Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Pengalaman Kedua Ikut Pemilu di Luar Negeri

13 Februari 2024   04:05 Diperbarui: 14 Februari 2024   15:28 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di Perth Western Australia

Untuk kedua kalinya saya dan suami mendapatkan kesempatan untuk ikut Pemilu di Australia.

Seperti yang sudah pernah saya tuliskan, untuk pertama kali kami berdua ikut Pemilu di KJRI Sydney New South Wales Australia dan untuk kedua kalinya di Perth Convention Centre di Western Australia.

Awalnya, setelah mengisi fomulir untuk ikut Pemilu dan mendapatkan email konfirmasi bahwa nama kami sudah terdaftar sebagai pemilih, kami merencanakan akan ke lokasi pagi-pagi sekali. 

Namun karena hari pemilu di Perth bertepatan jatuh pada tanggal 10 Februari dimana pada hari itu adalah Hari Raya Imlek, sehingga kami tidak mungkin pagi-pagi sekali menuju ke lokasi pemilihan. Sebab kami takut akan kehilangan kesempatan untuk dapat berkumpul bersama anak mantu cucu serta cicit cicit kami.

Syukurlah, sewaktu kami menanyakan lokasi pemilihan, langsung dijawab Panitia dengan mengirimkan formulir yang menyatakan sebaiknya kami datang pada jam 14.00 sampai jam 16.00 untuk menghindari antrian panjang.

Tentu saja hal ini sangat melegakan hati saya dan suami. Berarti Imlek dan Pemilu dapat kami jalani pada hari bersamaan tapi waktu yang berbeda.

Dokumentasi pribadi 
Dokumentasi pribadi 

Sangat tepat sekali waktu untuk kami karena pagi pagi anak cucu dan mantu pada berdatangan memberi selamat imlek pada kami. Jam 12.00 siang kami diajak makan bersama putra kami dan cucu cicit di Restaurant Sushia Izakaya di Karrinyup. Japanese restaurant yang cukup terkenal.

Setelah selesai makan bersama kami pun meluncur sesuai dengan petunjuk panitia menuju lokasi pemilihan. 

Dokumentasi pribadi 
Dokumentasi pribadi 
Bingung Mencari Lokasi Pemilu 

Sesampai di sana kami menuju tempat parkir berdasarkan petunjuk google map. Tetapi pertama tiba, suara komputer terlambat beberapa detik memberitahukan bahwa kami sudah tiba di depan Gedung Parkir.

Karena suami sudah terlanjur mengambil jalur kanan, akan sangat berbahaya bila tetiba banting stir untuk masuk ke gerbang Gedung Parkir.

Akibatnya, kami harus berbelok lagi dan menghadirkan waktu sekitar 15 menit lagi.

Akhirnya, kami berhasil masuk dan memarkir kendaraan. Kemudian kami berdua turun dari kendaraan. Mencari tempat di mana lokasi pemilihan tersebut. Tidak nampak satu pun orang yang bisa kami tanyakan.

Setelah beberapa lama kami berputar-putar mencari petunjuk kami melihat ada orang yang berjalan menuju tempat parkir.

Kami bergegas menghampiri orang tersebut dan melihat sepertinya orang Indonesia. Lalu kami menyapa dengan "Good Afternoon Sir" ternyata orang Indonesia yang baru sampai sedang mencari lokasi juga. Tentu saja kami berdua sangat senang.

Kami bersama melihat kalau ada orang yang sudah selesai dari tempat pemilu. Tidak selang berapa lama kelihatan ada beberapa orang yang menuju tempat pakir kami menghampiri, serta menanyakan tempat pemilihan. Ternyata di lantai satu dari gedung ini jadi bisa naik lift menuju ruangan pemilihan.

Dokumentasi pribadi 
Dokumentasi pribadi 

Tiba di Lokasi Pemilu 

Sesampai kami di lantai satu terlihat ruangan tempat Pemilu yang sedang berlangsung. Kami memperlihatkan form yang kami bawa dari Panitia. Kami ditunjuk ke lokasi TPS15. Kami pun diantar ke lokasi sesampai disana kami menunjukkan form kami dan pasport setelah dicocokkan dengan daftar.

Karena sewaktu registrasi pertama menggunakan paspor lama, maka kami sudah mempersiapkan paspor yang lama dan paspor baru.

Kami diminta memperlihatkan jari tangan kami kedua duanya. Memastikan kami belum memilih sebelumnya.

Kami diberi petunjuk bagaimana cara memilih yang benar. Kami berdua di minta mengisi nama dan menanda tangani formulir Pemilu. Memberikan kami tanda terima.

Kemudian kami diberi kertas pemilihan untuk presiden dan caleg yang akan kami coblos

"Silakan Bapak Ibu periksa kedua kertas ini. Yang tipis untuk Pemilihan presiden, sedangkan yang tebal adalah untuk pemilihan caleg," demikian disampaikan panitia.

Kami menuju tempat pemilihan, yang hanya berjarak beberapa langkah. Tidak ada bilik khusus. Mencoblos photo calon yang kami pilih. Melipat kertas pemilih dan memasukkan dalam box yang tersedia.

Selesai memilih kami diajak menuju tempat tinta dengan mencelukkan jemari kelingking tanda sudah memilih.

Suasana di ruang Pemilu sangat menyeyukkan hati. Setiap kali berpapasan selalu kami saling menyapa. Terasa sekali suasana persahabatan dan kekeluargaan sesama orang Indonesia di negeri orang.

Walaupun demikian suasana berjalan sangat tertip dan menyeyukkan hati

Sebagai orang Indonesia, kami berdua sungguh bangga menyaksikan bahwa orang Indonesia mampu menghadirkan rasa damai dalam Pemilu 2024 ini.

Seluruh anggota panitia yang terdiri dari beragam suku bangsa, sungguh melukiskan Bhinneka Tunggal Ika. Berbeda beda tapi Kita semuanya adalah Indonesia.

dokpri
dokpri

Puji syukur kepada Tuhan, selesai sudah tugas kami sebagai warga yang melaksanakan pemilihan presiden dan caleg. 

Terima kasih kepada semua sahabat sesama penulis di Kompasiana yang selalu berbaik hati menyempatkan untuk membaca tulisan saya.

Salam saya,

Roselina.

13 Pebuari 2024.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun