Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menuai Apa yang Kami Tabur (Seri 109)

15 Juni 2021   04:13 Diperbarui: 15 Juni 2021   04:19 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
berseluncuran dari atas kebawah (dok pribadi)

Snowy Mountain 

Setelah sempat istirahat semalaman di hotel, maka keesokan harinya pagi pagi sekali jam 6 pagi kami sarapan Selesai sarapan kami check out dan langsung  menuju Snowy Mountain  karena masih membutuhkan waktu sekitar satu jam lagi agar tiba di lokasi 

Kami  menuju kota Jindabyne untuk menyewa pakaian yang dibutuhkan untuk di Snowy  Mountain.Pakaian dingin khusus untuk salju,yang tahan air .Untuk Baju dan celana masing-masing $ 25,sepatu khusus  untuk salju $ 15 sedangkan sarung tangan dan kacamata tidak disewakan ,jadi harus dibeli sendiri . 

Sedangkan mobil harus dipasang rantai dikedua roda depan supaya tidak meluncur turun sewaktu mendaki salju nanti.Sewa rantai tersebut 25 dolar untuk kedua ban depan. 

Baru tahu ternyata untuk mendaki ke Snowy Mountain tidak cukup dengan modal keberanian serta ketangkasan mengemudi. Masih perlu melengkapi diri dengan segala pernak pernik nya

Setelah selesai semuanya kamipun meluncur menuju Snowy Mountain.

berdiri di salju membelakangi tempat pakir kendaraan(dok pribadi)
berdiri di salju membelakangi tempat pakir kendaraan(dok pribadi)
Meluncur di Salju

Kami tiba hari masih pagi,karena itu dapat tempat untuk pakir kendaraan dilapangan pakir.Kamipun berjalan menuju tempat sewa seluncuran yang digunakan untuk meluncur dari atas bukit disalju yang menurun kebawah .

berseluncuran dari atas kebawah (dok pribadi)
berseluncuran dari atas kebawah (dok pribadi)
Dulu sewaktu di Lake Tahu kami tidak sempat seluncuran di salju,jadi disini kami bermain sepuasnya dengan seluncuran yang kami sewa.Turun naik dari atas kebawah sampai merasa letih dan tidak merasakan kedinginan karena senangnya bermain di salju ini.

Setelah menyewa seluncuran naik ketebing un tuk meluncur (dok pribadi)
Setelah menyewa seluncuran naik ketebing un tuk meluncur (dok pribadi)
Jam 13.00 gerimis pun turun dengan sedikit lebat.kami bergegas kekantin untuk makan siang. Ternyata kantin penuh dengan orang yang akan makan siang .

Selesai bermain kami menuju kantin (dok pribadi)
Selesai bermain kami menuju kantin (dok pribadi)
 Makan siang di kantin.

Setelah antri sekian lama sampailah giliran kami,kami terkejut dengan harga makanan dan minuman disini. 

Sangat mahal karena kopi secangkir biasanya 2,5 sampai 3 dolar disinin 8 dolar begitu juga dengan Cheese Burger yang biasanya 2 dolar disini 6 dolar .Karena tidak ada pilihan lain maka dengan terpaksa kami membeli juga Karena untuk bisa makan hanya ada satu kantin ini disini.

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi
Selesai makan kami meluncur ke  Jindabyne untuk mengembalikan barang yang disewa tadi Selesai semua kamipun meluncur kembali ke Wollongong. 

Bersyukur dalam perjalanan pulang kami sama sekali tidak mengalami hambatan apapun . Seperti biasanya suami yang memang sejak dulu hobi mengemudikan kendaraan, sama sekali tidak merasa lelah, sehingga kami sungguh sangat menikmati perjalanan ini

Kesimpulan:

Pengalaman kami berseluncur disalju ini merupakan pengalaman pertama sepanjang hidup ,sehingga tak.akan pernah  dapat kami lupakan. Semakin banyak kami berjalan semakin banyak yang kami lihat dan menambah semakin bersyukurnya kami kepada Tuhan yang Maha pencipta.

Kami bersyukur atas karunia yang diberikan kepada kami. Begitu melimpah kesempatan untuk dapat mereguk berbagai keindahan sehingga menjadi kenangan abadi dalam hidup kami

15 Juni 2021.

Salam saya,

Roselina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun