Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Bukber di Perth

18 Maret 2024   04:01 Diperbarui: 18 Maret 2024   04:23 1144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumen pribadi/bersama komunitas orang Indonesia di Perth 

Sebuah Kenangan indah

Kalau di kampung halaman, kami jadi Tuan Rumah dalam acara Babuko Basamo dengan teman teman yang menunaikan  ibadah Puasa, di Australia kami berdua justru hadir sebagai tamu.

Sesuai dengan subjudul tulisan ini:"Sebuah kenangan indah" sudah jelas bahwa tulisan ini adalah merupakan cuplikan pengalaman hidup pribadi yang sudah berlalu. Tetapi, kenangan indah tidak elok bila dilupakan,karena merupakan sebuah motivasi untuk jangan lupa bersyukur.

Atas undangan ibu Diah Romlah seorang Kompasianer yang berada di Perth kami diundang untuk ikut berbuka puasa bersama di restoran Malaysia yang lokasinya di Manning Road Bentley Australia Barat.

Foto bersama Kompasianer Diah Romlah di Perth) dokumentasi pribadi 
Foto bersama Kompasianer Diah Romlah di Perth) dokumentasi pribadi 

Pengalaman Pertama Bukber di Perth 

Semenjak kami pindah dari Padang ke Jakarta sudah tidak ada lagi makan bersama berbuka puasa. Disebabkan kondisi dan situasi berbeda dengan di Padang.Di Jakarta kami tinggal di Apartemen. Kehidupan di Jakarta tentu saja berbeda dibandingkan dengan hidup di kampung halaman. 

Pada tahun 2006 kami mendapatkan Permanent Resident pemerintah Australia Kamipun berangkat untuk memulai hidup di negeri  Kangguru. Pertama tama kami tinggal di Queensland,kemudian pindah ke Wollongong  mengikuti putri  kami.Akhirnya kami pindah ke Perth pada tahun 2018 tinggal bersama Putra kami.

Undangan Bukber 

Tahun 2018 ini kami mendapat undangan dari salah seorang dari komunitas orang Indonesia yang juga seorang Kompasianer di Perth untuk berbuka puasa bersama di Restoran Malaysia di Manning Road Bentley 

Buka puasa bersama(dok pribadi)
Buka puasa bersama(dok pribadi)

Kami diterima sebagai mana adanya,walaupun mereka tahu kami non Muslim beragama Katolik . Tiada sekat diantara kami .Sambil menanti waktu berbuka puasa, kami saling berbagi info pribadi. 

Perbedaan berbuka puasa di Australia dan di Padang negeri kita.Terlihat di rumah makan Padang dimana sebelum berbuka puasa sudah tersedia makanan  dan minuman yang akan disantap ketika tiba waktu berbuka puasa. Di Australia ini semua piring dan gelas terletak kosong didepan kita .

Setelah waktu berbuka baru mengambil minuman dan makanan kita masing masing. Beda negeri beda tradisi, tapi sama sekali tidak mengurangi rasa syukur kepada Tuhan untuk kesempatan dapat ikut Bukber bersama teman teman asal Indonesia 

Kesimpulan:

Sebagai non Muslim tentu saja kami menyesuaikan diri dengan tradisi Babuko Basamo. Kami menahan diri untuk tidak memesan minuman dan makanan apapun sebelum waktu berbuka puasa tiba. Saling bertenggang rasa, merupakan prinsip hidup yang berlaku universal.

Karena bagi kami tidaklah masalah perbedaan suku dan agama ,karena dalam keluarga kami juga terdiri dari suku Jawa, Batak,suku Minang,suku Nias dan dari mancanegara. 

Acara Bukber di Perth ini sungguh merupakan sebuah Kenangan indah yang tak terlupakan bagi kami berdua. Kami bersyukur kepada Tuhan karena dikaruniai mendapatkan kesempatan untuk menikmati kebersamaan ini 

Sungguh perbedaan bukanlah merupakan halangan untuk menjalin hubungan persahabatan dan kekeluargaan 

Terima kasih kepada semua sahabat di Kompasiana yang telah menyempatkan untuk membaca tulisan ini 

18n Maret 2024.

Salam saya,

Roselina.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun