Dari dalam rumah anak mereka satu satunya keluar menyambut sang ayah dan memeluk Hajime .Seketika si anak berubah serperti ibunya jadi patung emas.Â
Hajime terdiam dan mulai menangis dia menyesal sudah minta pada malaikat segala yang dia pegang jadi emas. Hajime berteriak supaya diambil kembali pemberian kepada Hajime biarlah dia seperti dulu saja tidak kaya raya.
Tetiba sebuah tepukan dibahu Hajime membuat Hajime sadar bahwa dia hanya bermimpi dan  bukan sebenarnya kejadian tadi. Hajime bersyukur karena isteri dan anak mereka masih tetap seperti biasa. Karena baginya anak isterinya adalah kebahagiaannya .
Mulai dari hari itu Hajime rajin bertani tidak melamun lagi Sehingga berkat kerja  keras selama bertahun tahun akhirnya dia sudah bisa membangun rumah mereka biarpun tidak kaya raya.
Michi mengakhiri ceritanya dengan sebuah senyuman manis ,sambil berkata  boleh percaya atau tidak tergantung kita sendiri..
Kesimpulan:
Walaupun hanya sebuah cerita ,tapi sarat dengan pesan moral mendalam. Yakni segala sesuatu harus dikerjakan dengan sepenuh hati baru bisa mendapatkan hasil yang sempurna. Seperti peribahasa dalam bahasa Inggris:" No pain, no gain" Tidak ada kesuksesan yang dapat diraih secara cuma cuma.Â
"Barakiek rakiek  kahulu, baranang ranang katapian." Bersakit sakit dahulu bersenang senang kemudian .Pepatah Minang yang sering saya dengar sewaktu saya masih muda dulu.Â
Penderitaan demi penderitaan sudah kami lalui kini kami bisa mendapatkan hasil dari jeripayah kami .Menikmati perjalanan satu persatu bila diizinkan oleh Tuhan Yang Mahakuasa. Kami bersyukur kami diberikan kesehatan lahir batin dan hidup berkecukupan ,sehingga bisa menikmati perjalanan kami.Â
Semoga dari kisah ini dapat dipetik hikmah nya.
16 September 2021.