Begitu juga ketika suami menulis kami diajak putra pertama berlibur di Jepang  bersama keluarga.
"Pak Tjipta beruntung punya anak yang mau membayarkan ongkos pesawat ke Jepang,kami saja tak pernah ditawari naik pesawat walaupun hanya  domestic  saja"
Apa yang saya tulis disini hanya sebatas contoh,karena sesungguhnya banyak komentar via WA yang isinya menyebabkan hati kami sedih. Karena ternyata cuplikan perjalanan hidup pribadi yang menurut kami sangat sederhana, tapi ternyata menimbulkan reaksi yang menyedihkan.
Kesimpulan:
Menceritakan pengalaman kami  bukan untuk pamer diri tetapi hanya untuk bersyukur kepada Tuhan sudah mendapatkan kesempatan untuk menikmati hidup dalam kasih sayang anak mantu dan cucu serta cicit kami
Bahwa artikel yang kami tulis di Kompasiana, ternyata menyebabkan orang tua merasa tidak disayangi oleh anak mereka sungguh berada diluar prakiraan kami.
Sama sekali tidak ada maksud untuk pamer kasih sayang anak mantu cucu kami. Mohon maaf telah menyebabkan orang membandingkan dengan anak anak mereka.
Terima kasih kepada semua sahabat di Kompasiana yang berkenan menyempatkan untuk singgah.
20 Oktober 2023.
Salam saya,