Kami diterima sebagai mana adanya,walaupun mereka tahu kami non Muslim beragama Katolik . Tiada sekat diantara kami .Sambil menanti waktu berbuka puasa, kami saling berbagi info pribadi.Â
Perbedaan berbuka puasa di Australia dan di Padang negeri kita.Terlihat di rumah makan Padang dimana sebelum berbuka puasa sudah tersedia makanan  dan minuman yang akan disantap ketika tiba waktu berbuka puasa. Di Australia ini semua piring dan gelas terletak kosong didepan kita .
Setelah waktu berbuka baru mengambil minuman dan makanan kita masing masing. Beda negeri beda tradisi, tapi sama sekali tidak mengurangi rasa syukur kepada Tuhan untuk kesempatan dapat ikut Bukber bersama teman teman asal IndonesiaÂ
Kesimpulan:
Sebagai non Muslim tentu saja kami menyesuaikan diri dengan tradisi Babuko Basamo. Kami menahan diri untuk tidak memesan minuman dan makanan apapun sebelum waktu berbuka puasa tiba. Saling bertenggang rasa, merupakan prinsip hidup yang berlaku universal.
Karena bagi kami tidaklah masalah perbedaan suku dan agama ,karena dalam keluarga kami juga terdiri dari suku Jawa, Batak,suku Minang,suku Nias dan dari mancanegara.Â
Acara Bukber di Perth ini sungguh merupakan sebuah Kenangan indah yang tak terlupakan bagi kami berdua. Kami bersyukur kepada Tuhan karena dikaruniai mendapatkan kesempatan untuk menikmati kebersamaan iniÂ
Sungguh perbedaan bukanlah merupakan halangan untuk menjalin hubungan persahabatan dan kekeluargaanÂ
Terima kasih kepada semua sahabat di Kompasiana yang telah menyempatkan untuk membaca tulisan iniÂ
18n Maret 2024.