Tradisi orang Tionghoa di Sumbar
Setiap daerah memiliki cara dan gaya tersendiri dalam mengungkapkan kegembiraan dan rasa syukur atas kelahiran seorang bayi.Â
Karena saya terlahir di Sumatra Barat sebagai salah seorang keturunan Tionghoa, maka izinkanlah saya berbagi pengalaman pribadi tentang cara mengungkapkan kegembiraan dan rasa syukur kepada Tuhan atas kelahiran seorang bayi.
Kebiasaan bagi orang Tionghoa di Padang . Setiap anak lahir akan diadakan upacara turun mandinya si Anak. Jaitu berkisar sekitar 2 mingguan . Anak akan dibawa kebawah untuk mandi dan dicukur rambutnya oleh nenek. Tapi tidak harus dicukur hingga gundul. Karena berbagai alasan,maka untuk memenuhi persyaratan, boleh digunting beberapa lembar rambut bayi untuk melengkapi syarat.Â
Sebelumnya anak dimandikan di kamar  tempat bayi biasa  tidur Tetapi setelah dua minggu anak dibawah kebawah. Yang dimakanai memperkenalkan bayi pada kehidupan.Â
 Keluar dari kamar dan diadakan upacara "turun mandi" yang ditandai dengan bayi dicukur rambutnya dan dimandikan disana. Sedangkan orang tua bayi  menyediakan makanan khas berupa Nasi Kunyit dan ayam panggang . Yang akan dibagikan keseluruh tetangga dan sanak keluarga.Â
Dalam hal ini, sudah sejak bayi baru lahir,orang tua sudah mulai mencatat nama nama yang akan diundang . Karena bila lupa satu nama, maka dapat memutuskan hubungan persahabatan dan kekeluargaan. Â Bagi bagi Nasi Kunyit ini selain merupakan ungkapan kegembiraan dan rasa syukur kepada Tuhan, sekaligus berbagi kegembiraan kepada tetangga dan sanak keluarga. Anggota keluarga yang tidak kebagian nasi Kunyit, memaknai bahwa mereka sudah tidak lagi di anggap sebagai anggota keluarga.Â
Atau dianggap tidak penting sehingga dilupakan.
Nasi kunyit
Nasi kunyit ini dibagikan kepada tetangga dan sanak keluarga.Semua tergantung keuangan yang mengadakan upacara Bila kondisi ekonomi memungkinkan,.maka ayamnya seekor setiap piring .