Kami bekerja di Patumbak selama 2 tahun kemudian kembali ke Padang dengan hasil nihil.
Kesimpulan:
Ujian hidup jauh lebih sulit dibandingkan ujian di universitas manapun di dunia ini. Bersyukur kepada Tuhan, setelah bekerja keras selama bertahun tahun, nasib kami mulai berubah .
Bagaikan mimpi, dari awalnya tinggal di Pasar kumuh, kelak suami menjadi pengusaha. Bahkan ketiga anak anak kami,sempat melanjutkan study ke Amerika Serikat.Â
Dan rasa syukur kami tak terhingga karena mendapatkan kesempatan untuk menikmati hidup dalam berkecukupan di Australia. Kaarena itu kami selalu mengawali hari kami dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan
Tulisan ini sama sekali tidak bermaksud Pamer pencapaian, melainkan semata mata ingin memotivasi semua orang yang masih berjuang untuk mengubah nasib.Bahwa hidup tidak selalu seindah kisah sinetron ataupun seperti dongeng Cinderella.
Terima kasih kepada semua sahabat di Kompasiana yang selalu menyempatkan untuk singgah.
21Agustus 2023.
Salam saya,
Roselina
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H