Karena untuk memaafkan tentu kita perlu tahu apakah yang menurut kita salah itu benar adanya? Setelah bertemu dan berbincang. Akhirnya dia pun meminta maaf pada saya. Dia menyesali apa yang telah dia perbuat. Dia tak pernah tau kondisi saya seperti ini karena saya selalu menutupi. Saya pun akhirnya jadi tau bahwa sebetulnya semua ini bukan salah dia. Bukan juga salah saya. Jadi ya sudah tidak ada yang perlu dipersalahkan.
Kita hanya butuh saling memaafkan. Memaafkan dengan tulus. Memaafkan adalah obat paling mujarab untuk menyembuhkan kebencian.
Ya itulah sepenggal kisah yang saya alami agar akhirnya bisa memaafkan. Semoga kita semua senantiasa diberikan kekuatan untuk memaafkan agar terhindar dari rasa benci yang menyesatkan. Amin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H