Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Merajut yang Tercecer (Seri 22)

16 September 2021   04:47 Diperbarui: 16 September 2021   04:57 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Asyik mendengar ceritera Michi (dok pribadi)

Dari dalam rumah anak mereka satu satunya keluar menyambut sang ayah dan memeluk Hajime .Seketika si anak berubah serperti ibunya jadi patung emas. 

Hajime terdiam dan mulai menangis dia menyesal sudah minta pada malaikat segala yang dia pegang jadi emas. Hajime berteriak supaya diambil kembali pemberian kepada Hajime biarlah dia seperti dulu saja tidak kaya raya.

Tetiba sebuah tepukan dibahu Hajime membuat Hajime sadar bahwa dia hanya bermimpi dan  bukan sebenarnya kejadian tadi. Hajime bersyukur karena isteri dan anak mereka masih tetap seperti biasa. Karena baginya anak isterinya adalah kebahagiaannya .

Mulai dari hari itu Hajime rajin bertani tidak melamun lagi Sehingga berkat kerja  keras selama bertahun tahun akhirnya dia sudah bisa membangun rumah mereka biarpun tidak kaya raya.

Michi mengakhiri ceritanya dengan sebuah senyuman manis ,sambil berkata  boleh percaya atau tidak tergantung kita sendiri..

Kesimpulan:

Walaupun hanya sebuah cerita ,tapi sarat dengan pesan moral mendalam. Yakni segala sesuatu harus dikerjakan dengan sepenuh hati baru bisa mendapatkan hasil yang sempurna. Seperti peribahasa dalam bahasa Inggris:" No pain, no gain" Tidak ada kesuksesan yang dapat diraih secara cuma cuma. 

"Barakiek rakiek  kahulu, baranang ranang katapian." Bersakit sakit dahulu bersenang senang kemudian .Pepatah Minang yang sering saya dengar sewaktu saya masih muda dulu. 

Penderitaan demi penderitaan sudah kami lalui kini kami bisa mendapatkan hasil dari jeripayah kami .Menikmati perjalanan satu persatu bila diizinkan oleh Tuhan Yang Mahakuasa. Kami bersyukur kami diberikan kesehatan lahir batin dan hidup berkecukupan ,sehingga bisa menikmati perjalanan kami. 

Semoga dari kisah ini dapat dipetik hikmah nya.

16 September 2021.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun