Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Cuplikan Perjalanan Hidup yang Biasa Saja

20 Oktober 2023   03:58 Diperbarui: 20 Oktober 2023   04:01 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hadiah HUT ke 76 Nissan XTrai(dok pribadi)

Ternyata Bagi Orang Lain Luar Biasa

Seperti biasanya, sebagian besar tulisan kami berdua, isinya adalah cuplikan berbagai pengalaman hidup.

Tidak ada hal yang spektakuler.

Tetapi ternyata mendapatkan response yang cukup mengejutkan dari sahabat kami di Tanah Air

Sebagai contoh, sewaktu suami menulis tentang menerima hadiah Ultah berupa mobil dari putra kami, ternyata telah menyebabkan ada orang yang merasa sedih.

" Pak Tjipta dan bu Ros sangat beruntung. Hadiah mobil baru dari putranya.

Saya minta dibelikan sepeda pada anak kami, tidak dikasih...."

bersama keluarga Putra kami Irmansyah (dok pribadi)
bersama keluarga Putra kami Irmansyah (dok pribadi)

Lain lagi sewaktu suami menulis kami makan bersama anak cucu,mantu  hadir lengkap tak kurang satupun.Setiap ulang tahun kami dirayakan dengan makan bersama anak cucu ,mantu .

"Pak Tjipta beruntung bisa kumpul bersama anak cucu makan bersama Kami semenjak anak anak sudah nikah jarang bisa ngumpul bersama paling sekali dalam setahun."kata salah satu sahabat kami di Padang.

Libur di Jepang bersama Keluarga Irmansyah(dok pribadi)
Libur di Jepang bersama Keluarga Irmansyah(dok pribadi)

Begitu juga ketika suami menulis kami diajak putra pertama berlibur di Jepang   bersama keluarga.

"Pak Tjipta beruntung punya anak yang mau membayarkan ongkos pesawat ke Jepang,kami saja tak pernah ditawari naik pesawat walaupun hanya  domestic  saja"

Apa yang saya tulis disini hanya sebatas contoh,karena sesungguhnya banyak komentar via WA yang isinya menyebabkan hati kami sedih. Karena ternyata cuplikan perjalanan hidup pribadi yang menurut kami sangat sederhana, tapi ternyata menimbulkan reaksi yang menyedihkan.

Kesimpulan:

Menceritakan pengalaman kami  bukan untuk pamer diri tetapi hanya untuk bersyukur kepada Tuhan sudah mendapatkan kesempatan untuk menikmati hidup dalam kasih sayang anak mantu dan cucu serta cicit kami

Bahwa artikel yang kami tulis di Kompasiana, ternyata menyebabkan orang tua merasa tidak disayangi oleh anak mereka sungguh berada diluar prakiraan kami.

Sama sekali tidak ada maksud untuk pamer kasih sayang anak mantu cucu kami. Mohon maaf telah menyebabkan orang membandingkan dengan anak anak mereka.

Terima kasih kepada semua sahabat di Kompasiana yang berkenan menyempatkan untuk singgah.

20 Oktober 2023.

Salam saya,

Roselina.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun