Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menuai Apa yang Kami Tabur (Seri 119)

1 Juli 2021   04:49 Diperbarui: 1 Juli 2021   04:59 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bentuk yang diperoleh dari bekas tangan boneka beberapa buah (dok pribadi)

lebih banyak membutuhkan barang bekas yang aneka ragam(dok pribadi)
lebih banyak membutuhkan barang bekas yang aneka ragam(dok pribadi)
Daya Tarik Lainnya 

Puas menyaksikan orang merakit karya seni maka kami keliling  mall untuk melihat lihat Ternyata mall di Shellhabour ini mempunyai keistimewahan sendiri dimana harga barang barang bila dibandingkan dengan Wollonggong lebih murah disini.

MIsalnya maian kunci yang di Wollonggong dijual 3 dolar disini 2 dolar saja.

Begitu juga dengan yang lainnya seharga 10 dolar disini bisa 8 dolar Jadi lebih hemat berbelaja di Shellhabour ,sambil sekalian menjemput puteri kami. 

bentuk yang menarik lagi(dok pribadi)
bentuk yang menarik lagi(dok pribadi)
Food Court

Kalau merasa lapar atau haus tidak perlu kuatir karena disini  ada Food Court menyediakan berbagai masakan yang menarik untuk dicicipi Seperti masakan Jepang ,Chinese  food,indian food dan masakan Malaysia serta tak ketinggalan Mc.Donald dan KFC. 

Kami hanya sekali mencoba makan disana karena belum sempat makan siang di rumah  Selebihnya kami manfaatkan kesempatan untuk window shopping ,yakni memuaskan mata tanpa perlu mengeluarkan uang. Menurut saya hobi window shopping ini adalah hobi dari kebanyakan wanita hehehe 

Kesimpulan:

Menyaksikan dari dekat ,bahan yang dimanfaatkan untuk merakit patung kepala orang dari sampah yang sama sekali tidak ada nilainya  sungguh menghadirkan rasa kagum .Seperti sedotan bekas, tutup botol, mainan plastik yang sudah patah  yang semuanya biasanya dibuang ke tempat sampah..Tapi dengan kreasi dan ketrampilan berubah menjadi karya seni yang berharga. 

Alangkah eloknya bila di negeri kita juga bisa diterapkan seperti ini .Barang barang bekas yang sudah tidak bisa dipakai jangan segera dibuang,tapi dimanfaatkan untuk kerajian kreatif dimana bisa menghasilkan karya seni yang tak ternilai.

Begitulah kami berdua menikmati hari hari kami selama tinggal di Wollongong  sehingga tidak ada istilah " bosan ". Melainkan menghadirkan rasa syukur yang mendalam kami dapat merasakan suasana kegembiraan dalam kesempatan apapun

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun