Dan sepasang Gelang Giok serta kalung Giok sudah menjadi milik saya dihadiahkan suami tercinta. Yang saya simpan hingga saat ini sebagai kenanganÂ
Berkunjung ke Negeri Sakura
Dengan anak anak kami ke Jepang untuk memenuhi impian  keliling dunia  Kami landing di Bandara Narita . Disini kami disambut tour leader yang akan membawa kami menjelajahi negeri  yang terkenal dengan bunga Sakura ini. Tapi saat dibawa ke toko perhiasan, harga barang barangnya selangit  Sehingga mendadak hobi shopping saya lenyap.  Saya hanya melihat lihat saja istilahnya cuci mata saja atau window shopping.Â
Selama satu minggu kami keliling Jepang menikmati keindahan Jepang dan tempat tempat wisatanya, Makanan disana amat mahalnya bila dibandingkan dengan di Indonesia,sekali duduk kita menghabiskan Rp 50,000,- sekeluarga yang pada waktu itu kalau di Indonesia Paling sekeluarga Rp 20.000,-.Kami hanya membawa pulang souvenir kecil sebagai kenangan.Â
Momentum ini merupakan kenangan manis yang tidak mungkin terulang lagi,sejak ketiga anak kami sudah berkeluarga Tinggal terpisah jauh dan masing masing sibuk dengan berbagai urusan keluargaÂ
Kesimpulan:
Seperti kata peribahasa hidup ini tak lepas dari Hukum Tabur dan Tuai  Setelah menjalani hidup dalam keterpurukan dan nasib berubah kami bekerja keras untuk menabur demi masa depan anak anak dan hari tua kami  Tak kalah pentingnya merawat cinta kami dalam duka dan duka Maka setelah badai kehidupan berlalu.kini tiba waktunya kami untuk panen apa yang kami taburkan selama ini.
Karena itu kami mengunakan waktu libur sebaik baikbya karena mungkin hanya sekali ini saja bisa menginjakkan kaki bersama ketiga anak kami  Dan ternyata memang benar ,berlibur bersama ketiga anak kami kini tinggal kenangan manis,sejak ketiganya berkeluarga. Selanjutnya kami berdua menjelajahi duniaÂ
14 Januari 2021.
Salam saya,