Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gaya Hidup Orang yang Tidak Perlu Ditiru

14 November 2023   03:50 Diperbarui: 14 November 2023   03:54 660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yakni Yang Tidak Sesuai Dengan Budaya Kita 

Dalam buku pedoman bagi para pendatang di Australia,hal pertama yang digaris bawahi adalah:

"Jangan menghakimi orang sesuai dengan hukum yang berlaku  dinegeri anda."

Karena disini ( di Australia) kebebasan pribadi sangat dihargai. Jadi setiap orang berhak berpakaian sesuai  selera masing masing .

Bila tidak suka jangan dilihat . Jangan diplototi apalagi sampai ditegur.

Misalnya ada orang yang tinggal dua ratus meter  atau lebih dari pantai. Karena rencana mau berenang, maka  sudah siap dengan pakaian renang bikini  .

Sejak dari rumah menuju  pantai wanita ini berjalan dengan santai dan sama sekali tidak merasa risi .Karena bagi budaya  setempat adalah merupakan hal biasa saja.

dokumen pribadi
dokumen pribadi

Nah, karena kami berdua tinggal hanya sekitar dua ratus meter dari pantai,hal ini sudah merupakan pemandangan yang biasa .

Tetapi bagi yang pertama kali berkunjung ke Australia, mungkin kaget.  Karena untuk takaran di negeri kita, kalau  seorang wanita berjalan dipinggir jalan raya dengan pakaian renang, dianggap tidak pantas . Tetapi lain Lubuk lain ikannya. Beda negeri beda pula takaran pantas tidak nya  

Sebagai tamu di negeri orang tentu saja kita harus menghargai aturan di negeri orang. 

Tetapi tentu saja jangan sampai ditiru. Bagi kita pakaian renang baru dipakai saat sudah berada dilokasi kolam renang 

Hal ini hanya sebuah contoh bahwa dalam memaknai arti peribahasa:"Dimana bumi dipijak disana langit dijunjung," tentu saja harus dimaknai secara arif bijaksana 

Cara Memanfaatkan Akhir Pekan 

Biasanya orang Australia sibuk bekerja dari hari Senin sampai Jumat. Hari Sabtu dan Minggu Libur. 

Biasanya mereka menggunakan hari Sabtu dan Minggu untuk benar benar libur.Misalnya Sabtu  mereka nginap di Hotel  untuk liburan akhir pekan sampai hari Minggu .

Mereka tidak mau bekerja pada hari libur tersebut.

Padahal  hari Sabtu dan libur gaji jauh lebih besar dari hari biasa. Minimal 30 persen lebih tinggi.

Bila hari biasa per jam incom 25 dolar maka pada hari minggu dan hari libur menjadi 35 dolar per jam sedangkan malam hari untuk minggu dan libur per jamnya menjadi 50 dolar. 

Informasi ini kami dapatkan langsung dari Putri kami yang bekerja dikantor Pos.

Bila pekerjaan menumpuk maka hari Sabtu dan Minggu harus ada yang melakukan tugas tersebut supaya selesai.

Ternyata orang Australian tidak ada yang mau bekerja pada hari Sabtu dan minggu . Hanya orang Asia saja yang mau, termasuk orang Indonesia.

Kesimpulan:

Hal yang baik tentu tidak ada salahnya kita contoh, walaupun dari suku bangsa yang berbeda. 

Kebiasaan yang baik tidak masalah kita contoh Tetapi sesuatu yang tidak sesuai dengan budaya kita sebagai orang Indonesia,janganlah ditiru .

Kalau kita bekerja hari minggu atau malam hari minggu tidak masalah . Income jauh lebih besar pada dibandingkan hari kerja. 

Tinggal di luar negeri dan mematuhi aturan yang berlaku tidak harus menyebabkan kita kehilangan jati diri sebagai orang Indonesia.

Kami berdua sejak tahun 2006 sudah mulai menetap di Australia. Tetapi kami berdua tetap orang Indonesia..

Tulisan ini merupakan opini dan cuplikan pengalaman hidup pribadi selama tinggal di Australia. Mungkin saja ada yang berpendapat lain tentu saja tidak masalah . Karena setiap orang bebas memilih jalan hidup masing masing

Terima kasih kepada semua sahabat di Kompasiana yang berkenan menyempatkan untuk membaca tulisan ini 

14 Nopember 2023.

Salam saya,

Roselina.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun