Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Desa Wisata Sekaligus Merawat Legenda Setempat

13 Agustus 2024   04:04 Diperbarui: 13 Agustus 2024   04:09 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi :Brigida Emi Lilia/d'Traveler

Salah Satunya Adalah Pantai Air Manis

Salah satu Topik pilihan Kompasiana adalah tentang kunjungan ke desa wisata 

Untuk jelasnya ijinkankanlah saya kutip dari Kompasiana:

Kompasianer pernah berkunjung ke desa wisata? Daerah mana itu? Apakah liburan ke sana berkesan dan ingin kembali lagi? Apakah Kompasianer pernah terlibat langsung dalam proses pembangunan desa wisata? Bagaimana proses berjalannya itu hingga selesai dan menarik wisatawan?

Dari beragam desa wisata yang terdapat di Sumatera Barat,saya memilih Pantai Air Manis yang terletak di pinggiran Kota Padang.Dipantai ini ada legenda Si Malin Kundang.Anak yang dikutuk ibunya sehingga menjadi batu.

 Legenda ini sudah diketahui bukan hanya oleh seluruh masyarakat Sumbar tetapi dapat dikatakan sudah menjadi viral di seluruh masyarakat Indonesia .Yakni akibat seorang anak mendurhakai ibunya ,disumpah oleh sang ibu sehingga menjadi batu.

Hal mana kalau kita simak kembali sangat bertentangan dengan pepatah yang mengatakan "Kasih ibu sepanjang jalan ,kasih anak sepenggalan "

Bila kasih ibu sepanjang jalan mana mungkin sang ibu mengutuk anaknya agar jadi batu. Walaupun sang anak durhaka tidak mengakui sang ibu yang miskin sedangkan dia sudah kaya raya. Tapi mungkin maksud pengarang kisah legenda ini, adalah untuk mengingatkan pada generasi muda,agar walaupun sudah sukses, jangan sampai melupakan ibu kandung.

Kembali ke Topik 

Disini kita lihat jalan menuju air manis sudah direnovasi sehingga merupakan jalan yang dapat ditempuh dengan kendaraan. 

Kalau dulu naik perahu dulu melintasi sungai Batang Arau. Dan mulai mendaki Bukit Sentiong. Yakni lokasi pemakaman orang orang keturunan Tionghoa di Padang.

Setelah perjalanan dengan melalui jalan setapak, harus melalui jembatan yang terbuat dari beberapa potongan kayu. Yang licin dan berbahaya. Tetangga kami, tergelincir dan jatuh ke jurang. Serta terhempas di atas bebatuan dan tewas di tempat.

Bila selamat melalui titian yang berbahaya ini, kasih harus mendaki Bukit Gado Gado 

.Sekarang sudah amat mudah menuju ke Pantai Air Manis dan batu Si Maling Kundang tersebut.Karena sudah dibuat jembatan dan jalan sudah direnovasi sedemikian sehingga bisa dicapai kendaraan roda empat.

                                                                                                                                                                    

Ilustrasi :Brigida Emi Lilia/d'Traveler
Ilustrasi :Brigida Emi Lilia/d'Traveler

Kesimpulan:

Pantai Air Manis sekarang amat ramai dikunjungi wisatawan baik lokal maupun manca negara.Kami juga mengunjungi pantai Air Manis ini walaupun dulu sudah pernah mengunjunginya.

Pantai Air Manis ini diapit oleh dua pulau kecil yakni Pulau Pisang Besar dan Pulau Pisang Kecil. Saat ditengah hari air menyusut, dapat ditempuh dengan berjalan kaki.  Tetapi tidak bisa berlama-lama, karena sore hari air pasang naik dan tidak dapat kembali lagi. Di pulau ini setahu saya belum ada penginapan dan restoran. Tapi entah kini sudah dibangun.

Terima kasih kepada semua sahabat di Kompasiana yang telah menyempatkan untuk membaca tulisan ini 

13 Agustus 2024.

Salam saya,

Roselina

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun