Mengapa kami memilih  dolar Australia?Karena pada waktu itu putra pertama kami sudah mengurus visa  nya untuk ke Australia. Jadi kami pikir sebaiknya kami menyimpan dalam dolar Australia.
 Puji syukur kepada Tuhan, nilai dolar Australia naik sampai 2x lipat,jadi kami ikut merasakan nikmatnya mendapatkan cuan secara fantastisÂ
Sehingga sewaktu kami memutuskan untuk pension , hati kami berdua sudah mantap. Apalagi setiap bulan ada uang belanja dari anak anak kami.
Kesimpulan:
Membaca cuplikan pengalaman hidup pribadi kami, mungkin ada yang terpikirkan:"Too good to be true". Masa iya seperti kisah dongeng, beli valas dan simpan, ternyata dalam waktu satu tahun dapat cuan lebih dari 100 persen.?Â
Tentu saja tidak ada masalah. Karena terkadang perjalanan hidup memang seperti kisah dongeng. Buktinya, kami dulu tinggal di Pasar Tanah Kongsi.Dan disamping mengajar , suami jualan kelapa parut. Rasanya mustahil kami kelak dapat tinggal di Australia. Puji syukur kepada Tuhan, sejak belasan tahun lalu kami diberikan kesempatan untuk menikmati hidup damai sejahteraÂ
Pesan moral yang ingin disampaikan lewat tulisan ini adalah:" Daripada menjadi penonton ,yang hanya sebatas memberikan komentar diluar lapangan, kalau memungkinkan kita Ikut jadi Pemain, mengapa tidak?"
Kita boleh menulis tentang pengalamannya hidup pribadi, yang mungkin ada manfaatnya bagi orang lain. Tetapi tentu saja setiap orang berhak menilai sesuai sudut pandang pribadi masing masing. Yang penting apa yang ditulis adalah pengalaman hidup pribadi dan ada manfaatnya bagi orang lain.
Terima kasih kepada semua sahabat di Kompasiana yang telah menyempatkan untuk membaca tulisan iniÂ
6 Mei 2024.
Salam saya,