Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Hobi yang Menyebabkan Dapat Kemudahan Kredit Bank

31 Juli 2024   03:55 Diperbarui: 31 Juli 2024   04:08 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kok bisa?

Membaca judul tulisan ini sepintas seakan akan humor. Apa pula hubungan antara hobi dan kemudahan kredit bank?
Agar jangan sampai dianggap sebagai tulisan candaan,maka saya ceritakan sejak awal

Salah satu hobi kami sekeluarga adalah memelihara ikan hias. Ikan hias terdiri atas:
Ikan air tawar
Ikan dari laut

Nah kami lebih senang memelihara ikan hias yang kami tangkap sendiri dilaut,ikan hias dari laut jauh lebih indah dari ikan hias air tawar.. 

Walaupun sesungguhnya untuk memelihara ikan hias air laut jauh lebih rumit dibandingkan dengan memelihara ikan hias air tawar. Harus ada kelengkapan Air Pump yang berfungsi untuk menggerakkan air. Agar terjadi pergantian oxigen . Bila aliran listrik padam, sudah harus siap dengan baterai cadangan.. Karena tanpa Air Pump yang menyala, ikan hias air laut tidak mampu bertahan hidup 

Hobi ini baru dapat Kami tekuni setelah nasib kami berubah. Dan sudah mampu bangun rumah di jalan Kampung Nias di Padang 

Kami baru mulai menjadi pedagang kopi lokal dan belum menjadi Eksportir Kopi .Membeli kopi sedikit sedikit sampai terkumpul beberapa karung, kami jual' ke Samsuar yang merupakan sahabat suami. Samsuar adalah pemilik CV Taman Sari yang bergerak di bidang export biji Kopi 

Untuk pertama kalinya kami beli mobil bekas Chevrolet made in 1957 dengan harga 500 ribu rupiah pada waktu itu. Walaupun hanya kendaraan bekas tapi bagi kami sudah merupakan kebahagiaan tersendiri. 

Setiap minggu kami ke Taman Nirwarna(tempat rekreasi di pantai )untuk menangkap ikan hias. Karena kami menangkap sendiri ikan yang kami pelihara di Aquarium kami.

Suatu minggu kami ke Taman Nirwarna untuk menangkap ikan hias disana. Setelah saya menangkap beberapa ekor ikan hias saya berenang ke pinggir untuk kembali 

Sewaktu saya berenang menuju ke pantai saya bertemu seorang bapak dengan putrinya yang kecil sedang naik perahu. Putrinya menangis  terus dan tidak mau diam. Sang bapak berhenti mendayung dan berkata kepada saya :Pagi Bu,boleh saya minta seekor ikan ibu yang ada dalam ember itu buat anak saya?"

Saya berhenti sejenak dan memberikan semua ikan termasuk ubur ubur yang saya tangkap tadi pada Bapak tersebut.Dan Sang bapak sangat berterima kasih dan mau membayar saya yang mana saya tolak. Karena bagi saya menangkap ikan hias air laut merupakan hobi semata mata, bukan untuk dijual.

Ternyata Pimpinan Bank 

Beberapa minggu kemudian ketika saya ke Bank BRI untuk menabung ,saya dipanggil untuk menghadap Pimpinan Bank. 

Saya agak kaget dan heran ,saya hanya mau menabung, mengapa harus ke Pimpinan Bank?

Saya menuju ruang yang ditunjuk dan masuk kedalam. Disini saya melihat  Pimpinan Bank duduk  dan tersenyum ramah pada saya Sambil mengucapkan selamat pagi dan menanyakan apa saya masih ingat dengan dirinya?

Saya menggelengkan kepala karena saya memang tidak ingat sama sekali.Lalu  beliau berdiri dan menyalami saya dan memperkenalkan diri:" Saya Supeno.bu. Kita pernah bertemu di Taman Nirwana Saya yang mendapatkan ikan hias dari ibu di Taman Nirwana beberapa minggu yang lalu. " Setelah dijelaskan saya baru ingat

Kemudian pak Supeno menanyakan apa usaha saya,yang mana saya paparkan suami membeli kopi sedikit sedikit dan dikumpulkan lalu dijual di CV Taman Sari. 

Kemudian Pak Supeno  menawarkan saya kredit bank, untuk membeli kopi,yang mana saya jawab kami tidak punya agunan.

Tetapi, pak Supeno mengatakan, tidak masalah.  Dirinya sebagai Pimpinan Bank yang akan menjamin pinjaman kami. Saya mengajukan kredit 1,5 juta rupiah. Yang pada waktu itu sudah cukup untuk dijadikan modal kerja.

Pak Supeno malah menyarankan agar saya ajukan kredit 5 juta rupiah Saya keberatan karena bunga bank waktu itu 5 % Maka jadilah kami meminjam uang sebanyak 1,5 juta.

Kesimpulan ;

Dengan hobi bisa saja bermanfaat buat kita siapa yang tahu . Karena dengan demikian kami bisa membeli beberapa karung kopi dan kemudian di titip export sehingga usaha kami jadi lebih maju

.Akhirnya kami bisa mendirikan CV Tunas Sari.Kami mengexpor sendiri kopi keluar negeri.

Belakangan setelah usaha kami semakin maju maka kami menganjukan kredit 100 juta rupiah, karena sertifikat rumah kami sudah diterbitkan.

Hidup ini sarat dengan mysteri.. Terkadang ada kejadian yang sama sekali tidak terduga tapi terjadi.

Tentu saja kami bersyukur kepada Tuhan bahwa setelah menjalani hidup morat marit, justru Pimpinan Bank yang menawarkan kredit. Padahal dulu saat anak kami sakit , tak ada yang mau meminjamkan uang, sehingga kami terpaksa harus menjual cincin kawin.

Terkadang mengingat lika liku kehidupan kami berdua tak ubahnya bagaikan kisah dalam novel. Rasanya too good to be true, Bagaimana.mungkin dari jualan kelapa di pasar, kelak kami menjadi Eksportir Kopi. Bahkan kini tinggal di Australia. Tetapi impian tersebut sudah jadi kenyataan 

Sungguh Tuhan Mahabesar 

Terima kasih kepada semua sahabat di Kompasiana yang telah menyempatkan untuk membaca tulisan ini 

31 Juli 2024.

Salam saya,

Roselina.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun