Kebiasaan manusia untuk berkumpul dan merayakan hari besar sudah dilakukan sejak masa lalu. Tradisi ini bisa mengalami pergeseran makna dengan adanya perkembangan hidup yang lebih modern dan individual. Dalam kajian sejarah dan antropologi, manusia senantiasa berkembang menuju kemajuan.
Dalam kemajuan ini jelas ada makna yang berubah terutama dalam tradisi mudik. Tapi kebersamaan bersama keluarga memang harga yang ditakar, terupata di era serba modern kini.
Referensi
[1] Mela Arnani. 2018. Mudik, "Mulih Dhisik", Kembali ke Udik. Artikel dalam Kompas.com https://nasional.kompas.com/read/2018/06/07/09311731/mudik-mulih-dhisik-kembali-ke-udik
[2] Rustina. Keluarga dalam kajian Sosiologi. Musawa. Vol. 6, No. 2, 2 Desember 2014: 287-322
[4] Syamsuri. 2018. Menikah di Bulan Syawal: Antara Mitos dan Sunah. Artikel dalam Kemenag Kalimantan Selatan. https://kalsel.kemenag.go.id/opini/728/Menikah-di-Bulan-Syawal-Antara-Mitos-dan-Sunah
[5
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H