Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pentingnya Jaga Data Pribadi

9 Juli 2024   04:02 Diperbarui: 9 Juli 2024   04:28 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau Bukan Kita Sendiri Siapa Lagi?

Kompasianer, apakah dengan adanya peristiwa yang bobolnya Pusat Data Nasional Sementara semakin membuat kita sadar bahwa pentingnya untuk tidak sembarangan membagikan data pribadi?

Bagaimana  memulai untuk memilah dan memilih data yang harus dibagikan dan tidak? Apakah  punya pengalaman berharga ketika berurusan dengan data pribadi? (Sumber: Kompasiana)

Pengalaman Pribadi

Siapa pula yang diharapkan dapat menjaga data pribadi kita, kalau bukan diri sendiri? 

Walaupun betapa rapi menjaga data pribadi, tetap saja dapat terjadi suatu waktu dapat dibobol orang. Fakta yang tak terbantahkan. Tidak seorangpun yang dapat menjamin bahwa data pribadi kita aman seratus persen. 

Hampir setiap orang punya kartu ATM - Begitu juga saya pribadi. Salah satunya adalah kartu ATM bank ANZ. Sehingga kapan saya butuh uang tunai ,cukup kesalah satu ATM terdekat. Karena saya menabung sedikit uang saya di ANZ. 

Suatu hari saya memeriksa data saldo saya,ternyata uang saya sebanyak 1,000 dolar berkurang.  Nilai ini adalah setara dengan 10 juta rupiah. 

Saya cek pada account ANZ ternyata sudah selama sebulan ini ada pengeluaran dari kartu saya.Pembelian online pada Coles dari daerah Utara Australia. Dimana saya belum pernah menginjakan kaki saya dikota tersebut. 

Saya membuat catatan dan melaporkan ke Bank ANZ atas kehilangan uang saya sebanyak 1.000 dolar. Bank berjanji akan menyelidikinya dan ternyata 7 hari kemudian uang saya dipulangkan secara utuh oleh bank ANZ . 

Karena saya tidak pernah ke kota dimana nomor kartu ANZ saya dimanfaatkan oleh orang lain dengan cara shopping online. Bagaimana cara mereka membobol saving saya, padahal saya tidak pernah meminjamkan kepada siapapun?

Mystery ini hingga kini belum terjawab

Pengalaman Kedua 

Data data pribadi suami dibajak oleh seseorang. Kemudian dia memamerkan foto suami dan menghubungi beberapa teman suami .Memakai nama suami untuk meminjam uang pada teman teman suami, Syukurlah kami tidak pernah meminjam uang dari siapapun . Karena itu teman teman suami tahu bahwa data pribadi suami  dibajak.oleh seseorang di Facebook 

Kesimpulan:

Data data kita sebaiknya kita simpan sendiri ,jangan kita perlihatkan pada orang orang yang tidak berkepentingan

Tetapi walaupun kami berdua sudah menjaga data pribadi dengan sebaik yang mungkin ternyata masih kebobolan Tetapi setidaknya kami berdua sudah meminimalizir resikonya 

Syukurlah bank mau bertanggung jawab dan mengembalikan semua uang saya yang dibajak orang.

Yang pentihg kita sudah melakukan dengan sebaik mungkin. Dan jangan pernah menyimpan nomor pin ataupun password di HP. Karena ada celah terjadi data pribadi yang pentihg bocor keorang lain 

Terima kasih kepada semua sahabat di Kompasiana yang telah menyempatkan untuk membaca tulisan ini 

9 Juli 2024.

Salam saya,

Roselina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun