Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Merajut yang Tercecer (Seri 23)

17 September 2021   04:32 Diperbarui: 17 September 2021   04:45 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menunggu kereta api dari  Narita Interrnational  Airport menuju Tokyo (dok pribadi)

Gunung Fuji Yama

Karena hari Hujan kami tidak jadi mendaki gunung Fuji disebabkan hawa yang dingin tak tertahankan. Kami hanya mampir di shop di kaki gunung Fuji yang menjual aneka ragam souvenir, sambil melihat lihat, siapa tahu ada yang menarik untuk dibeli sebagai ole-ole. Saya mencari ATM di sekitar shop dan ketemu. 

Saya mencoba mengambil cash, ternyata ditolak dengan catatan "unknown card". Jadi saya tidak bisa berbelanja karena tidak ada uang yen pada saya karena biasanya di mana kami travelling, ATM BCA bisa saya manfaatkan untuk tarik tunai. 

Mengambil uang setempat dan biayanya lebih stabil bila dibandingkan dengan menukar uang terlebih dahulu di Indonesia. Tapi kali ini usaha mengambil cash gagal.

Pisau Jepang (dok pribadi)
Pisau Jepang (dok pribadi)

Saya melihat, suami melihat lihat pisau untuk koleksi, karena ke negara manapun kami travelling, selalu mencari pisau untuk koleksi. Dengan berat hati saya mengatakan batalkan saja karena saya tidak bisa ambil uang di ATM. Dengan sangat menyesal suami mengembalikan pisau tersebut. 

Sebagai seorang isteri saya merasa sedih telah mengecewakan suami yang amat jarang mau berbelanja, tapi saat ingin memiliki pisau untuk melengkapi koleksi, tidak dapat saya penuhi. 

Suami sejak lama menyerahkan seluruh keuangan pada saya, karena sering dibohongi orang, karena suami tidak tegaan. 

Kami melihat lihat saja jadinya, tapi di sudut toko terlihat angin di dalam kaleng kecil dan dijual. Tulisannya: "angin gunung Fuji". Putra kami membeli dan memberikan kami satu kaleng angin Fuji sebagai kenang kenangan.

Suami Dapat Hadiah Pisau 

Ternyata pisau yang diingini suami sudah dibeli Putra kami mungkin dia melihat tadi kami kembalikan. Dan memberi kepada papanya sebagai kenangan. Betapa bahagianya suami dapat pisau yang dia minati. Koleksi pisau suami sudah hampir mencapai 100 jenis, tapi semuanya ditinggalkan di Jakarta  

Harayuku 

Berpose distasiun Harajuku (doK pribadi)
Berpose distasiun Harajuku (doK pribadi)

Harayuku adalah daerah yang terkenal dengan mode muda mudi Jepang dalam tempat bersantap dan berbelanja yang serba modern. Banyak butik dan barang mewah digelar di sini sehingga menjadi destinasi terpopuler di Tokyo. Baik wisatawan lokal maupun manca negara banyak mengunjungi lokasi ini.

Di sini anak-anak muda berpakaian aneh-aneh dan mencat rambut mereka kayak orang bule. Bila memasuki Mc Donald akan kelihatan semua karyawan muda dengan rambut dicat pirang semuanya. Tapi ini kisah lama, tidak tahu apakah masih berlanjut hingga kini. 

Putra kami Irmansyah Effendi dan isteri Luci Berpose di Harayuku (dok pribadi)
Putra kami Irmansyah Effendi dan isteri Luci Berpose di Harayuku (dok pribadi)

Di Harayuku terdapat Kuil yaitu kuil Meiji yang terkenal di daerah Shibuya.

Kuil Meiji

Kuil Meiji terletak di Shibuya, Tokyo yang merupakan Kuil Shinto yang didedikasikan untuk memuja arwah Kaisar Meiji dan istrinya, Permaisuri Shoken. 

Gerbang menuju Kuil Meiji (dok pribadi)
Gerbang menuju Kuil Meiji (dok pribadi)

Kesimpulan:

Sewaktu anak-anak masih kecil kami yang membawa mereka jalan jalan keluar negeri.

Dan di saat kami sudah menua. Anak anak kami yang mengajak kami jalan-jalan. Kami tidak pernah sekalipun minta-minta pada anak anak, karena tanpa diminta kami sudah diberikan. Kami bersyukur mempunyai anak-anak yang memperhatikan kami serta selalu menyediakan waktu buat kami. Sehingga kami tidak merasa kesepian di mana pun kami berada karena selalu dapat perhatian dari Putra dan Puteri kami.

Kami bersyukur dianugerahi Putra dan puteri yang mau memperhatikan kami. Kalau kami berdua pulang kampung selalu diajak makan oleh putra kedua kami. Dan bila ke NSW Putri kami yang mengajak kami jalan-jalan. Suatu hal yang semakin melengkapi kebahagiaan kami berdua. 

Apalagi disayangi oleh seluruh anak mantu dan cucu cucu serta cicit. Seperti kata peribahasa : "The most important thing in life is loved and be loved". Yang paling berharga dalam hidup ini adalah mencintai dan dicintai. Apalagi saya selalu didampingi suami tercinta, yang meninggalkan semua hobinya demi mendampingi saya.

17 September 2021.

Salam saya,

Roselina.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun