Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berbuat Baik Belum Tentu Dibalas dengan Kebaikan

28 Februari 2022   04:38 Diperbarui: 28 Februari 2022   05:04 1816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah kita harus berhenti berbuat baik?.

Setelah kerja keras selama bertahun tahun dan tak lupa berdoa akhirnya nasib   kami berubah . Hidup  sudah  berkecukupan dan sudah memiliki perusahaan pribadi dengan  nama CV Tunas Sari . Kami mempunyai dua gudang satu untuk kulit manis dan kopi yang satu lagi gudang damar batu yang berlokasi di jalan Niaga .

Suatu  pagi seorang anak muda  berusia sekitar 21 tahun nama Karim(bukan nama sebenarnya) datang kekantor dan minta izin untuk bekerja menyapu digudang kami serta membantu apa saja yang dapat dikerjakan. 

Menurut keterangannya dirinya sudah yatim piatu dan hidup sendiri . Karena tidak tega menolak permohonannya maka kami izinkan ia kerja lepas . Berarti kapan ia datang membersihkan gudang maka akan kami bayar . 

Sejak saat itu setiap  hari ia datang  .Karena rajin dan baik  serta santun dalam prilaku maka dalam waktu singkat sudah kami percayai. Bahkan sudah kami anggap sebagai anggota keluarga sendiri .

Maka kami mengangkatnya menjadi karyawan Kami perkerjakan sebagai pengawas di gudang. Karena  tampak jujur dan rajin maka kami memutuskan untuk memercayainya menimbang  damar batu yang masuk serta menerbitkan  bon gudang  Berdasarkan Bon Gudang ini Pemilik barang dapat.menagih ke Kantor kami untuk dibayar

Sejak itu Karim mendapat kepercayaan sepenuhnya dari kami, karena diyakini dapat dipercayai.

Uang Dapat Mengubah Hati Orang  

Beberapa bulan kemudian karena menghitung stock damar batu yang telah dibeli ada  sekitar 150  ton  dan sesudah dibersihkan seharusnya berkisar 130 ton . Maka dijuallah damar batu ke Singapore. Terjadi kontrak  125  ton . Maka mulailah dipersiapkan untuk menimbang damar batu tersebut  Ternyata setelah  selesai menimbang yang ada hanya 99 ton saja. 

Kami begitu terkejut karena tidak mungkin susut sedemikian banyak. Ketika ditanyakan pada Karim ,dia diam saja tak menjawab dan siang itu dia keluar gudang dan tak kembali lagi.

Untuk mencukupi pengiriman export terpaksa kami membeli 26 ton yang sudah ready dengan harga mahal .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun