Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menuai Apa yang Kami Tabur (Seri 13)

2 Februari 2021   04:39 Diperbarui: 2 Februari 2021   04:49 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seekor buaya berenang dekat tongkang (dok pribadi)

Naik tongkang mengelilingi rawa (dok pribadi)
Naik tongkang mengelilingi rawa (dok pribadi)
Dari kejauhan kita hanya melihat padang rumput yang luas yang ternyata adalah rawa rawa yang penuh ribuan buaya didalamnya.

Menaiki tongkang bermotor

Seekor buaya berenang dekat tongkang (dok pribadi)
Seekor buaya berenang dekat tongkang (dok pribadi)

Miniatur tongkang bermotor yang akan membawa kami bertualang ,kami melihat padang rumput yang hijau dan saya pikir dimana buayanya,? Suami yang punya kebiasaan dimana saja sampai ditempat pertama kali dikunjungi, selalu suka mencelupkan tangan mencoba untuk meraih air sungai untuk membasuh mukanya  Dslam sekejap terdengar teriakan "What up your hand" sekeyap suami menarik tangan  Terlihat air bergelombang ternyata seekor buaya berenang akan melahap tangan suami untung suami cepat menarik tangannya  

Atraksi Pawang buaya denan seekor buaya besar(dok pribadi)
Atraksi Pawang buaya denan seekor buaya besar(dok pribadi)
Ketika kami melaju dengan tongkang terlihat buaya yang berenang dan setiap kali kami minggir ada buaya yang mendekat tongkang kami.Setelah berkeliling kamipun mendarat Selanjutnya kami dibawa untuk menyaksikan atraksi buaya yang menegangkan tapi sekaligus mengasyikan. Banyak sekali buaya yang dipertontonkan yang jinak terhadap pawangnya dan juga anak buaya bisa kita pegang .

Cucu kami Kerisha sedang memegang anak buaya(dok pribadi)
Cucu kami Kerisha sedang memegang anak buaya(dok pribadi)
Kesimpulan:

Seperti kata peribahasa:"Semakin banyak berjalan semakin banyak yang dilihat " Yang dapat dimaknai semakin banyak yang dapat dipetik pelajaran berharga. 

Kalau  tidak mengalami sendiri kita tidak percaya bahwa yang tampak bagaikan padang rumput yang luas,ternyata  merupakan  rawa yang dalam dan  penuh buaya.Kebiasaan mencelupkan tangan untuk mengambil air dengan tangan bisa berakibat fatal,untung saja cepat diteriaki Kapten kapal, sehingga  tangan suami selamat .

Seperti biasa, setiap kali impian kami menjadi kenyataan, selalu menghadirkan rasa syukur yang tak terhingga dan sekaligus kenangan indah yang tak terlupakan bagi kami berdua 

02 Pebuari 2021.

Salam saya,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun