Bagaimana Agar Smartphone Jangan Jadi Petaka ?
Untuk jelasnya ijinkankanlah saya kutip dari Kompasiana
Kompasianer, ada ngga di antara Kompasianer yang merasa "Aduh, kayaknya gue butuh break deh dari smartphone"? Lalu, bagaimana cara  mengatasinya buat escape dari kebisingan digital?
Meskipun sekarang smartphone canggih bertebaran dan makin keren, tapi tren dumb phone, atau menggunakan handphone yang hanya punya fitur-fitur dasar alias handphone jadul yang cuma bisa telepon dan sms saja, baru-baru ini justru jadi tren.
Kami selalu memakai Handphone dalam berhubungan satu sama lainnya baik pada anak,cucu dan mantu serta mantu cucu. Karena kami berdua tinggal terpisah dari anak mantu dan cucu cucu kami. Kami berdua tinggal di Australia bersama putra pertama dan cucu cucu serta cicit kami. Putri kami sekeluarga tinggal di New South Wales  di kota WollongongÂ
S Sedangkan Putra kedua kami bersama keluarga tinggal di Jakarta.
Tetapi bila kami telah berkumpul seperti waktu makan bersama ,kami tidak lagi menggunakan handphone kami.Semua handphone tersimpan dalam tas masing masing.Bila tidak keperluan mendesak tidak digunakan sama sekali.Begitu juga bila kami dirumah masing masing kami selalu memakai handphone bila perlu saja sewaktu akan tidur semua handphone di chargerÂ
Begitulah kebiasaan dari kami sehingga handphone tidak menguasai hidup kami. Yang akan mengakibatkan perselisihan antar keluarga gara gara handphone.Â
Handphone ini sangat berguna pada kita,baik dalam hubungan bisinis atau hubungan persahabatan. Di era digital ini tak terbayangkan bila hidup tanpa Smartphone.
Akan tetapi janganlah gara gara handphone , hubungan persahabatan dan kekeluargaan kita jadi berantakanÂ
Kesimpulan :
Handphone ini sangat dibutuhkan dalam hubungan bisinis dan lainya. Hanya saja jangan sampai merusak hubungan kekeluargaan.
Di Australia bila kita sedang berbicara dengan dengan seseorang sedangkan mata kita tertuju pada Handphone,maka kita akan ditinggalkan.
Tidak diajak lagi untuk berbicara,karena dianggap tidak sopan dan tidak menghargai lawan bicara.
.Maka bila ada telpon masuk kita permisi dulu untuk menerima handphone tersebut.Â
Agar seluruh anggota keluarga dapat memanfaatkan Smartphone secara bijaksana, tentu saja tidak mungkin secara tiba tiba.
Perlu orang tua memberikan contoh teladan yang nyata sejak anak anak masih kecil .Inilah yang kami terapkan dalam kehidupan kami.
Karena sudah menjadi tradisi yang mendarah daging dalam memanfaatkan Smartphone dalam kehidupan kami sekeluarga, puji syukur kepada Tuhan, tidak ada diantara anak mantu cucu cucu serta mantu cucu yang memegang Smartphone saat dalam kebersamaanÂ
Terima kasih kepada semua sahabat di Kompasiana yang telah menyempatkan untuk membaca tulisan iniÂ
12 Agustus 2024.
Salam saya,
Roselina.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H