Sewaktu saya berenang menuju ke pantai saya bertemu seorang bapak dengan putrinya yang kecil sedang naik perahu. Putrinya menangis  terus dan tidak mau diam. Sang bapak berhenti mendayung dan berkata kepada saya :Pagi Bu,boleh saya minta seekor ikan ibu yang ada dalam ember itu buat anak saya?"
Saya berhenti sejenak dan memberikan semua ikan termasuk ubur ubur yang saya tangkap tadi pada Bapak tersebut.Dan Sang bapak sangat berterima kasih dan mau membayar saya yang mana saya tolak. Karena bagi saya menangkap ikan hias air laut merupakan hobi semata mata, bukan untuk dijual.
Ternyata Pimpinan BankÂ
Beberapa minggu kemudian ketika saya ke Bank BRI untuk menabung ,saya dipanggil untuk menghadap Pimpinan Bank.Â
Saya agak kaget dan heran ,saya hanya mau menabung, mengapa harus ke Pimpinan Bank?
Saya menuju ruang yang ditunjuk dan masuk kedalam. Disini saya melihat  Pimpinan Bank duduk dan tersenyum ramah pada saya Sambil mengucapkan selamat pagi dan menanyakan apa saya masih ingat dengan dirinya?
Saya menggelengkan kepala karena saya memang tidak ingat sama sekali.Lalu  beliau berdiri dan menyalami saya dan memperkenalkan diri:" Saya Supeno.bu. Kita pernah bertemu di Taman Nirwana Saya yang mendapatkan ikan hias dari ibu di Taman Nirwana beberapa minggu yang lalu. " Setelah dijelaskan saya baru ingat
Kemudian pak Supeno menanyakan apa usaha saya,yang mana saya paparkan suami membeli kopi sedikit sedikit dan dikumpulkan lalu dijual di CV Taman Sari.Â
Kemudian Pak Supeno menawarkan saya kredit bank, untuk membeli kopi,yang mana saya jawab kami tidak punya agunan.
Tetapi, pak Supeno mengatakan, tidak masalah. Dirinya sebagai Pimpinan Bank yang akan menjamin pinjaman kami. Saya mengajukan kredit 1,5 juta rupiah. Yang pada waktu itu sudah cukup untuk dijadikan modal kerja.
Pak Supeno malah menyarankan agar saya ajukan kredit 5 juta rupiah Saya keberatan karena bunga bank waktu itu 5 % Maka jadilah kami meminjam uang sebanyak 1,5 juta.