASAN DAN EVALUASI KINERJA

 

PT Japfa Comfeed Food, sebagai perusahaan agroindustri terdepan di Indonesia, menerapkan sistem pengawasan dan evaluasi kinerja yang komprehensif untuk memastikan tercapainya tujuan strategis dan operasional perusahaan. Sistem ini dirancang untuk mendorong akuntabilitas, mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki, dan mendukung pengembangan karyawan.

Sistem pengawasan dan evaluasi kinerja Japfa Comfeed Food dibangun di atas beberapa pilar utama, yaitu:

1. Penetapan Tujuan yang SMART

  • Menetapkan tujuan yang Spesifik, Terukur, Dapat Dicapai, Relevan, dan Terikat Waktu (SMART) untuk setiap departemen, unit kerja, dan individu dalam perusahaan.
  • Tujuan ini harus selaras dengan visi dan misi perusahaan serta strategi yang telah ditetapkan.

2. Identifikasi Faktor Kunci Keberhasilan (KKK)

  • Mengidentifikasi faktor-faktor yang kritis untuk pencapaian tujuan.
  • KKK ini dapat berupa indikator kinerja, kompetensi karyawan, atau sumber daya yang dibutuhkan.

3. Pengembangan Key performance Indicator (KPI)

  • Mengembangkan KPI yang tepat untuk mengukur kemajuan pencapaian tujuan dan KKK.
  • KPI harus dapat diukur secara objektif dan terukur, serta relevan dengan tujuan dan KKK.

4. Pengumpulan Data Kinerja yang Akurat

  • Mengumpulkan data kinerja secara berkala dari berbagai sumber, seperti sistem informasi, laporan keuangan, dan survei kepuasan pelanggan.
  • Memastikan akurasi dan keandalan data yang dikumpulkan.

5. Analisis Data Kinerja yang Mendalam

  • Menganalisis data kinerja secara mendalam untuk mengidentifikasi tren, pola, dan area yang perlu diperbaiki.
  • Memanfaatkan berbagai teknik analisis data, seperti statistik dan visualisasi data.

6. Tindak Lanjut dan Pelaporan yang Efektif

  • Melakukan tindak lanjut atas hasil analisis data kinerja dan mengambil langkah-langkah korektif yang diperlukan.
  • Melaporkan hasil evaluasi kinerja kepada pihak-pihak yang berkepentingan secara transparan dan akuntabel.

Japfa Comfeed Food menggunakan berbagai metode pengawasan kinerja untuk memastikan cakupan yang luas dan efektif, seperti:

a. Tinjauan Berkala

Melakukan tinjauan kinerja secara berkala untuk membahas kemajuan pencapaian tujuan, mengidentifikasi tantangan, dan mengembangkan rencana tindakan.

b. Laporan Kinerja

Meminta departemen, unit kerja, dan individu untuk membuat laporan kinerja secara berkala.

c. Audit Internal

Melakukan audit internal untuk mengevaluasi efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan.

d. Pengamatan Langsung

Mengamati kinerja karyawan secara langsung untuk menilai keterampilan, pengetahuan, dan perilaku mereka.

PT Japfa Comfeed Food (JCFO) menerapkan sistem pengendalian yang komprehensif untuk mencapai tujuan strategis dan operasionalnya. Sistem ini terdiri dari beberapa elemen utama, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, motivasi, dan pengendalian.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun