Disamping kemampuan spiritual yaitu olah hati. Â Literasi juga tidak kalah penting dibanding dimensi lainnya. Â Dalam hal ini literasi sebagai kemampuan olah fikir seseorang, yang berorientasi terhadap keunggulan berfikir akademis seseorang. Tentunya hal ini dapat dikembangkan sebagai hasil dari suatu proses belajar dan pembelajaran. Â Seseorang yang mempunyai lierasi baik, Â maka dapat dipastikan orang tersebut mempunyai kecerdasan intelektual yang tinggi pula.
3. ESTETIK
Olah rasa yaitu estetik, Â dimana dimensi ini menandakan seseorang yang mempunyai nilai integritas moral yang baik. Â Hal ini ditandai pula dengan rasa cinta budaya serta seni yang berkembang dalam jiwa generasi reformer, Â dimana hal ini dapat dilihat dari aksi nyata seorang generasi muda dalam rasa cinta terhadap seni dan budaya Indonesia.
4. KINESTETIK
Kinestetik sebagai perwujudan suatu keaktifan seseorang. Generasi yang energik serta aktif denga ditandai keikutaertaannya dala berbagai lini bela negara, hal ini sebagai saalh satu ciri dimensi kinestetjk telah meresap kedalam jiwa para generasi reformer Indonesia. Tentunya hal ini juga harus tetap diimbangi dengan fisik serta jiwa yang sehat pula.
Dari keempat dimensi pendidikan karakter tersebut, tentunya masing-masing lini mempunyai peran yang saing melengkapi. Jika semua dimensi tersebut dimiliki oleh setiap individu generasi reformer, maka pastilah akan mudah untuk mewujudkan orientasi kemendikbud Indonesia, Â yaitu membentuk generasi muda reformer yang cerdas dan berkarakter.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H