Ada Beragam Alasan Orang Menetap di Australia
Topik pilihan Kompasiana minggu ini adalah tentang Diaspora, yang konon diharapkan pulang kampung, khusus bagi yang potensial. Agar tenaga dan keahliannya dapat dimanfaatkan untuk membangun negeri sendiri.
Ada berbagai alasan orang Indonesia menetap di Australia.
Antara lain:
Pekerjaan
Pernikahan
Hubungan dengan keluarga
Saya dan suami menetap di Australia karena alasan nomor 3. Yakni hubungan kekeluargaan. Putra pertama di Perth dan putri kami di New South Wales. Sedangkan Putra kedua tinggal di Jakarta.
Seandainya kami tetap tinggal di Jakarta,maka cucu cucu dan mantu cucu serta cicit kami mungkin tidak mengenal kami. Memang bila tidak menetap di Australia kami berdua dapat mengunjungi anak mantu cucu serta cicit.Tetapi akan mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk bolak balik Jakarta Australia.
Alasan lainnya:
Ada orang yang asal mulanya kuliah di Australia,sewaktu kuliah mencari pekerjaan untuk menambah belanja. Selesai kuliah s udah bisa langsung dapat lowongan kerja dan ternyata mendapatkan penghasilan yang menarik. Maka akhirnya mereka  memilih menetap di Australia.
Sebagai contoh adalah Putra kakak suami, yang awalnya datang ke Australia untuk kuliah. Sambil kuliah kerja paruh waktu.
Ternyata mampu beli rumah. Akhirnya memilih menetap di New South WalesÂ
Ada juga yang menikah dengan orang Australia,lalu ikut suami tinggal di Australia.Berbagai alasan orang tinggal di Australia baik sebagai  Permanent Resident atau Citizen.
Berbagai alasan yang masuk akal karena income di Australia jauh lebih dibandingkan di Indonesia,apalagi dalam dolar dimana 1 dollar bekisar Rp 10.000,-- lebih. Penghasilan di Australia berdasarkan jam kerja . Income didapatkan per jam di Ausstralia 25 dolar per jamnya setara dengan Rp 250.000.= uang Indonesia.
Kebiasaan orang di Australia bekerja 5 hari seminggu dan seharinya 6 jam . Income mereka berkisar  4x5x6xRp250.000=Rp 30.000.000.-.Nah kalau orang Indonesia dengan senang hati mau bekerja 7 hari dalam seminggu. Karena hari Sabtu dan minggu ada extra pembayaran sekitar 30 persen dari gaji yang biasa diterima.
Salah satu contoh adalah putri kami yang bekerja full time di Kantor Post di kota WollongongÂ
Kesimpulan:
Berbagai alasan yang disebut diatas merupakan alasan mengapa orang Indonesia betah menetap di Australia.
Mereka memutuskan untuk tinggal di Australia baik sebagai Permanent Resident maupun yang sudah citizen.Â
Untuk tinggal di Australia, tidak musti jadi warga negara Australia. Cukup dengan visa permanent yang lazim disebut PR yakni Permanent Resident, sudah boleh menetap di AustraliaÂ
Jadi bagi orang Indonesia yang menetap di Australia dengan Permanent Resident Visa tidak membutuhkan kewarganegaraan ganda agar dapat kembali ke Tanah AirÂ
Orang Indonesia yang sudah menetap di Australia dan punya ketrampilan apakah mau pulang ke Indonesia karena tenaga nya dibutuhkan untuk membangun negeri sendiri, tentu saja terpulang pada kepribadian masing masing.
Walaupun tidak termasuk kriteria yang diundang oleh pemerintah untuk pulang, kami berdua tetap pulang kampung secara berkala .
Terima kasih kepada semua sahabat di Kompasiana yang telah menyempatkan untuk membaca tulisan saya
17 Mei 2024.
Salam saya,
Roselina.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H