Karena sewaktu registrasi pertama menggunakan paspor lama, maka kami sudah mempersiapkan paspor yang lama dan paspor baru.
Kami diminta memperlihatkan jari tangan kami kedua duanya. Memastikan kami belum memilih sebelumnya.
Kami diberi petunjuk bagaimana cara memilih yang benar. Kami berdua di minta mengisi nama dan menanda tangani formulir Pemilu. Memberikan kami tanda terima.
Kemudian kami diberi kertas pemilihan untuk presiden dan caleg yang akan kami coblos
"Silakan Bapak Ibu periksa kedua kertas ini. Yang tipis untuk Pemilihan presiden, sedangkan yang tebal adalah untuk pemilihan caleg," demikian disampaikan panitia.
Kami menuju tempat pemilihan, yang hanya berjarak beberapa langkah. Tidak ada bilik khusus. Mencoblos photo calon yang kami pilih. Melipat kertas pemilih dan memasukkan dalam box yang tersedia.
Selesai memilih kami diajak menuju tempat tinta dengan mencelukkan jemari kelingking tanda sudah memilih.
Suasana di ruang Pemilu sangat menyeyukkan hati. Setiap kali berpapasan selalu kami saling menyapa. Terasa sekali suasana persahabatan dan kekeluargaan sesama orang Indonesia di negeri orang.
Walaupun demikian suasana berjalan sangat tertip dan menyeyukkan hati
Sebagai orang Indonesia, kami berdua sungguh bangga menyaksikan bahwa orang Indonesia mampu menghadirkan rasa damai dalam Pemilu 2024 ini.
Seluruh anggota panitia yang terdiri dari beragam suku bangsa, sungguh melukiskan Bhinneka Tunggal Ika. Berbeda beda tapi Kita semuanya adalah Indonesia.