Mohon tunggu...
ROSHYDATUL ISTIQOMAH
ROSHYDATUL ISTIQOMAH Mohon Tunggu... -

Mahasiswa aktif PGMI UIN MALIKI MALANG

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dimensi Pendidikan Karakter Para Generasi Reformer

29 April 2018   10:25 Diperbarui: 29 April 2018   10:38 1217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Disamping kemampuan spiritual yaitu olah hati.  Literasi juga tidak kalah penting dibanding dimensi lainnya.  Dalam hal ini literasi sebagai kemampuan olah fikir seseorang, yang berorientasi terhadap keunggulan berfikir akademis seseorang. Tentunya hal ini dapat dikembangkan sebagai hasil dari suatu proses belajar dan pembelajaran.  Seseorang yang mempunyai lierasi baik,  maka dapat dipastikan orang tersebut mempunyai kecerdasan intelektual yang tinggi pula.

3. ESTETIK

Olah rasa yaitu estetik,  dimana dimensi ini menandakan seseorang yang mempunyai nilai integritas moral yang baik.  Hal ini ditandai pula dengan rasa cinta budaya serta seni yang berkembang dalam jiwa generasi reformer,  dimana hal ini dapat dilihat dari aksi nyata seorang generasi muda dalam rasa cinta terhadap seni dan budaya Indonesia.

4. KINESTETIK

Kinestetik sebagai perwujudan suatu keaktifan seseorang. Generasi yang energik serta aktif denga ditandai keikutaertaannya dala berbagai lini bela negara, hal ini sebagai saalh satu ciri dimensi kinestetjk telah meresap kedalam jiwa para generasi reformer Indonesia. Tentunya hal ini juga harus tetap diimbangi dengan fisik serta jiwa yang sehat pula.

Dari keempat dimensi pendidikan karakter tersebut, tentunya masing-masing lini mempunyai peran yang saing melengkapi. Jika semua dimensi tersebut dimiliki oleh setiap individu generasi reformer, maka pastilah akan mudah untuk mewujudkan orientasi kemendikbud Indonesia,  yaitu membentuk generasi muda reformer yang cerdas dan berkarakter. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun