Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Apakah Mungkin Hidup Tanpa Smartphone?

12 Agustus 2024   04:15 Diperbarui: 12 Agustus 2024   06:18 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagaimana Agar Smartphone Jangan Jadi Petaka ?

Untuk jelasnya ijinkankanlah saya kutip dari Kompasiana

Kompasianer, ada ngga di antara Kompasianer yang merasa "Aduh, kayaknya gue butuh break deh dari smartphone"? Lalu, bagaimana cara  mengatasinya buat escape dari kebisingan digital?

Meskipun sekarang smartphone canggih bertebaran dan makin keren, tapi tren dumb phone, atau menggunakan handphone yang hanya punya fitur-fitur dasar alias handphone jadul yang cuma bisa telepon dan sms saja, baru-baru ini justru jadi tren.

Kami selalu memakai Handphone dalam berhubungan satu sama lainnya baik pada anak,cucu dan mantu serta mantu cucu. Karena kami berdua tinggal terpisah dari anak mantu dan cucu cucu kami. Kami berdua tinggal di Australia bersama putra pertama dan cucu cucu serta cicit kami. Putri kami sekeluarga tinggal di New South Wales  di kota Wollongong 

S Sedangkan Putra kedua kami bersama keluarga tinggal di Jakarta.

Tetapi bila kami telah berkumpul seperti waktu makan bersama ,kami tidak lagi menggunakan handphone kami.Semua handphone tersimpan dalam tas masing masing.Bila tidak keperluan mendesak tidak digunakan sama sekali.Begitu juga bila kami dirumah masing masing kami selalu memakai handphone bila perlu saja sewaktu akan tidur semua handphone di charger 

Begitulah kebiasaan dari kami sehingga handphone tidak menguasai hidup kami. Yang akan mengakibatkan perselisihan antar keluarga gara gara handphone. 

Handphone ini sangat berguna pada kita,baik dalam hubungan bisinis atau hubungan persahabatan. Di era digital ini tak terbayangkan bila hidup tanpa Smartphone.

Akan tetapi janganlah gara gara handphone , hubungan persahabatan dan kekeluargaan kita jadi berantakan 

Dokumentasi pribadi 
Dokumentasi pribadi 

Kesimpulan :

Handphone ini sangat dibutuhkan dalam hubungan bisinis dan lainya. Hanya saja jangan sampai merusak hubungan kekeluargaan.

Di Australia bila kita sedang berbicara dengan dengan seseorang sedangkan mata kita tertuju pada Handphone,maka kita akan ditinggalkan.

Tidak diajak lagi untuk berbicara,karena dianggap tidak sopan dan tidak menghargai lawan bicara.

.Maka bila ada telpon masuk kita permisi dulu untuk menerima handphone tersebut. 

Dokumentasi pribadi 
Dokumentasi pribadi 

Agar seluruh anggota keluarga dapat memanfaatkan Smartphone secara bijaksana, tentu saja tidak mungkin secara tiba tiba.

Perlu orang tua memberikan contoh teladan yang nyata sejak anak anak masih kecil .Inilah yang kami terapkan dalam kehidupan kami.

Karena sudah menjadi tradisi yang mendarah daging dalam memanfaatkan Smartphone dalam kehidupan kami sekeluarga, puji syukur kepada Tuhan, tidak ada diantara anak mantu cucu cucu serta mantu cucu yang memegang Smartphone saat dalam kebersamaan 

Terima kasih kepada semua sahabat di Kompasiana yang telah menyempatkan untuk membaca tulisan ini 

12 Agustus 2024.

Salam saya,

Roselina.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun